Home / Rumah Tangga / ISTRI LUPA DIRI / Bab 55: Tawaran yang Mengguncang

Share

Bab 55: Tawaran yang Mengguncang

Author: Rae Jasmine
last update Huling Na-update: 2025-03-24 23:08:24
Rachel duduk di sofa dengan ekspresi penuh kewaspadaan, menatap wanita dan pria dibelakangnya yaitu Leonard yang tampak begitu percaya diri. Martin berdiri tak jauh darinya, matanya tajam menatap tamu tak diundang itu dengan penuh kewaspadaan.

“Jadi, tawaran apa yang ingin kau berikan padaku?” tanya Rachel tanpa basa-basi.

Wanita itu menyilangkan kakinya, tersenyum tipis. “Aku akan langsung ke intinya. Aku tahu kau baru saja kembali mendekati ibumu dan ingin menebus kesalahan masa lalu. Aku juga tahu bahwa kau sekarang mulai mempertanyakan posisimu di rumah tangga ini.”

Rachel mengerutkan kening. “Apa maksudmu?”

Wanita itu mengeluarkan sebuah amplop dari tasnya dan meletakkannya di meja. “Di dalamnya ada sesuatu yang mungkin akan mengubah cara pandangmu terhadap pernikahanmu dengan Martin.”

Martin yang sejak tadi diam, kini melangkah maju dengan ekspresi semakin dingin. “Aku tidak suka permainan seperti ini.”

Wanita itu hanya tertawa kecil. “Aku tidak bermain, Tuan Martin.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 79: Bukan Sekedar Kurir

    Sudah hampir dua minggu sejak Dali Malik mulai bekerja di butik Rachel. Sejauh ini, kinerjanya tidak mengecewakan. Ia bekerja tepat waktu, mengantarkan paket tanpa keluhan, dan selalu bersikap sopan kepada Rachel maupun staf lainnya.Rachel merasa lega karena beban pekerjaan semakin terbagi. Kehadirannya memungkinkan Rachel untuk lebih fokus mengelola desain dan produksi pakaian, juga menjalin kerja sama dengan vendor-vendor baru. Outlet yang ia kelola di salah satu mal ternama Jakarta kini menjadi sorotan banyak pelanggan. Bisnis berjalan lancar, dan setiap hari orderan online terus membludak.Namun, ada satu hal yang perlahan-lahan mulai mengganggu pikirannya. Beberapa kali, ia menangkap tatapan aneh dari Dali. Bukan tatapan menggoda atau tidak sopan—melainkan seperti tatapan seseorang yang menyimpan rahasia. Tapi Rachel selalu mengabaikannya. Ia mengira itu hanya prasangkanya saja.Suatu sore, Martin datang menjemput Rachel sepulang kerja. Saat ia menunggu di parkiran belakang mal,

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 77: Kehidupan Yang Lebih Baik

    Seiring berjalannya waktu, kondisi Rachel semakin membaik. Ia rutin meminum obat yang diresepkan dokter, dan ingatannya perlahan mulai stabil. Rasa pusing yang sering menyerangnya kini berkurang, dan ia mulai merasa seperti dirinya yang dulu. Setiap pagi, Martin selalu mengingatkan Rachel untuk tidak melewatkan obatnya. Ia bahkan menyusun alarm di ponselnya agar tak ada satu pun dosis yang terlewat. Perhatian Martin membuat Rachel semakin yakin bahwa suaminya adalah pria terbaik yang pernah hadir dalam hidupnya. Ia memandangi wajah Martin yang tengah sibuk di ruang kerja. Walaupun lahir dari keluarga kaya raya, pria itu tidak pernah memandangnya rendah. Martin selalu menerima dirinya apa adanya, bahkan ketika ia dulu sempat lupa diri dan berubah menjadi orang yang berbeda. Rachel menggigit bibirnya, merasa sedikit bersalah. Dulu, ia terlalu sibuk menikmati kemewahan dan mengabaikan banyak hal penting, termasuk suaminya sendiri. Tapi sekarang, ia ingin menjadi pribadi yang lebih b

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 76: Tertundanya Pencarian

    Pagi itu, Martin membangunkan Rachel lebih awal dari biasanya.“Rachel, bangun. Kita harus ke rumah sakit hari ini,” katanya lembut sambil menggoyangkan bahu istrinya.Rachel mengerjap pelan, matanya masih terasa berat. Kepalanya berdenyut, dan sebagian ingatannya masih terasa kabur. Ia sempat lupa bahwa hari ini adalah jadwal kontrolnya.Martin membantu Rachel duduk di tempat tidur. “Kita harus pastikan kondisimu benar-benar stabil. Setelah itu, kamu bisa kembali minum obat dengan teratur.”Rachel mengangguk lemah. Ia tahu Martin sangat mengkhawatirkannya. Sejak kecelakaan itu, suaminya semakin protektif, bahkan ia merasa Martin lebih sering memperhatikannya dibanding dirinya sendiri.Setelah tiba di rumah sakit, dokter melakukan pemeriksaan menyeluruh. Rachel menjalani beberapa tes untuk memastikan kondisinya, terutama mengenai ingatannya yang masih belum sepenuhnya pulih.“Sejauh ini, kondisinya cukup stabil,” kata dokter sambil menuliskan sesuatu di buku catatan medis. “Tapi efek

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 75: Separuh Ingatan yang Hilang

    Sejak kepulangannya dari rumah sakit sebulan lalu, Rachel menjalani hari-harinya dengan lebih tenang. Martin kembali fokus pada perusahaannya yang sempat terguncang, sementara ia sendiri lebih banyak beristirahat di rumah, mengikuti saran dokter agar tubuhnya bisa pulih sepenuhnya.Setiap hari, ia rutin mengonsumsi obat yang diresepkan dokter. Namun, pagi ini, sesuatu terasa berbeda. Saat ia membuka laci tempat menyimpan obatnya, botol itu kosong. Rachel terdiam, mencoba mengingat kapan terakhir kali ia kontrol ke rumah sakit.“Oh… seharusnya aku kontrol hari ini,” gumamnya pelan.Namun, tubuhnya terasa terlalu lemas untuk bergerak. Kepala mulai berdenyut perlahan, lalu semakin tajam seiring berjalannya waktu.Sementara itu, Martin baru saja menyelesaikan rapat di kantornya. Setelah sempat absen selama berminggu-minggu karena kecelakaan, ia harus bekerja ekstra keras untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul di perusahaan. Beberapa orang bahkan mencoba mengambil kesempatan saat diri

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 74: Ada Yang Berbeda

    Hari kedua di rumah sakit, Rachel mulai menyadari sesuatu yang mengganggu dirinya. Ada bagian dari ingatannya yang terasa kabur—tidak sepenuhnya hilang, tetapi sulit dijangkau. Saat ia berusaha mengingat masa lalu, kepalanya terasa berat, seolah ada kabut yang menghalangi pikirannya.Ia masih mengenali Martin, masih ingat siapa dirinya, dan masih memahami sebagian besar kehidupannya. Tapi ada detail-detail kecil yang terasa hilang—seperti kejadian-kejadian tertentu yang seharusnya ia ingat, tetapi kini hanya menyisakan bayangan samar.Rachel mengerutkan kening, mencoba mengingat sesuatu yang spesifik. “Martin… aku merasa ada yang aneh dengan ingatanku. Aku bisa mengingat banyak hal, tapi rasanya tidak setajam biasanya.”Martin, yang sejak tadi duduk di sampingnya, menatap istrinya dengan tenang meski dalam hatinya ia merasa khawatir. Ia tahu sesuatu yang tidak Rachel sadari—dokter telah memberitahunya bahwa benturan yang dialami Rachel cukup serius dan mungkin menyebabkan gangguan mem

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 74: Bahaya Untuk Rachel Dan Martin

    Malam di rumah sakit terasa begitu sunyi. Hanya suara detak mesin medis dan langkah kaki suster yang sesekali terdengar di lorong. Rachel masih terbaring di ranjang, sementara Martin duduk di sofa kecil di sampingnya. Matanya memandangi istrinya yang tertidur, namun pikirannya tak tenang.Siapa pun yang berusaha mencelakai mereka pasti memiliki alasan kuat untuk menyembunyikan kebenaran tentang Adrian. Tapi siapa?Ponsel Martin bergetar di atas meja kecil di samping ranjang. Ia mengambilnya dan melihat nama di layar: Nomor Tidak Dikenal.Martin ragu sejenak sebelum akhirnya menjawab.“Halo?” suaranya tenang, tapi waspada.Tak ada jawaban di seberang. Hanya suara napas pelan.“Halo?” ulangnya, kali ini lebih tegas.Lalu, terdengar suara berat yang nyaris berbisik.“Berhenti mencari… atau kau akan kehilangan lebih dari yang kau bayangkan.”Seketika, panggilan itu terputus.Martin merasakan tengkuknya meremang. Ini bukan peringatan biasa—ini ancaman.Ia segera berdiri dan berjalan ke lua

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status