Share

bab 4

Author: MariaGG
last update Last Updated: 2023-10-12 08:16:30

"Bryan, kau akan ke mana?" Nina sedikit berlari menghampiri Bryan, Seraya tersenyum, saat menatap wajah tampan Bryan. Nina kemudian merapikan rambutnya yang tertiup oleh angin didepan Bryan.

Bryan yang melihat kehadiran saudari kembar Ayana, yang datang menghampirinya, mengerutkan keningnya tidak suka.

Ayana yang baru saja menyelesaikan memberi makanan, kepada anak-anak panti, keluar bermaksud ingin mencari Kakaknya, tetapi tanpa sengaja Ayana melihat Kakaknya, sedang berbicara sembari tersenyum menatap ke arah Bryan.

Entah apa yang sedang mereka berdua bicarakan, yang membuat Bryan nampak begitu dekat dengan Nina.

Tiba-tiba saja, perasaan aneh dirasakan Ayana saat ini didadanya. Ayana merasa cemburu melihat keakraban Kakaknya bersama Bryan, akan tetapi Ayana sadar, dirinya bukanlah kekasih dari Bryan, yang tidak dapat melarang Bryan yang ingin dekat dengan siapa saja.

Ayana melihat Nina, Melambaikan tangan ke arah Bryan, yang akan masuk ke dalam mobilnya. Segera Ayana melangkah menaiki anak tangga, sebelum Kakaknya menyadari jika dirinya telah mengintipnya.

Tidak lama pintu kamarnya dibuka, Nina mendekat ke arah Ayana, yang saat ini sedang duduk di atas tempat tidur, dengan membaca buku. "Ayana, apa kau ingin mendengar kabar bahagia hari ini?"

"Baiklah, jika kau tidak ingin menjawab, tapi aku ingin memberitahumu sesuatu. Bryan akan merayakan ulang tahunku yang ke-20, minggu depan!" Nina berucap penuh semangat, Ayana yang mendengarnya, sontak saja terkejut.

"Apa!" mata Ayana membulat, tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, dari mulut Kakaknya.

"Ulang tahun Kakak, akan dirayakan Kak Bryan?" Ayana memastikan.

Nina mengangguk senang, menatap kearah Adiknya. "Iya Bryan sendiri yang mengatakannya kepadaku. Kau tau Ayana, ini pertama kalinya seseorang akan merayakan ulang tahunku dengan mewah. Aku sangat bahagia."

Ayana meremas kuat buku yang ada di tangannya, menahan debaran jantungnya yang terasa sangat menyakitkan.

Dulu Ayama mengira jika Bryan, mungkin menyukainya, melihat banyaknya perhatian yang Bryan berikan kepadanya. Ayana tidak mengetahui, jika ternyata Bryan memiliki perasaan kepada Kakaknya, dan bukan kepadanya.

"Selamat ya Kak, semoga pestanya berjalan lancar!" Ayana berucap lirih, tidak sanggup melihat raut bahagia di wajah Kakaknya.

"Oh iya Ayana, ulang tahun kita berdua memang sama, tapi aku hanya ingin Bryan merayakan ulang tahun untuk diriku saja. Jadi aku harap saat pesta ulang tahunku nanti, kamu tidak perlu datang ke pesta yang akan dirayakan oleh Bryan," Nina memang tidak ingin melihat kehadiran Ayana, di pesta ulang tahunnya nanti, yang bisa saja menarik perhatian Bryan.

"Iya Kak, Ayana akan tetap di panti saja, tidak akan hadir walaupun Kak Bryan mengundang Ayana," Ayana berucap pasti, agar Kakaknya tidak perlu merasa khawatir, jika Nina tidak ingin melihat kehadirannya dipesta ulang tahunnya.

"Kamu juga tidak perlu tinggal di panti Ayana, Kakak akan menyuruh Dimas untuk menemanimu merayakan ulang tahunmu."

Ayana menggelengkan ke palanya menolak. Bagaimana mungkin Ayana akan merayakannya berdua bersama, Kak Dimas, yang merupakan kekasih dari Kak Nina, pikir Ayana.

"Tidak perlu Kak, Ayana tidak ingin merayakan ulang tahun Ayana. Lagi pula Kak Dimas itu kan pacar Kak Nina!" Ayana menolaknya. Ayana tidak mengerti dengan jalan pikiran Kakaknya saat ini.

"Tidak apa-apa Ayana, lagi pula Kakak dan Dimas sudah putus. Dimas sebenarnya tidak pernah menyukai Kakak, tetapi Dimas sebenarnya menyukaimu," Nina masih berusaha membujuk, yang saat ini Ayana memberinya tatapan bingung.

"Apa maksud Kak, Nina?" Ayana yang masih saja tidak mengerti, arah pembicaraan Kakaknya.

Nina lekas berjalan ke arah tempat tidur adiknya, dan mendudukkan diri di atas kasur, berhadapan dengan Ayana.

"Sebenarnya selama ini Dimas menaruh hati kepadamu Ayana, akan tetapi Kakak menyukainya, tapi sayangnya dia tidak sekaya Bryan." Nina menatap Ayana, dan kembali berkata.

"Beberapa hari yang lalu, Kakak dan Dimas sudah memutuskan hubungan kami Ayana, jadi Dimas bisa menjalin hubungan bersama denganmu, wanita yang disukainya selama ini." Ayana yang mencoba mencerna perkataan Kakaknya, menarik kembali tangannya yang digenggam oleh Nina.

"Tidak Kak, Ayana tidak menyukai Dimas. Lagi pula dia telah memilih Kakak untuk menjadi ke kasihnya, kalaupun sekarang Kakak dan Kak Dimas telah memutuskan hubungan, Ayana juga tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan Kak Dimas," Ayana menolak permintaan Nina.

"Tapi Dimas menyukaimu, Ayana, Kasihan dia. Kamu berikan Dia kesempatan untuk menjalin hubungan dengan mu, pasti kau akan dibuat bahagia olehnya," kembali memaksa Ayana.

"Maaf Kak, aku tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun saat ini, berhenti memaksaku, menurutimu."

Nina yang melihat penolakan keras dari Ayana, tentu saja menjadi marah, mengambil buku yang Ayana pegang dan melempar tepat kewajah Ayana.

Bugh!

Tidak sampai disitu, Nina kemudian merusak semua barang yang dimiliki Ayana dengan melemparnya kelantai, hingga berserakan. .

"Kenapa kau tidak ingin menjalin hubungan dengan Dimas, Ayana! Apa kau masih mengharapkan Bryan!" tebak Nina dengan marah, menatap kearah Ayana.

"Tidak Kak, Ayana tidak bermaksud seperti itu!" Ayana tidak percaya, mendengar tuduhan Kakaknya, yang tiba-tiba marah kepadanya.

Nina yang tidak puas mendengar jawaban Ayana, mengulurkan tangan dan kembali menarik rambut Ayana kuat, membuat Ayana terjatuh dari tempat tidur.

Plak!

"Apa kau masih menolak peeintahku brengsek! Jika demikian jangan salahkan aku, yang akan menghukum setiap anak-anak panti, sebagai pengganti dirimu untuk menerima hukumanku" geram Nina, dengan menghadiahi Ayana sebuah tamparan diwajahnya.

"Kenapa Kakak selalu memaksa Ayana untuk menuruti kemauan Kakak, jika Kakak merasa kasihan dengan Kak dimas, lebih baik Kakak saja kembali dengan Kak Dimas, dan berhenti memaksa Ayana."

"Apa maksudmu Ayana. Aku mengatakan itu karena kau lebih pantas bersama Dimas, dan aku lebih pantas bersanding dengan Bryan, kamu mengerti Ayana!"

"Tapi aku tidak ingin, Kak. Jadi berhenti memaksaku, Kak."

"Apa kau bilang, berhenti memaksamu. Aku tidak akan memaksamu jika kau menghilang dari hidupku, Ayana. Kenapa kau tidak mati saja, aku tidak ingin memiliki saudara kembar, sepertimu!" dengan penuh emosi Nina menghajar Ayana, seolah merasa puas jika Ayana tersiksa.

"Kak, sakit! Baiklah Ayana akan ikuti permintaan Kak Nina," Ayana mengangguk, dengan Air mata yang membasahi wajahnya.

"Dengar, jangan pernah membantah perkataanku Ayana. Di hari ulang tahunku nanti, kau harus ikut bersama Dimas, aku tidak peduli kau suka atau tidak," sergah Nina dengan sedikit memaksa, menatap marah ke arah adiknya, yang saat ini kesakitan.

Dengan menahan nyeri akibat lemparan buku dan tamparan diwajahnya, Ayana mengangguk tanpa suara.

Setelah mengatakannya Nina keluar dari kamar Ayana dengan membanting keras pintu kamarnya.

Ayana menatap kepergian Kakaknya dengan mata memerah, masih tidak menyangka dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Kakaknya kepadanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE   bab 106

    "Angkat tangan, Jangan bergerak. Jika tidak, kami akan menembakmuj ucap pengawal Bryan, yang berdiri dihadapan mereka dengan memberi todongam senjata, keadaan yang mengejutkan Jesslin maupun Brams, yang berdiri membulatkan matanya menatap ke arah beberapa bawahan Bryan yang berdiri di hadapan mereka."Hehehe, Brain benar-benar licik dia ternyata mempermainkanku," mata Brams memerah, saat mengingat keadaannya saat ini.Brams tidak menyangka, jika pernyataan Bryan yang Sebelumnya dia dengar, jika menyetujui untuk menyerahkan seluruh hartanya hanyalah sebuah tipu muslihat untuk melemahkannya.'Benar-benar sial harus berurusan denganmu, Bryan!'Seolah tidak peduli dengan keberadaan bawahan Bryan, yang berdiri menodongkan senjata di deannya, Brams menoleh ke arah belakang memastikan jika mereka tidak melihat keberadaan Ayana. Namun, sepertinya sudah terlambat, beberapa bawahan Bryan berhasil memasuki gudang dan menemukan keberadaan Ayana.Jeselin melihat situasi mereka yang tidak memungkin

  • ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE   bab 105

    Saat Bryan akhirnya menemukan lokasi Ayana. Bryan meminta semua pengawal yang dia miliki untuk mengampuni memastikan jika brams tidak memiliki tempat untuk dapat melarikan diri."Aku tidak peduli cara apa yang akan kalian lakukan, yang aku inginkan, kalian segera mencegah hingga mereka tidak memiliki tempat untuk melarikan diri," titah Bryan kepada para bawahannya yang berdiri berbaris di hadapannya."Baik Tuan, kami akan melakukan perintah anda." Para bawahan Bryan kemudian membubarkan diri mengikuti perintah sang atasan yang meminta mereka untuk segera mengepung tempat persembunyian Brams, sebelum Brams mengetahuinya dan kembali bertindak.Bryan memandangi bawahannya, kemudian melirik ke arah Stefano yang berjalan menghampirinya."Bryan, apa kamu akan menemui, Ayana sekarang? Jika Iya, biarkan aku ikut denganmu. Aku ingin memastikan jika Ayana baik-baik saja, sampai saat ini keadaan Ayana masih dipikirkan oleh istriku.""Hm, baiklah."Bryan tidak bisa menolak bantuan Stefano, lagi

  • ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE   bab 104

    Saat jarum suntik hendak disuntik ke dalam cairan infus yang menggantung di lengan asisten Davin, dari luar Stefano yang memasuki ruangan asisten Davin, melirik ke arah Dokter yang nampak mencurigakan. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Stefano, yang membuat Dokter gadungan menghentikan aksinya dan kembali memasukkan jarum suntik yang semula dia keluarkan sebelum keluar dari ruangan menghindari Stefano.Namun, sayangnya Stefano seolah sudah mengetahui niatnya, segera Sterano menghentikan langkah Dokter gadungan yang hendak melarikan diri, dengan menendang perutnya hingga membuat Dokter gadungan yang mencoba melarikan diri terpental dan terjatuh menabrak dinding kamar.Bugh!! Arghht!! "Katakan, siapa yang menyuruhmu untuk melakukan ini?" tanya Stefano, menuntut jawab dari Dokter gadungan yang merintih kesakitan di depannya.Dari luar beberapa pengawal yang mendengar keributan di dalam kamar segera berjalan membuka pintu kamar asisten Davin, dan melihat pada sosok Dokter yang terduduk lem

  • ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE   bab 103

    Malam hari, Bryan masih belum berhasil menemukan lokasi Ayana, walaupun dia didukung oleh tim polisi dan Stefano yang membantu secara aktif."Bagaimana, apa kalian telah menemukan persembunyian Brams bersama dengan Jesselin, mereka berdua mungkin tidak pergi terlalu jauh melihat mereka tidak memiliki banyak dana dan juga tempat yang bisa mereka tempati persembunyi."Bryan meminta laporan daripada para bawahan yang dia tugaskan untuk mencari keberadaan Ayana. Namun, mereka sama sekali belum mendapatkan hasil yang diharapkan oleh Bryan.Hendrik, bawahan yang ditugaskan oleh Bryan menunduk kepalanya di depan Bryan."Maaf Tuan, sepertinya kedua orang itu telah mempersiapkan dengan matang persembunyian mereka, melihat hingga sekarang mereka berdua belum dapat untuk bawahan saya menemukannya, Tuan." Bryan tdiam mendengarkan, tangannya ter kepala marah sampai sekarang memikirkan keberadaan Ayana yang masih belum dapat ditemukanBrian memejamkan matanya sembari memijat pelan keningnya. "Ayana

  • ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE   bab 102

    Brams tidak menyangka jika Ayana akan menunjukkan kemarahan seperti ini di hapannya. Tetapi Brams mengerti, ini semua adalah kesalahannya sendiri yang memilih menyakiti Ayana, untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.Brams tidak perduli dengan penolakan Ayana. "Ayana, biarkan aku melihat wajahmu. Aku hanya ingin memeriksanya," Brams mendekat dengan mengulurkan tangannya. Namun segera ditepis oleh Ayana, yang menghindari uluran tangan Brams dengan membuang muka. Dengan mata yang mau merah marah, Ayana menunjukkan kebenciannya kepada Brams. Ayana tersenyim mencibir "Brams, jangan pernah berpikir untuk menyentuhku, aku jijik dengan orang sepertimu yang bekerja sama dengan wanita busuk untuk mencelakai orang yang selama ini memberinya tumpangan!" Hina Ayana yang membuat Jesslin berdiri dengan melipat kedua tangannya didean dada, merasa kesal mendengar ucapan yang dilontarkan Ayana yang terdengar menghinanya.Brams menoleh melirik ke arah Jesselin, yang terlihat menggertakkan buku-buku j

  • ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE   bab 101

    Bryan menerima pesan dari Stefano yang memberi kabar tentang Ayana, yang kemungkinan diculik dari orang yang Nina curigai. Segera Bryan membalas dengan melakukan panggilan ke ponsel, Stefano."Apa kamu yakin, Stefano? Jika benar kedua orang tersebut yang dicurigai oleh, Nina?" tanya Bryan, memastikan saat melakukan panggilan dengan Stefano, setelab Stefano mengabarkan kepadanya, beberapa orang yang telah dicurigai oleh, Nina. Stefano segera membalas Bryan. "Untuk sekarang itu yang dipikirkan oleh istriku, Bryan. Karena sebelumnya kedua orang itu pernah mengatakan sesuatu kepada Istriku, yang mengatakan jika kedua orang itu ternyata berencana untuk membalasmu dengan menggunakan, Ayana!" jelas Stefano memberitahukan.Bryan mendengar 'kan dengan diam dari balik panggilan, yang tidak Stefano ketahui saat ini Bryan tengah mengepalkan kedua telapak tangannya dengan marah, jika benar kedua orang tersebut ternyata benar membawa pergi istrinya maka Brayan tidak akan diam dan akan membalas de

  • ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE   bab 100

    Bryan merasa khawatir setelh melihat CCTV yang di tunjuk 'kan padanya, sesaat Bryan memutar perhatian kepada mantan istrinya, Nina. Bryan ingin mengelak dan mengatakan jika Nina tidak mungkin terlibat dalam masalah ini, tetapi pemikirannya yang mengingat kembali dimana Nina sangat tidak menyukai Ayana, sehingga membuat Bryan mau tidak mau memiliki pemikirkan, jika mungkin saja Nina terlibat dalam kejadian ini.Bryan masih tetap berada di rumah sakit, memastikan keadaan asisten Davin baik-baik saja sebelum, Bryan kembali meninggalkan ruangannya. Sesaat kemudian beberapa Dokter yang melakukan operasi kepada asisten Davin, mengabarkan kepada Bryan jika kondisi asisten Davin mulai membaik. Bryan mengerti, dan memutuskan meninggalkan Rumah Sakit. Tetapi sebelum itu, Bryan menugaskan kepada beberapa bawahannya untuk tetwp menjaga asisten Davin yang saat ini tengah dirawat. Bryan tidak ingim jika orang yang sebelumnya melakukan penembakan kepada mobil asisten Davin, akan kembali datang da

  • ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE   bab 99

    Setelah tiba di kota A, Bryan turun dari pesawat pribadinya dengan menggandeng tangan Ayana."Ayana, hari ini aku tidak menemanimu untuk pulang bersama, ada sesuatu hal yang harus aku kerjakan, apa tidak masalah jika aku meninggalkan mu?" ujar Bryan saat berjalan sembari menggandeng tangan Ayana, menuju mobil yang terparkir.Ayana diam mendengar ucapan Bryan, pandangan matanya hanya tertuju ke arah mobil di mana Bryan akan meminta asisten Davin untuk mengantarnya pulang.Di depan sana asisten Davin tengah berdiri di dekat mobil, menunggu kedatangan Bryan yang baru saja kembali dari kota B."Bryan, kenapa kamu tidak kembali pulang dulu bersamaku? Lagi pula kita baru saja tiba bukankah seharusnya kamu kembali beristirahat," ayahnya merasa tidak rela untuk melepaskan Bryan dan kembali bekerja. Entah mengapa, perasaan Ayana mengatakan jika sesuatu hal buruk bisa saja terjadi kepada Bryan, yang membuatnya merasa ketakutan jika harus berpisah daru Bryan.Bryan menghentikan langkah kakinya d

  • ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE   bab 98

    Di tempat berbeda, Nina dan Stefano baru saja terbangun dari tidur lelap mereka yang samar Nina dapat melihat wajah Stefano yang begitu dekat denganya. Nina merasa tidak yakin dengan apa yang dilihatnya, mengedipkan matanya beberapa kali memandang wajah Stefano yang begitu tampan di hadapannya.Bulu mata Stefano perlahan bergetar yang tak lama matanya terbuka memandang ke arah Nina. Sontak Nina segera membuang muka merasa malu saat Stefano menangkap basah dirinya niat buruknya."Kamu sudah bangun?" tanya Stefano memandang wajah Nina, yang menghindari tatapannya.Nina tidak mengatakan apapun dan hanya mengangguk mengiyakan. Namun, Stefano kemudian kembali berucap yang menyadarkan Nina dengan apa yang terjadi dengan mereka. "Sepertinya kamu sangat suka tidur dengan memelukku.""Apa?" Nilai tertentu mendengar ucapan Stefano kepadanya. Namun, sesaat kemudian Nina sadar dengan apa yang baru saja dikatakan Stefano.Sesungguhnya, Nina merasa malu melihat ia dan Stefano tidur dengan saling

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status