Home / Fantasi / ISTRI KECIL SANG KAISAR / Memulangkan Selir.

Share

Memulangkan Selir.

Author: Rizkymutha14
last update Last Updated: 2024-05-20 19:23:35

Malam itu, langit tampak gelap dan bintang-bintang bersembunyi di balik awan. Pelayan itu, dengan langkah hening, mengendap-endap di koridor yang sepi menuju kamar Shen Jin. Ia telah menghabiskan malamnya dengan mata yang terjaga, mengintai setiap gerak-gerik di dalam kamar tersebut. Ketika fajar menyingsing, suara percakapan antara Pangeran Liu Jun dan Yueyin terdengar merdu di telinganya. Kata-kata mereka, meski samar, cukup untuk membuat pelayan itu memutuskan untuk pergi. Ia tahu, informasi yang ia dengar, meskipun dari kejauhan, adalah kunci yang bisa mengubah jalannya cerita di istana.

"Tuan Putri, hamba menghadap!" kata pelayan yang di suruh untuk memata-matai Shen Jin dan Kaisar Yuan .

"Masuklah," perintahnya. "Apa yang kamu lihat semalam? Apa terjadi sesuatu dengan mereka?" tanya Putri Xionglue penasaran.

"Hamba tidak melihat terjadi sesuatu di kamar nona Yi Xiuying, Tuan putri. Tapi hamba mempunyai kabar yang mungkin tidak akan bisa di terima oleh Tuan Putri."

"Kabar apa?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 129-part 2

    Langit sore menggantung kelabu di atas paviliun utama kediaman Jenderal Tian. Angin membawa aroma bunga plum yang gugur, namun suasana di dalam ruangan jauh dari damai. Suara lantang Tian Ming memecah keheningan, tapi justru dibalas dengan ketenangan yang menusuk. “Tian Ming, kenapa kau berteriak padaku?” Xiu Jie menatapnya dengan mata tenang, seolah badai di wajah suaminya tak lebih dari angin lalu. “Bukankah seharusnya kau senang jika aku merestui pernikahan kalian? Dan jangan lupa untuk memberikanku surat cerai.” Ucapannya meluncur ringan, namun tajam seperti bilah pedang yang baru diasah.Tian Ming membuka mulut, hendak membalas, namun suaranya tertelan oleh pelukan lembut dari wanita di sampingnya. Ye Jinjing, dengan wajah polos dan mata berkaca-kaca, menyandarkan kepalanya di dada sang jenderal.“Tuan,” bisiknya lembut, “hamba tidak peduli jika Tuan tidak memiliki harta. Hamba hanya ingin hidup bersama Tuan. Itu sudah sangat cukup bagi hamba.” Tian Ming menatap Xiu Jie denga

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 128

    Beberapa tahun kemudian. Kepemimpinan kerajaan Bai Li Yuan, kini di gantikan oleh Jinyulong sebagai kaisar muda. Di bawah kepemimpinannya, rakyat Kerajaan Bai Li Yuan hidup makmur dan wilayahnya semakin meluas. Namun, meskipun dia menjadi kaisar yang tangguh dan tak tertandingi, namun ada kekosongan di dalam hatinya semenjak hilangnya Xiu Juan yang tanpa jejak.Kemudian, ketika Kaisar Jinyulong sedang berjalan-jalan di taman wilow dekat paviliun barat, tiba-tiba dia mendengar suara pertengkaran antara pria dan wanita. Jinyulong yang biasanya acuh, mendadak penasaran saat mendengar suara wanita yang begitu familiar. "Zhibai, apa yang terjadi disana? Kenapa ribut sekali?" tanya kaisar Jinyulong seraya menatap ke arah paviliun barat. "Oh. Itu adalah kediaman jenderal Tian Ming. Aku dengar, dia baru saja pulang dari Medan perang dan membawa kemenangan." Tiba-tiba Shen Zhibai mengehal nafas dengan sebelah tangan menopang dagu dan berkata, "Tapi kenapa ribut-ribut seperti itu?" ucapnya te

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 127

    Pria gempal itu, dengan mata berbinar-binar, segera menyambar kantong koin itu. Ia bahkan tak sempat menghitungnya, terlalu sibuk dengan kegembiraannya. Dengan tergesa-gesa, ia membungkuk hormat, kemudian bergegas pergi, tak berani menatap Shen Jin lagi.Perasaan Budak Wanita dan Perintah Shen JinSetelah pria gempal itu menghilang dari pandangan, suasana di Balai Anggrek kembali hening. Budak wanita itu, yang sedari tadi meringkuk ketakutan, perlahan mengangkat kepalanya. Matanya yang sembab menatap Shen Jin dengan campuran kebingungan dan rasa terima kasih yang tak terkira. Ia tak pernah menyangka akan ada orang yang rela mengeluarkan begitu banyak uang demi menyelamatkannya. Di dunia ini, nyawa seorang budak tak lebih berharga dari sehelai rumput liar."Nyonya... terima kasih," bisiknya, suaranya parau, air mata kembali membanjiri pipinya. Ia mencoba bangkit dan bersujud, namun Shen Jin dengan lembut menahannya."Tidak perlu berlutut," kata Shen Jin, sorot matanya melembut. "Bangun

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 126

    Ketegangan meresap ke setiap sudut ruangan. Udara terasa berat, seolah menekan dada mereka yang berdiri di dalamnya. Shen Jin berdiri tegap, tatapannya tajam seperti bilah pedang yang siap diayunkan. "Aku tidak mau!" ucapnya dengan nada tegas, menolak tanpa ragu. "Kami sudah membayar mahal budak itu, dan kau seenaknya ingin menukarnya dengan yang lain? Jangan berharap." Tuan Yan menarik napas, bibirnya sedikit terbuka—tapi sebelum suara keluar dari tenggorokannya, teriakan lain meledak dari luar ruangan. “TUAN, TOLONG LEPASKAN AKU! BIARKAN AKU PERGI, AKU HARUS MENCARI NONAKU!” Teriakan tersebut mengalihkan perhatian Shen Jin dan yang lainnya sejenak. Dari balik pintu, seorang wanita berjuang melepaskan diri dari cengkeraman seorang lelaki tua bertubuh gempal. Tangannya terus meronta, mencoba melepaskan genggaman kasar yang menahannya. Nafasnya tersengal, tapi matanya tetap liar, dipenuhi keberanian yang tak bisa dipadamkan begitu saja.Pria itu mengeratkan pegangan, jemarinya

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 125

    Ketiganya pun melangkah masuk. Namun, baru beberapa langkah, seorang penjaga menerobos keluar dengan napas tersengal, wajahnya pucat seperti telah melihat hantu. Tangannya gemetar, seolah tak tahu harus berpegang pada apa."Tu-tuan, budak itu tidak ada di kamarnya." Suaranya pecah, nyaris tercekik oleh ketakutan.Sekejap, raut wajah Tuan Yan menggelap, rahangnya mengeras, matanya menyala marah seperti bara yang baru disulut. Udara di sekelilingnya terasa lebih berat, menciptakan tekanan yang membuat sang penjaga mundur setengah langkah. Namun, belum sempat dia benar-benar menarik diri, tangan kokoh Tuan Yan sudah mencengkeram kerah bajunya dengan kuat."Apa saja yang kalian lakukan? Menjaga satu budak lemah saja, kalian tidak becus!" Suara Tuan Yan terdengar tajam, menusuk telinga seperti cambuk yang diayunkan tanpa belas kasihan.Penjaga itu mengerjap panik, tenggorokannya bergerak naik turun seperti mencoba menelan ketakutan yang menyesakkan dadanya. "Ma-maafkan hamba, ini sungguh

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 124

    Seseorang yang mengintai sejak tadi kini tiba di sebuah tempat tersembunyi—di tengah hutan lebat, jauh dari desa Yueming. Pepohonan menjulang tinggi di sekelilingnya, menciptakan bayangan gelap yang mengaburkan pandangan. Angin berhembus pelan, menggoyangkan dedaunan yang berbisik di bawah cahaya bulan yang samar. Di tengah kesunyian itu, berdiri sebuah gubuk kumuh dengan dinding kayu yang lapuk dan atap yang nyaris roboh. Namun, meski tampak rapuh, pilar-pilar penyangganya masih berdiri kokoh, seperti enggan menyerah pada waktu dan cuaca yang terus menggerogotinya. "Lapor, Yang Mulia—gadis itu telah tiba di tempat pelelangan. Sepertinya transaksi akan segera berlangsung," lapor si pengintai, suaranya nyaris tenggelam dalam desir angin malam. Raja Li Wei mengangguk dengan ekspresi tegang. Matanya yang tajam menyorot ketidakpuasan, sekilas terlihat gelap oleh cahaya api yang berpendar dari obor di tangan salah seorang pengawalnya. “Kita harus segera bergegas ke desa Yueming. Tidak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status