Share

Bab 42. Penyesalan yang selalu datang terlambat

ISTRI PERTAMA SUAMIKU 42

Rasanya aku tertidur lama sekali. Mimpiku dipenuhi padang rumput dengan bunga dandelion yang penuh nyaris seluruh. Dan ketika angin bertiup, bunga bunga dandelion itu beterbangan bak jarum melesat ke udara, melambai dengan indahnya.

Lalu perlahan, ketika kesadaran menarikku dari padang rumput itu, rasa nyeri yang sangat menusuk kakiku di sebelah kiri. Suara ramai orang bercakap cakap. Suara suara yang kukenal. Adam, Mbak Laras, Ayah dan Ibu.

Ayah dan Ibu?

Aku membuka mata seketika. Aroma rumah sakit yang tadi hanya samar samar kini tercium lebih kuat. Kamar VVIP lagi. Dengan ruangan yang sangat besar dan fasilitas serba lux.

"Livia…"

Suara ibu memanggilku adalah hal pertama yang kudengar. Beliau memburu ke arah ranjang diikuti gerakan kaki Ayah yang terpincang-pincang. Mereka berdua berdiri di sisi kiri ranjangku dengan sisa tangis yang masih tampak di wajah Ibu yang memerah.

"Kenapa bisa seperti ini Livia." Ibu menangis lagi.

Ayah memegang bahu Ibu.

"Anak ki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
sabar ya, Dany!smoga bisa hidup lebih baik lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status