Share

Kenyataan

"Bang Ferry sedang apa di sini?" tanya Mas Hanan seraya mendekat ke arah Kakak lelakinya itu.

Bang Ferry tak langsung menjawab. Wajahnya kentara jelas kalau dia sedang gugup, seperti maling yang sedang tertangkap basah.

"Aku ... sedang kerja," jawabnya kemudian.

"Kerja?" Mas Hanan menatap sekeliling, menatap ke arahku, lalu kembali menatap ke arah Bang Ferry.

"Kerja di sini, Bang?" tanya Mas Hanan lagi.

Wajah Bang Ferry yang tadinya terlihat gugup, lambat laun mulai kembali seperti semula.

"Iya, Hanan, kerja! Sedang apa lagi? Aku membantu merapikan motor dan mobil yang datang ke toko milikku," jawabnya kemudian dengan suara angkuh.

Mas Hanan menatap ke arah toko besar di depan kami.

"Wah, toko ini punya Bang Ferry rupanya? Besar sekali, Bang," jawab Mas Hanan kemudian sambil keheranan.

"Tentu saja, Hanan! Ini usaha yang aku rintis selama ini! Memangnya kamu, yang cuma mengandalkan harta mertua?" cibir Bang Ferry kemudian.

"Aku juga punya usaha sendiri kok, Bang," jawab Mas Hanan kemud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status