Share

Penyesalan Irfan

Rifki memacu mobilnya langsung menuju ke arah rumah sakit. Dalam beberapa menit mereka akhirnya sampai ke tempat yang mereka tuju. Sepanjang perjalanan Airin berusaha menelpon Bella, tapi gawainya tidak aktif.

"Bagaimana mungkin dia menghilang? Kenapa dia bisa lepas dari pengawasan kalian?" Airin langsung memberondor Suster dengan berbagai pertanyaan.

"Dilihat dari rekaman CCTV, dia pergi diam-diam atas kemauannya sendiri, Non," jawab suster itu dengan ketakutan.

Airin membuang napas kesal. Tiba-tiba gawainya berdering. Telepon masuk dari Bella. Airin cepat-cepat mengangkatnya.

"Bella, kamu ke mana saja?" tanya Airin cemas.

"Jangan marahi para Suster," ucap Bella dari seberang telepon, seolah tahu kalau Airin pasti akan memarahi mereka. "Aku hanya keluar untuk jalan-jalan sebentar. Bosan di rumah sakit terus."

"Kamu di mana? Biar aku menemanimu," tanya Airin lagi.

"Aku tidak apa-apa, aku ingin sendirian dulu sekarang," jawab Bella lagi.

Airin membuang napas, berusaha mengerti keingina
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status