Share

BAB 63.

Jenazah Kayshan di pindahkan ke ruang tamu sembari menunggu dimandikan.

Di depan aula masjid, ratusan santri langsung menggelar doa untuk almarhum. Pelayat pun mulai berdatangan. Area luar pagar hunian Ahmad menjadi garis batas bagi para tamu bila ingin menyampaikan duka cita.

Para jama'ah hanya diizinkan melihat dari jauh dan diarahkan oleh panitia Tazkiya untuk bergabung dengan para santri sesuai gendernya.

Kamala duduk lemas ditemani Dewiq juga Gauri di sisi almarhum. Mereka lirih membaca doa mengikuti suara santri dari aula masjid. Tak nampak Gery di sana. Entah kemana perginya sang asisten Kayshan itu.

Sementara di dalam kamar.

"As-shofa." Geisha membaca pelan tulisan tangan Kayshan setelah kertas itu berhasil dia satukan.

Pandangan ipar Kay itu ikut mengembun ketika melihat sikap Farhana saat ini. Dia menggenggam tulisan tadi seraya tertegun, paham mengapa Hana seakan enggan membukanya.

Farhan mengusap wajahnya kasar, sembari berbisik dia berkata, "Ini amanah beliau, No."

Fa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
QIEV
Huwaa, maaaapppp hiks
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
terutama di Sulsel banjirnya parah ...
goodnovel comment avatar
ani nur meilan
Sampai nangis sesegugkan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status