Share

Bab. 113

Penulis: Rizkymutha14
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-19 12:25:10

Kabut pagi yang menyelimuti penginapan di kedai teh Senja perlahan tersibak, memperlihatkan siluet lima sosok yang bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Jin Yu, dengan jubah putihnya yang berkibar tertiup angin, memeriksa pedang pusakanya, . Di sampingnya, Shen Zhibai, sang tabib muda dengan aura tenang, menata ulang ramuan-ramuan di dalam tas kainnya. He Shen, sang pendekar berbadan tegap, mengencangkan sabuk pedangnya, matanya yang tajam mengawasi sekeliling, merasakan riak-riak energi spiritual yang samar.

Di belakang mereka, Xiu Juan dan Rouyue, dua gadis muda dengan wajah yang masih menyimpan sisa-sisa ketakutan, berdiri berdampingan. Perjalanan ini, yang semula hanya misi pengawalan biasa, telah berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih berbahaya. Sebelum ketiga pria itu terjun ke dalam pusaran intrik dan rahasia yang mengancam dunia persilatan, mereka harus memastikan keselamatan kedua gadis itu dengan mengantarkan mereka ke Kerajaan Dayue.

"Kita harus segera berangkat," ucap Jin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 123

    Di tengah malam yang dingin, udara terasa menusuk kulit, membawa aroma tanah basah yang bercampur dengan bau anyir darah yang samar. Suara langkah-langkah kaki terdengar berat, seolah-olah setiap pijakan membawa beban yang tak tertanggungkan. Dalam keheningan yang mencekam, jeritan kecil pecah, melengking seperti pisau yang mengiris keheningan malam, menyayat hati siapa pun yang mendengarnya. Derit roda kereta kuda menggema, memantul di antara dinding-dinding batu yang dingin dan lembab. Kereta itu bergerak perlahan, seperti monster yang mengintai mangsanya, membawa para tahanan yang wajahnya tertutup bayang-bayang gelap. Mata mereka kosong, kehilangan harapan, sementara tangan mereka terikat erat, meninggalkan bekas merah yang menyakitkan. Para tahanan, yang akan dijadikan budak belian, kini berada dalam perjalanan menuju desa Yueming. Desa itu dikenal bukan karena keindahannya, tetapi karena kekayaan yang dibangun di atas penderitaan manusia. Lampu-lampu redup dari kereta kuda itu

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 122

    Salah seorang penjaga berbadan kekar dengan wajah tanpa ekspresi mencengkeram rambut Xiu Juan dengan kasar, menarik kepalanya ke belakang hingga ia mendongak paksa. "Diam! Jangan membuat keributan, gadis kecil. Semakin kau melawan, semakin sakit jadinya." Suara seraknya bagai gerungan binatang buas.Xiu Juan merasakan air mata semakin deras mengalir. Ia menatap wajah-wajah dingin di sekelilingnya, mencari secercah belas kasihan, namun yang ia temukan hanyalah tatapan kosong dan acuh tak acuh. Di mata mereka, ia hanyalah barang dagangan, sebuah komoditas yang akan menghasilkan keuntungan bagi tuan mereka.Mereka menyeretnya keluar dari gerbang besi penjara yang berderit, menuju halaman yang gelap dan dingin. Di sana, beberapa gerobak kayu reyot sudah menunggu, ditarik oleh kuda-kuda kurus yang tampak lelah dan lesu. Bau kandang dan kotoran hewan bercampur dengan udara malam yang dingin.Xiu Juan dipaksa naik ke salah satu gerobak, terlempar kasar di antara beberapa tahanan lain yang j

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 121

    Udara pengap dan dingin penjara bawah tanah menusuk hidung, membawa serta bau karat besi dan kelembaban yang menyesakkan. Cahaya obor yang menari-nari di dinding batu yang kasar menciptakan bayangan yang bergerak liar, seolah roh-roh penasaran tengah mengawasi."Cepat!" bisik Jenderal dengan suara rendah namun penuh tekanan, matanya menyapu lorong gelap dengan waspada. "Kita harus segera pergi sebelum para penjaga menyadari keberadaan kita."Pria paruh baya itu, dengan wajah penuh harap yang bercampur ketakutan, mencengkeram lengan sang jenderal. "Apakah kita bisa menyelamatkan gadis ini, Jenderal? Kudengar… kudengar dia akan dikirim ke Desa Yueming. Dijadikan budak belian," lirihnya, suaranya bergetar tertahan.Jenderal, yang raut wajahnya semakin mengeras oleh kegelisahan yang tak tertahankan, hanya bisa menggelengkan kepala dengan tatapan penuh penyesalan. Angin dingin tiba-tiba berhembus dari ujung lorong, membawa serta suara gesekan samar dan langkah kaki yang mendekat. Detik ber

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 120

    Remang cahaya senja menari di sela pohon hutan bambu , menerpa raut wajah cantik Shen Jin yang diliputi gurat keterkejutan. Di hadapannya, Kaisar Yuan, dengan tatapan setenang permukaan danau di malam hari, baru saja mengungkapkan sebuah kenyataan yang mengguncang batinnya."Benarkah itu, ?" bisik Shen Jin, suaranya nyaris tak terdengar di antara desau angin yang membawa aroma bunga plum. Keraguan masih membayang di matanya, seolah enggan mempercayai percakapan yang baru saja terjalin antara dirinya dan Liu Jun.Kaisar Yuan mengulurkan jemarinya yang lentik, menyentuh lembut dagu Shen Jin. Sebuah senyum tipis, menyimpan kedalaman yang sulit ditebak, menghias bibirnya. "Mengapa istriku ? Apakah kau meragukan ucapan dan tindakanku ini?" godanya, nada suaranya bagai alunan kecapi yang lembut.Shen Jin menepiskan sentuhan itu dengan gerakan halus, mengalihkan pandangannya ke lukisan kaligrafi yang tergantung di dinding. "Hanya saja... Aku khawatir akan akan memiliki prasangka, setelah

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 119

    Di keheningan ruang baca Istana Bai Li Yuan, di mana aroma dupa cendana berbaur dengan wangi tinta dan gulungan kitab kuno, Jin Yu tengah bertukar pikiran dengan Shen Zhibai, He Shen. Cahaya senja yang merayap masuk melalui jendela berukir menerangi wajah-wajah mereka yang tekun. Namun, ketenangan itu seketika pecah bagai porselen yang terhempas tatkala sesosok bayangan hitam menerjang masuk.Sosok prajurit berpakaian serba gelap itu bergerak dengan kecepatan seekor elang yang menukik. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia menjatuhkan diri berlutut di hadapan Jin Yu, dahinya menyentuh dinginnya lantai marmer. Aura tegang terpancar kuat dari tubuhnya, mengusik kehangatan percakapan yang baru saja terjalin."Melapor kepada Yang Mulia, " suara prajurit itu tercekat, namun tetap lantang menggema di ruangan sunyi, "utusan hamba di wilayah kerajaan Dayue telah kembali dengan kabar genting mengenai gadis pelayan itu. Selir Lin... beliau berencana mengirim gadis itu keluar dari gerbang kota,

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 118

    Kegelapan pengap menyelimuti ruang bawah tanah yang dingin dan lembap. Aroma anyir darah bercampur bau tanah menyeruak menusuk hidung. Di tengah remang cahaya obor yang menari-nari di dinding batu, sosok XIU JUAN tampak mengenaskan. Gaun tahanan putih lusuhnya compang-camping, menampakkan kulitnya yang pucat pasi. Bibirnya kering merekah, seolah telah lama merindukan setetes embun. Di pipi halusnya tergores luka merah yang masih membekas, saksi bisu kekerasan yang baru saja berlalu. Kedua tangannya terentang lebar, terikat kuat pada pilar kayu yang kasar, tubuhnya lunglai tak berdaya bagai layu diterpa badai.Di sudut gelap sel yang bersebelahan, terdengar suara batuk kering yang memecah keheningan. Sosok renta dengan rambut kusut dan janggut tipis terjuntai, seorang pria paruh baya , meringkuk di atas tikar jerami yang usang. Matanya yang cekung menatap Xiu Juan dengan tatapan sayu namun penuh minat."Gadis itu... apa yang membuatnya terjerumus ke dalam sarang iblis ini? Wajahmu...

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status