Share

Kasmaran

Author: Kim Miso
last update Last Updated: 2021-02-26 23:18:12

Alma menatap Daffa dengan sorotan mata yang tajam. Ia tidak habis pikir, dalam benaknya, pria itu orang yang galak yang pernah ia temui. Namun kenyataannya tidak begitu, hampir beberapa kali Daffa meminta maaf kepada Alma atas prilakunya yang kurang mengenakan hati. Seketika Alma menarik nafas dalam-dalam seolah ingin membuang jauh-jauh rasa lelahnya, tanpa berpikir panjang lagi, ia pun langsung memberikan nomor ponselnya kepada pria itu dengan begitu mudahnya.

Biasanya gadis itu pelit mengenai soal yang berhubungan dengan kepribadiannya, bahkan lebih pelit dari Nyi Endit. Namun, untuk seorang Daffa, ia malah memberikan nomor pribadinya itu dengan begitu saja, entah apa yang merasuki gadis itu, bisa-bisanya memberikannya dengan cuma-cuma.

*****

Daffa dan kedua bodyguardnya masih berada di dalam bar. Mereka masih asyik kongkow-kongkow dengan modus masih betah berada di tempat itu. Padahal tujuannnya lain, yaitu masih ingin melihat Alma yang sedang bekerja.

Lagi asyik-asyik memperhatikan Alma, tiba-tiba saja Akmal nyeletuk, "Bos! Gadis itu, kalau dilihat-lihat, cantik juga ya? Mau gak ya sama aku? Kebetulan aku juga masih bujang, pengen—"

Belum juga Akmal selesai bicara, tiba-tiba saja Daffa langsung menyelang perkataan Bodyguarnya itu.

"Pengen apalah kamu! Noh cewek disini banyak! Tinggal pilih saja, asal jangan gadis itu. Gadis itu miliku!" gertak Daffa kepada Akmal dengan dua bola matanya yang melotot.

"Wew, slow dong Bos! Gitu aja nyolot. Lagian istri Bos mau dikemana-in coba? Masa iya mau dimadu?" tutur Akmal sembari meneguk minuman soda yang baru saja dibukanya. "Wanita zaman sekarang mana ada yang mau dimadu!"

Sejenak Daffa berpikir, "Iya juga, kenapa aku bisa lupa kalau aku sudah punya istri! Tapi kenapa juga aku langsung tertarik sama gadis itu? Puluhan wanita yang suka menggodaku, tidak pernah merasa tertarik ini."

"Asal kalian tau! Mulai dari sekarang aku mau ganti istri!" celetuk Daffa dengan pede-nya.

"Wah! Serius Bos, mau ganti istri? Terus bagaimana nasibnya Nyonya Karin?" tanya Akmal terkejut.

"Hey, apa kamu lupa ya? Si Bos kan lagi mendambakan seorang anak, siapa tau kalau sama perempuan ini, doanya terkabul," ujar Farhan dengan pedenya.

"Aha! Betul sekali! Aku tidak mau menyia-nyiakan waktuku untuk perempuan yang tidak mau mengandung dari darah dagingku sendiri. Lagian dia sudah mengecewakanku, apa aku harus memaafkannya? Mengeluarkan kata maaf memang mudah, tapi didalam hatiku masih terasa ada yang mengganjal, jadi lebih baik aku ceraikan saja, biar hatiku plong," ujar Daffa dengan santainya.

Akmal dan Farhan sebagai bodyguardnya, hanya bisa terdiam, mereka tidak punya kuasa untuk memberikan pendapat tentang rumah tangganya. Karena itu hak bosnya, mau pisah atau tidak mereka tidak peduli, yang penting mereka masih bisa bekerja dengan bosnya.

"Waktu sudah larut malam, kalian pulang saja, aku bisa pulang sendiri kok, asal kalian naik taksi saja, soalnya mobilnya mau aku pakai," titah Daffa kepada kedua bodyguardnya.

"Yakin Bos? Tapi kalau kejadian kayak kemarin lagi bagaimana? Takutnya ada yang memanfaatkanmu, Bos!"  ujar Farhan khwatir.

"Nah iya! Bisa saja kan gadis itu memanfaatkanmu, Bos! Kita kan gak tau orangnya kayak gimana, kan belum kenal juga!" tambah Akmal yang ikutan mengkhawatirkan bosnya.

"Ish! Kalian ini buruk sangka terus, kalau kalian penasaran, cari tahu saja soal dia sampai ke akar-akarnya," tutur Daffa menyunggingkan bibirnya.

"Emang boleh, Bos?" Celetuk Akmal dengan gembiranya.

"Dia kan calon perempuanku, ya wajiblah kalian cari tau soal dia, sama halnya seperti kalian mencari tau soal Karin dulu," ucap Daffa ketus.

"Oce Bos siap!" ucap Akmal sembari mengangkat lengannya seperti memberi hormat layaknya polisi.

"Asyik jalan-jalan lagi, ya sudah kalau begitu, ayo kita pulang dan menyusun tugas rencana baru kita," ujar Farhan menyeringai.

Kedua bodyguardnya langsung pamit kepada bosnya. Mereka begitu gembira ketika ada tugas baru dari bosnya. Secara, apa yang semua mereka lakukan, dibiayai oleh bosnya. Asalkan kerja kerasnya membuahkan hasil. Dan itu point bagi mereka sehingga mendapatkan reward yang tak diduga.

"Begini nih asyiknya kalau bos kita sedang kasmaran, bisa panen rezeki," tutur Farhan penuh semangat.

"Betul sekali!" tambah Akmal tertawa lepas.

Namun, tiba-tiba pembicaraan mereka terdengar oleh Alma, yang sedang membersihkan meja. Langsung saja Alma menyelang pembicaraan mereka mumpung masih di dalam area bar.

"Apanya yang panen rezeki?" tanya Alma kepada kedua bodyguard itu.

Seketika kedua bodyguard itu berhenti melangkah dan langsung menengok ke belakang. Mereka terkejut karena apa yang dibicarakannya terdengar oleh Alma.

"A-anu itu, panen— "

Belum juga selesai bicara, Alma sudah menyelang lagi.

"Bukannya kalian yang tadi bersama laki-laki itu, yang minta nomor saya kan?" kata Alma mengernyitkan alisnya. "Dia teman kalian bukan? Kemana dia? Kenapa gak ikut pulang sama kalian?" kata Alma dengan berbagai pertanyaan yang membuat keduanya tercengang dan terdiam membisu sambil menelan salipanya. 

Bersambung ...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Berakhir Dengan Kebahagiaan (Tamat)

    Hari demi hari telah mereka lalui bersama dengan penuh suka cita. Apa lagi semakin hari, kehadiran Alma di keluarganya Daffa, semakin disukai banyak orang. Bahkan suasananya pun menjadi hangat dan damai. Sebelum acara syukuran tiba, Alma ingin meminta izin kepada Daffa untuk menemui Ririn, teman kosannya dulu. Teman yang selama ini sudah ia lupakan karena kelicikannya. Akan tetapi, Alma masih punya hati untuk menemuinya karena biar bagaimanapun juga, Ririn adalah sahabatnya yang pernah membantunya ketika dirinya sedang kesusahan. "Mas, hari ini kamu ada waktu tidak?" kata Alma manja. "Mas? Tumben, apa aku tidak salah dengar?" kata Daffa sembari duduk di dekatnya Alma. "Tidak, aku sengaja ingin memanggil kamu Mas, mungkin karena bawaan bayi kali," kata Alma dengan santainya. "Hem, begitu ya. Terus kamu nanyain waktu sama aku, untuk apa? Kamu mau kemana? Bukannya ke dokte

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Acara Syukuran

    Semenjak Ririn disangka perebut suami orang oleh orang-orang disekitarnya, kini beritanya sudah tersebar luas sejagat maya. Hari-hari yang Ririn lalui begitu menjadi tidak berarti. Dan akibatnya, ia juga di usir oleh ibu kos yang dulu pernah mengusir Alma dari kos-kosannya. Bahkan, ibu kos itu sangat menyesal telah mengusir Alma tanpa tahu kebenarannya. Kini, Ririn hidup menjadi wanita yang tertutup dan pensiun dari kehidupan matrealistisnya. Ia bahkan mencari tempat yang jauh lebih sepi dari tempat sebelumnya. Mantan-mantan pacarnya pun hanya bisa tertawa sinis, melihat kabar dirinya dari media sosial dan sudah tidak sudi lagi berhubungan dengan Ririn, walaupun itu hanya sebatas teman. Dan kini Ririn memilih hidup menyendiri dari orang-orang yang sudah mengenalnya. Akan tetapi, meskipun Ririn sudah pindah ke tempat yang sepi dan jauh dari kata ramai, tetap saja Kania bisa menemukannya. Ia masih saja mendendam kepada Ririn

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Kejutan Yang Tidak Terduga

    "A-apa? Istri?" kata Nyonya Cristin kaget."Jadi ini menantu baru kita?" tambah Tuan Dimas tersenyum lebar."Iya Ma, Pa, mulai sekarang dan selamanya, dia yang akan menjadi pendamping hidup aku," kata Daffa sembari melirik ke arah Alma dan tersenyum manis."Ya ampun! Ini benar-benar kejutan yang tidak terduga, ayo kita duduk dulu," ajak Nyonya Cristin yang masih belum percaya, jika anaknya sudah menikah lagi.Mereka pun duduk di ruang tamu dengan berbagai hiasan yang menarik. Dan disertai dengan desain yang membuat para tamu menjadi semakin nyaman. Tuan Dimas dan Nyonya Cristin saling menatap Alma yang terlihat menunduk dengan sopan. Kebetulan Nyonya Cristin duduk bersampingan dengan Alma sehingga wanita paruh baya itu bisa melihat jelas kecantikan Alma yang sederhana namun elegan."Ya ampun kamu cantik sekali, siapa namanya?" tanya Nyonya Cristin sembari tersenyum bahagia.

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Bertemu Mertua

    Kriing kring kringSuara ponsel milik Nyonya Cristin berdering, setelah melihat ponselnya, ternyata yang menelepon adalah anak semata wayangnya. Betapa bahagianya Nyonya Cristin saat itu, ia pun langsung mengangkatnya dengan begitu sumringah.Beberapa menit setelah Daffa meneleponnya, hati Nyonya Cristin semakin berbunga-bunga, karena anaknya memberitahukan jika masalahnya dengan Karin telah berakhir.Kini, ia berjanji akan membawa sebuah kejutan untuk dirinya. Entah apa yang akan diberikan Daffa, yang pasti hari ini Nyonya Cristin begitu gembira sekali."Pa!" teriak Nyonya Cristin sembari menghampiri suaminya di teras rumah."Ada apa? Kok kelihatannya senang begitu?" kata Tuan Dimas dengan santainya."Tentu saja Pa! Aku sangat senang sekali, soalnya anak kita mau pulang sekarang, dan apa kamu tahu? Dia akan membawa sebuah kejutan loh!" ucap Nyonya Cristin sumringah.

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Dendam Yang Terpendam

    "A - apa! Menemui orang tuamu!" jawab Alma kaget. "Iya Sayang, meskipun kamu tidak mau, tetap saja kamu pasti akan menemui mereka dikemudian hari. Jadi apa bedanya bertemu sekarang sama bertemu nanti? Toh sama saja bukan?" kata Daffa dengan santainya "I - iya sih! Tapi aku belum siap karena istrimu—" Belum juga selesai bicara, Alma sudah diselang oleh Daffa, "Kamu tidak perlu memikirkan hal itu, kamu kan istri sahnya aku, dia udah aku ceraikan, udah kutalak tiga malah, jadi stop! Jangan bilang dia masih istriku, karena istriku yang sekarang sudah ada di depan mataku." "Tapi, tetap saja ini salah, Daff! Harusnya kamu sebelum menikahiku, urusan antara kamu dengan istrimu itu harusnya sudah beres. Biar aku tidak minder, karena aku merasa posisiku ini terkesan seperti per

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Bahtera Cinta

    Setelah beberapa bulan lamanya menjalani kehidupan baru menjadi Nyonya Di apartemennya Daffa, kehidupan Alma berubah drastis. Ia menjadi seorang istri yangmatre. Akan tetapi, meskipun Alma menjadi seorang istri yangmatre, ia tidak pernah absen untuk mengirim bantuan kepada anak yatim, para jompo, dan orang lain yang benar-benar membutuhkan bantuannya. Hal ini lah yang membuat Daffa semakin menyukainya karena berbeda dengan perempuan mana pun. Jalinan asmara mereka berdua pun semakin lengket. Sampai-sampai suami-istri ini tambah begitu mesra bagaikan seluruh dunianya serasa milik berdua. Di sisi lain, perkataannya Ririn yang dulu terus saja terngiang di telinganya Alma, bahwa, agar dirinya menjadi wanita yang matre. Walaupun keduanya sudah renggang dan belum pernah bertemu lagi, tapi kata-kata itu sudah menempel dalam benaknya Alma. Setiap melakukan senggama, ia pasti meminta D

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status