Share

03. Menjelaskan

Auteur: NindaTanjung
last update Dernière mise à jour: 2024-01-02 14:22:16

Siang itu, Kiandra sengaja memasak dan menyiapkan beberapa hidangan spesial untuk Alsen. Dia pikir setelah beberapa hari tidak berkomunikasi dan membiarkan suaminya itu lebih tenang, inilah saatnya menyelesaikan masalah diantara mereka dengan kepala dingin. 

"Kamu pasti menyukai ini, Mas. Aku sengaja menyiapkan makanan favorit Kamu!" ujar Kiandra bersemangat. 

Wanita itu setelah selesai menyiapkan makanan yang akan diberikan padanya pada sang suami, selanjutnya segera mempersiapkan dirinya sendiri.  Berdandan cantik dan tak lupa menyemprotkan aroma parfum yang di sukai oleh suaminya itu. Barulah setelahnya pergi ke perusahaan suaminya untuk bertemu. 

"Maaf, tapi Tuan Alsen sedang tidak di tempat," ujar Melvin segera menghadang Kiandra masuk dan menghalanginya. 

"Tidak mungkin. Masih waktu makan siang, tidak mungkin Dia sesibuk itu sampai tidak memikirkan perutnya sendiri," jawab Kiandra tak mau mengalah. 

Sudah beberapa hari tak bertemu, bagaimana mungkin tidak merindukan suaminya itu. Apalagi sekarang perasaannya jadi menggebu, ingin secepatnya menyelesaikan masalah yang ada diantara mereka. 

"Mengertilah dan jangan membuat posisi Saya menjadi sulit. Anda sangat mengenal beliau, dan tahu seperti apa Dia jika sedang tidak ingin diganggu," jelas Melvin akhirnya membuat Kiandra mengetahui yang sebenarnya. Suaminya tidak sedang pergi dan ada dibalik pintu ruangannya. 

"Aku tahu, dan Aku berjanji tidak akan melibatkanmu mengenai hal ini. Jadi tolong biarkan Aku masuk!" tegas Kiandra serius. 

"Tidak. Tuan Alsen sudah sangat memperingatkan Saya, terutama tentang Anda!" jawab Melvin bersikeras. 

"Sial. Kenapa Kau sepatuh itu pada suamiku?!" jengkel Kiandra mulai frustasi. Baru kali ini Dia merasa statusnya tak ada artinya. Walaupun istri, tapi sulit menemui suaminya sendiri. 

"Saya hanya menjalankan perintah!" jelas Melvin serius dengan wajah datarnya. Kadang-kadang Kiandra heran kenapa wajah asisten pribadi suaminya ini bisa begitu. Mirip sekali dengan tembok. 

Mundur beberapa langkah, Kiandra berpikir keras mencari solusi untuk bertemu dan menyelesaikan masalah diantara mereka. Ya, Dia harus melakukan itu, sebab walaupun ucapan suaminya cukup tajam beberapa hari lalu, tetap saja Kiandra merasa tak ingin berakhir dengan Alsen. Dia masih berharap dengan pernikahan mereka apalagi, Dia merasa tak pernah melakukan kelakuan yang salah. 

"Baiklah. Kalau begitu berikan makan ini padanya," ujar Kiandra terlihat menyerah. 

Melvin mengangguk setuju, dan Kiandra akhirnya pasrah serta berbalik arah. Melihat itu, Melvin yang tahu bagaimana hubungan bossnya dengan istrinya segera masuk ke dalam dan memberikan makanan dari Kiandra. 

"Nyonya memberikan untuk Tuan," jelas Melvin sambil menaruh kotak makanan dari Kiandra di atas meja Alsen. 

Pria itu melirik sekilas, kemudian kembali menyibukkan diri dengan pekerjaannya. "Jika mau ambil saja untukmu, atau buang ke tong sampah!"

"Tapi Tuan?"

"Lakukan perintahku dan jangan memancingku!" 

Melvin menghela nafasnya kasar. Dia tak mengerti bagaimana pernikahan yang seumur jagung itu tampak begitu kacau dan membuat Alsen jauh lebih buruk dari biasanya. 

"Tidak bisa melakukannya?" Alsen bangkit dan berdiri. Meraih kotak makanan itu, kemudian membawanya ke arah tong sampah. Pria itu hampir saja menjatuhkannya di sana, tapi kemudian seseorang menangkapnya. 

Alsen menoleh dan menemukan Kiandra berdiri menatapnya. "Jangan membuang-buang makanan, jika Kamu memang tidak suka, Kamu bisa mengembalikannya."

Alsen mendesah kasar. Moodnya semakin buruk apalagi mengingat penghianatan wanita dihadapannya. Alsen sangat muak, tapi kemudian Dia malah menatap asisten pribadinya. 

"Kenapa membiarkan Jala*g ini masuk?!" ujarnya membentak Melvin dan memilih mengabaikan kehadiran Kiandra. 

Melihat itu, Kiandra juga ikut menatap Melvin bedanya Dia menatap penuh pengharapan. Memohon lewat tatapannya supaya Melvin membiarkan mereka berdua. Akhirnya Melvin yang datar itu tak tega dan memilih sedikit berkorban menghadapi amukan Alsen nantinya dengan membiarkan keduanya bersama. 

"Jika Kamu begini terus, bagaimana Kita akan menyelesaikan masalah Kita?!" ujar Kiandra menatap serius Alsen, tapi suaminya itu malah berdecak kesal. "Aku tidak tahu letak kesalahanku di mana. Beberapa hari lalu tiba-tiba saja Kamu marah dan menghinaku, Aku tidak tahu apa alasanmu melakukan itu, Mas. Namun, setelah beberapa hari ini Aku pikirkan, mungkin diantara Kita terjadi kesalahpahaman. Katakan Mas, apa yang membuatmu begitu marah ...."

"Berhenti bersikap lugu seperti ini, Aku tahu Kau tidak sepolos itu. Kau ular berbisa yang Aku pikir adalah perempuan baik hati yang menolong keluargaku dengan bersedia menikah denganku, tapi ternyata Kau sangat rendahan!" tukas Alsen dengan tajam menatap muak dan geram pada sosok Kiandra yang dianggapnya sebagai penghianat. 

Kiandra menghela nafasnya kasar. "Bagaimana Kamu bisa berpikir seperti itu, Mas?"

"Lalu apa yang harus Aku pikirkan mengenai dirimu yang mudahnya menerima pernikahan Kita. Ah, Aku bahkan hampir terlena dengan sikap manismu selama ini, tapi sekarang Aku sadar. Seseorang tidak akan mau berkorban begitu besar apalagi soal masa depannya jika tidak ingin mendapatkan balasan timbal balik apapun!" ketus Alsen dengan sangat sarkas. 

"Mas, Aku--"

"Cukup!" bentak Alsen memotong kalimat Kiandra. "Aku tidak butuh penjelasan apapun dari wanita sampah sepertimu. Ambil makananmu, bawa semua itu dari sini dan angkat kaki. Aku muak berlama-lama menatap penghianat sepertimu!" geram Alsen dengan penuh tekanan. 

Kiandra meremas telapak tangannya. Ucapan itu benar-benar menusuk uluhatinya, tapi Dia juga tidak akan menyerah. "Baik, Aku akan pergi dari sini, tapi sebelum itu katakan alasanmu sampai bisa mengatakan Aku penghianat. Aku tidak mengkhianatimu Mas!"

Alsen tak langsung menjawab, tapi malah ke arah mejanya, membuka lacinya kemudian mengeluarkan beberapa lembar kertas dari sana. Kiandra mengerutkan dahi dan terus menatapnya, tapi kemudian kertas-kertas itu terlempar berhamburan di udara sebelum kemudian terjatuh disekitarnya. 

"Sekarang Kau tidak bisa mengelak lagi!" ujar Alsen dengan tajam. 

Sementara itu, Kiandra sudah berjongkok dan melihat lembaran kertas dan bahkan membacanya. Surat keterangan dari dokter kandungan, dan itu atas namanya juga miliknya. Namun, semua itu tak sepenuhnya seperti yang Alsen pikirkan. 

"Mas ini palsu, Aku sendiri yang membuatnya dan itu pada temanku sendiri. Aku sengaja melakukan itu untuk--"

"Aku sudah memeriksanya, dan keterangan itu benar adanya. Sudahlah, jangan mengelak lagi. Kau memang sudah mengkhianati pernikahan Kita dengan hamil anak pria lain!" tuding Alsen dengan raut wajah yang teramat kecewa. 

Sial. Bagaimana Kiandra harus menjelaskannya lagi, kalau itu memang benar-benar palsu. Dia membuatnya semata-mata untuk meyakinkan Vano mantan kekasihnya, orang yang sebenarnya yang sudah terang-terangan dikhianatinya.

Bertahun-tahun bersama, lalu menikah dengan orang lain dan hamil, seharusnya yang paling marah diantara mereka adalah Vano, bukan malah Alsen yang merasa paling terkhianati. Namun, memang suaminya juga tak salah, Kiandralah yang tidak tegas dan ceroboh. Sampai membuatnya di situasi yang tak pernah benar. 

"Kita bisa melakukan tes ulang, jika Kamu tidak yakin. Aku benar-benar tidak hamil Mas!" tegas Kiandra sangat yakin, tapi Dia melupakan hal lain yang tak kalah penting dan itu mungkin membuatnya dalam masalah yang lebih berat lagi. Dia memang tidak berhubungan dengan pria manapun, tapi Dia sudah berhubungan dengan Alsen suaminya sendiri.

*****

Bersambung

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   79. Harus Berpisah

    "Kiandra!!" panggil Alsen terlihat lega dan berhambur memeluk istrinya. "Kamu dari mana aja, Ki? Kamu membuatku khawatir, Kamu baik-baik saja ...."Kiandra langsung menganggukkan kepalanya, membiarkan Alsen memeluknya erat meski dia merasa sesak. Namun, Kiandra akui ini salahnya karena pergi tanpa memberitahu dan melewatkan panggilan telepon dari suaminya. "Maaf, Aku buru-buru dan lupa mengabari Kamu Mas. Mmm, tapi Aku baik-baik aja, kok," jawab Kiandra meyakinkan. Alsen segera melerai pelukannya, memberi jarak kemudian memperhatikan istrinya dari ujung kaki sampai ujung rambut, dan hal itu membuat Kiandra sedikit jengah. "Beneran, Aku baik-baik aja, Mas. Serius!" ujar Kiandra kembali meyakinkan suaminya. Alsen tidak langsung menjawab, tapi malah membawanya ke sofa. Pikirnya ibu hamil tidak boleh lama-lama berdiri. "Baiklah, Aku percaya Kamu baik-baik saja, tapi lain kali kalau mau pergi jangan seperti ini lagi. Kamu harus memberitahuku. Kemana dan sama siapa saja. Bukan maksud

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM    78. Tekat Untuk berpisah

    "Bisakah Kita bertemu?" ujar Vela di telepon. Beberapa waktu kemudiaan dan mereka bertemu, wanita itu langsung berhambur memeluk sahabatnya Kiandra. Wajahnya sayu seperti tengah menyimpan beban berat dan Kiandra segera menyadarinya meski wanita itu belum bicara. "Ssstt ... tidak apa-apa, Vel. Sekarang Aku di sini," ujar Kiandra seraya membalas pelukan sahabatnya itu. "Kamu kenapa?" bukan Kiandra yang bertanya, tapi Vela. Ah, iya. Penampilan Kiandra memang sedikit kacau. Dia baru bangun tidur saat mendapat telepon dari sahabatnya, dan saat menemui Vela sekarang diapun lupa pamit pada suaminya. "Aku kenapa?" Kiandra memperhatikan dirinya sendiri. Menggunakan camera ponsel untuk melihat wajahnya. "Ah, ini semua gara-gara mas Alsen suami Aku. Sudahlah, Kamu abaikan saja. Sekarang Kamu cerita, dan jangan berbohong!"Saat ditelepon, Vela memang sudah menunjukkan gelagat aneh dan menurut Kiandra itu tidak biasa. Dia tahu sahabatnya pasti butuh dirinya untuk masalahnya. "Aku tahu Kamu s

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   77. Pengakuan Adam

    Blam!! Adam melonggarkan ikatan dasinya dan menatap geram pada Syera. "Kau tidak pantas melakukan itu pada Lana dan siapa yang membiarkanmu kemari?!"Adam menatap sekitarnya dan menemukan semua orang termasuk pembantu yang ada di sana, menundukkan kepalanya. Mereka takut dan tak satupun berani menjawab. Namun, disaat yang sama Syera mulai bangkit dan membalas Adam dengan tidak terima. "Kau yang apa-apaan, Mas? Apa yang membuatmu mendorongku, apakah wanita ini?!" sarkas Syera dengan marah. "Dan apa maksudmu berkata istri? Dia cuma pembantu yang beruntung melahirkan anakmu. Sadarlah!!"Plak! "Tutup mulutmu!!" Adam tidak hanya menampar Syera, tapi menegaskan. "Dia memang istriku, dan jika ada yang harus bersyukur di sini, maka itu adalah Kau. Jal*ng bisa menyandang status istriku, tapi jangan senang Syera, karena secepatnya Kita akan bercerai!"Syera yang masih memegang pipinya menatap Adam dengan tak percaya. "Apa maksudmu, Kau akan menceraikan Aku demi wanita ini?!""Ya, dan Aku sud

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   76. Menjadi Manja

    "Sial. Di mana Melvin sekarang, bagaimana bisa menghilang dengan tiba-tiba?!" kesal Alsen yang masih saja belum bisa menghubungi asistennya itu. Kiandra menghela nafasnya dengan kasar, sembari melepas gandengannya dari suaminya. Wanita itu juga kesal, dan terlihat menghampiri sofa dan duduk di sana. Saat ini keduanya memang sudah sampai di kantor, dan seperti yang Alsen keluhkan Melvin sama sekali tak berada di sana. "Berhenti berkata kasar, Mas. Udahlah hal kecil seperti itu saja dibawa emosi. Dasar tempramen!" cibir Kiandra. Alsen langsung menarik nafasnya kasar. Lalu mengusap wajahnya. "Maaf, Sayang. Aku cuma nggak suka orang yang tidak kompeten dan seenaknya.""Tapi Kamu juga gitu!" sarkas Kiandra mengingatkan. "Emang dasar Kamu doyan marah dan mengumpat. Nggak bisa sabar atau cari tahu. Gimana kalo Melvin sedang dalam masalah, apa Kamu tetap marah?"Alsen menghampiri istrinya dan mendekat. Wanita itu mempengaruhi emosinya dan juga seperti obat untuk meredakan perasaannya yang

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   75. Ngidam Posesif

    "Kamu akan pergi sekarang?" tanya Kiandra sedikit kesal.Padahal sudah menjadi rutinitas bagi Alsen pergi brkerja hampir setiap pagi. Namun, hari ini Kiandra mencegahnya, karena merasa ingin bersama dengan suaminya dan tidak rela berpisah."Ya, Aku memang harus ke kantor hari ini, Sayang. Walaupun beberapa pekerjaan sudah Aku berikan pada Melvin, tapi Aku juga tidak bisa lepas tangan. Ini mata pencarianku, jika ada masalah, bagaimana nanti Aku akan menafkahimu dan juga memberi makan anak Kita?" jelas Alsen sambil mengusap puncak kepala istrinya."Tapi Aku tidak miskin, Mas. Aku juga bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Lagian tidak bekerja hari ini tidak akan membuatmu bangkrut," jawab Kiandra sambil menatap manja pada suamianya.Tidak perlu dijelaskan, Alsen segera mengerti keinginan istrinya dan diapun senang dengan hal itu. Mencium bib*r Kiandra kemudian mengambil ponselnya."Sebentar, biar Aku hubungi Melvin dulu," ujarnya yang langsung diangguki oleh Kiandra.Namun, Alsen seger

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   74. Amarah yang Tak Tertahankan

    Pulang dari rumah Davin-Lia, Kiandra langsung tergolek tidur dan pulas. Membuat Alsen berdecak kesal, karena tampaknya dia masih menginginkan istrinya, namun bagaimana lagi sebagai seorang ayah Alsen tidak bisa menggunakan wewenangnya untuk memaksa. Cup! "Tidur yang nyenyak, Sayang. Kamu pasti lelah ya ... tidak masalah, Aku bisa menunggu, tapi besok tidak lagi!" ujar Alsen yang tidak bisa berbohong, sebab dia sedikit jengkel. Menarik selimut kemudian berbaring di sisi istrinya. Sementara Kiandra ternyata belum pulas, begitu mendengar dengkuran halus suaminya, dia berani membuka mata dan menatap suaminya dengan kesal. "Dasar maniak, tiga kali seminggu paling tidak bisa. Ck, dia pikir enak? Nggak tahu aja, Aku harus pegal linu. Diminta pijat, eh malah keterusan. Nyebelin!!" gerutu Kiandra kesal. Namun, tiba-tiba saja itu berubah saat dia semakin intens menatap suaminya. "Tapi mas Alsen ganteng banget, hmm ... hidungnya mancung kayak perosotan anak TK. Bahu lebar dada bidang. Punya

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status