Share

BAB 22_ANCAMAN RAHASIA

Sejenak waktu perputar sangat lama. Ini adalah ciuman bertama kali setelah hampir dua bulan menikah dan tinggal bersama. Luna tak memberotak lagi, justru seperti memberiku peluang. Aku semakin tak terkendali.

Tok! Tok! Tok!

“Tuan muda, Nona … semua sudah menunggu di bawah,” suara lembut salah satu pelayan di sini.

Luna melepaskan pelukanku dengan cepat. Tanpa berkata apa-apa, dia langsung memasang cadarnya dan meninggalkanku yang masih seperti cacing kepanasan. Aku melempar batal di sampingku ke arah pintu, meluapkan emosi yang belum tuntas.

Andai kutahu, pelayan mana yang mengganggu ritualku barusan, aku akan membuangnya ke segitiga bermuda, biar hilang!

Menyebalkan, lagi-lagi aku melempar satu bantal lagi lalu menghempaskan diri, menelungkup di atas kasur.

“Aaaaarrrghhh!!!”

Teriakku menggigit bantal. Gagal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Diani Manurung
heeeeehhhhhh....semakin kesini semakin aku jantungan .
goodnovel comment avatar
siti fauziah
ternyata adelard menghianati Luna juga,gmn kalo Luna tau
goodnovel comment avatar
Neneng Maryanti
keren ceritany
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status