Beranda / Romansa / ISTRI YANG BERJUANG SENDIRI / Memulai Peluang Bisnis

Share

Memulai Peluang Bisnis

Penulis: anggikartika93
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-03 06:27:54

Sesampainya di kantor aku langsung menyelesaikan beberapa berkas yang sudah menumpuk. Ketika sudah selesai aku pun mengobrol dengan sahabatku Mita, kebetulan Mita mempunyai usaha frozen food seperti nugget, sosis, cireng, dan otak-otak. Siapa tahu aku bisa jadi reseller Mita. Dengan menggunakan sosial media yang aku punya, aku yakin bisa memasarkan produk tersebut. 

"Mita, aku boleh nggak jadi reseller produk frozen food yang kamu jual?" tanyaku di sela-sela waktu luang. 

"Wah boleh banget Key, kan kamu udah kutawari dari dulu-dulu tapi kamu selalu bilang nanti-nanti aja," sahut Mita senang. 

"Hehehe, iya. Aku masih memikirkan modalnya Ta, lagian juga aku nggak punya freezer khusus."

"Kan sudah kubilang nggak perlu modal dulu. Kayak sama siapa aja sih, hehe. Nanti misalnya kamu ambil beberapa bungkus dulu, kemudian kalau sudah terjual habis baru kamu kembalikan uang modalnya ke aku dan kuntungannya bisa kamu ambil. Soal freezer, aku ada kok freezer nganggur di rumah. Karena aku baru aja beli yang baru, rencananya sih suamiku mau menambah bikin bikin sempol ayam dan takoyaki. Tapi kamu pinjam dulu nggak apa-apa, nanti kalau uangmu cukup bisa beli sendiri." 

"Wah, alhamdulillah kalau begitu. Terima kasih banyak Ta, aku merasa berhutang budi denganmu."

"Santai aja Key, kita kan sudah lama bersahabat," jawab Mita tersenyum. 

Mita memang mempunyai usaha penjualan frozen food di rumahnya walaupun Mita juga seorang ASN sepertiku. Suaminya lah yang menjalankan. Pada awalnya suami Mita adalah seorang karyawan swasta, namun karena adanya perampingan karyawan, suami Mita di PHK. Dari hasil uang pesangon suaminya lah, mereka membuka usaha frozen food sambil membuka warung kecil. Ketika sore hari anak-anak di kompleknya ramai mendatangi rumahnya karena mereka menjual frozen food secara eceran. Anak-anak yang membeli memilih beberapa frozen food kemudian suami Mita lah yang menggoreng, setelah di goreng pilih mau dibumbui dengan bumbu bubuk yang beraneka rasa atau dengan saus. Boleh juga kalau ada ibu-ibu yang ingin membeli perbungkus untuk persediaan di rumah. Mereka mempunyai seorang putri sudah masuk TK, jadi sang suami lah yang mengantar jemput anak mereka. Benar-benar laki-laki yang bertanggung jawab, walau hanya pedagang sederhana. Berbeda sekali dengan bang Ardan. 

Sorenya, kulihat mobil pick up mengantarkan freezer yang berisi hampir 30 bungkus frozen food. Ketika aku akan membayar ongkos mobil pick up, si sopir bilang tidak usah dibayar karena sudah dibayarkan oleh Mita. Jadinya freezer di taruh di pintu depan rumahku. Aku bersiap-siap ke toko banner dulu untuk membuat spanduk dan banner, supaya nanti ibu-ibu dan anak-anak komplek bisa tertarik untuk membeli daganganku. 

Satu jam lebih aku menunggu pesanan bannerku jadi karena aku menunggu sekalian dicetak daripada menunggu besok, lebih hemat dari pada bolak balik. Sesampainya di rumah, aku kaget ada beberapa pasang sandal di depan rumah. Aku memutuskan lewat pintu belakang. Aku pun mengintip siapa yang datang. Oh ternyata bang Ardan dan teman-temannya. Yang lebih bikin aku membelalakan mata, ada beberapa piring besar isian nugget, otak-otak, dan sosis. Kulihat dapur pun berantarakan bertebaran bungkus-bungkus makanan tersebut. Cipratan minyak dimana-mana. Seperti kapal pecah. Ya ampun, bang Ardan pasti menggoreng frozen food yang akan kujual, bathinku geram. Entah berapa bungkus dia goreng, mungkin hampir 10 bungkus! 

Setelah teman-teman nongkrongnya pulang, langsung ku introgasi bang Ardan. 

"Bang, kenapa kamu goreng frozen food. Itu daganganku tahu," repetku sudah tak tertahan lagi. 

"Oh itu daganganmu? Kukira itu stok makan kita beberapa hari. Kulihat frozen food di sana banyak dan nganggur, ya udah kugoreng aja," jawab bang Ardan dengan santainya. 

"Ya boleh aja kamu goreng, tapi kamu harus ganti dong bang uang modalnya."

"Ah, bodo amat. Mana sudi aku. Kan itu daganganmu, ngapain harus kuganti. Pelit amat sih kamu jadi istri. Lagian dompetku menipis nih, aku jadi lebih sering jajan di luar dibandingan makan di rumah yang cuma tahu tempe. Jadi istri kok nggak bisa masak."

"Abang... Semua ini kan gara-gara kamu yang minta mobil. Wajar dong keuangan kita jadi susah gini."

"Pokoknya aku nggak mau tahu dan aku nggak mau ganti rugi daganganmu."

Aku sudah tak tahan lagi, aku tampar dia. 

"Wah, udah berani kurang ajar ya sama aku. Mentang-mentang PNS! Apa sih hebatnya PNS? Jadi berani kamu ya sekarang melawan suami. Liat aja nanti Key pembalasanku. Dasar istri durhaka!" teriak bang Ardan geram sambil memegangi pipinya bekas tamparanku

Aku yang tak bisa lagi menahan emosi, langsung menangis. Ah biarlah, aku sudah tidak tahan lagi, aku marah sekali. 

"Oke Key, malam ini jangan cari aku. Mau aku ke diskotik atau ke rumah mamah, itu urusanku." Bang Ardan berlalu sambil mengambil kunci mobil dan meninggalkanku. 

Ya Tuhan, salah apa aku? Sudah banyak mengalah dan berkorban masih saja di salahkan. Haruskah aku menggugatnya cerai? Tapi aku tidak siap menjadi janda. Apa kata ibuku? Selama ini aku tidak pernah menceritakan masalah rumah tanggaku dengan ibuku. Karena kami tinggal di kota yang berbeda, kira-kira satu jam lebih perjalanan dari kotaku. Untungnya sertifikat mobil atas namaku dan bang Ardan tidak menyadarinya. 

(bersambung) 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
salah karna kamu jadi perempuan tolol bin bodoh sama author lalu punya laki kayak syaithon .. muakkk baca cerita perempuan jadi bodoh semua !!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • ISTRI YANG BERJUANG SENDIRI   Akhir Cerita

    Bu Arni memang tidak bisa berkata-kata lagi. Wanita paruh baya yang bertubuh subur ini tak bisa lagi membendung kepergian putra pertamanya itu. Hatinya terasa tercabik-cabik ketika melihat putranya memutuskan pergi bersama orang-orang yang dicintainya. "Sudahlah, Mi. Biarkan Soni pergi bersama istri dan anak-anaknya. Mereka adalah tanggung jawab Soni saat ini. Soni tidak bisa mementingkan kita lagi. Bukan tidak sayang kepada kita. Namun jelas saja dia takut berdosa kalau menelantarkan anak dan istrinya. Tolong jangan buat Soni memilih kita orangtuanya atau istrinya. Sungguh sampai mati pun pasti Soni tidak akan pernah bisa memilihnya. Semuanya ada porsinya masing-masing dan kini Soni sudah mempunyai prioritas," jelas Pak Sofyan memberi nasihat kepada istrinya dengan lembut. Dulu Pak Sofyan memang membela istrinya. Namun semenjak kepergian Keyla membawa serta anak-anaknya dan pengasuh anaknya, lelaki tua itu baru memahami masalah apa yang terjadi di antara anak, istri, dan menantunya

  • ISTRI YANG BERJUANG SENDIRI   Pindah rumah 2

    Kedua kuli angkut itu saling berpandangan, mereka tidak tau masalah apa yang terjadi antara Soni dan ibunya. Mereka hanya diam, tidak ada satupun yang berani menyahut. "Ngapain kalian mengangkat barang-barang anakku? Emangnya siapa yang menyuruh kalian?" hardik Bu Arni berang. Bu Arni benar-benar terkejut ketika di luar tadi ia melihat truk yang terparkir di depan rumahnya. Truk tersebut sudah hampir penuh dan tinggal barang yang besar saja lagi. Soni yang mendengar teriakan Maminya langsung turun dari lantai dua dan menemui Maminya. "Soni akan pindah dari rumah ini, Mi. Soni pengen hidup mandiri bersama istri dan anak-anak," jawab Soni dengan tegas. Bu Arni terkejut namun kemudian ia menatap sinis putranya. Wanita paruh baya itu yakin kalau sang menantu lah yang membujuk putranya untuk pindah dari rumahnya. Padahal ia berharap Soni bisa berpisah dari Keyla. Menurutnya sifat Keyla tidak seperti yang ia harapkan. Rencananya ia akan menjodohkan Soni dengan anak temannya. "Kan ruma

  • ISTRI YANG BERJUANG SENDIRI   Pindah rumah

    PoV AuthorSoni meminta Keyla untuk tinggal sementara di rumah Ibunya dulu sebelum ia menemukan rumah kontrakan untuk mereka berempat. Soni juga membicarakan hal ini kepada Ibu mertuanya. Bu Mona menyambut haru niat baik menantunya itu. "Alhamdulillah, kalau begitu. Ibu senang sekali mendengarnya, Son. Ibu akan dukung niat baik kamu," kata Bu Mona dengan mata berkaca-kaca. Keyla terharu mendengarkan ucapan Ibunya. Begitu juga dengan Soni. Pria itu meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada kedua wanita yang sudah menjadi bagian hidupnya itu. "Iya, Bu. Makasih banyak atas dukungannya. Soni meminta maaf kepada Keyla dan Ibu atas kesalahan Soni yang tidak tegas selama ini," jawab Soni dengan penuh penyesalan. "Iya, Nak. Kami sudah memaafkanmu. Yang penting jangan pernah diulangi lagi kesalahanmu. Ingat, sekarang kamu hidup dengan istri dan anak-anakmu. Bukan berarti Ibu menyuruh kamu melupakan kedua orangtuamu. Tetaplah berbuat baik kepada mereka, tetapi prioritaskan anak dan istri ka

  • ISTRI YANG BERJUANG SENDIRI   Menjemput Keyla 2

    PoV Soni Beberapa menit kami terdiam. Memang aku tau Bu Mona sulit menjawab pertanyaan dariku. Aku mengerti bukan berarti beliau menghalangiku bertemu dengan putri dan cucu-cucunya. Memang masalah yang kualami ini cukup pelik. Sehingga Bu Mona pun perlu waktu untuk berpikir. "Sebenarnya bukan ranah Ibu ikut campur dengan urusan kalian. Kalian sudah dewasa, sudah berumah tangga, dan mempunyai dua anak yang lucu. Ibu hanya ingin yang terbaik bagi putri tunggal Ibu dan cucu-cucu Ibu. Kamu tau? Sampai saat ini pun, Ibu enggak ada menanyakan soal masalah yang kalian hadapi kepada Keyla. Ibu tak mau pikiran Keyla terbebani karena pertanyaan dari Ibu," jawab Bu Mona yang sepertinya sudah berpikir dan mengatur kata-kata yang keluar dari mulutnya. Wanita paruh baya itu bukanlah tipe yang suka menyalahkan orang lain. Makanya beliau berkata juga tidak akan menyakiti perasaan orang lain apalagi perasaanku. Tidak seperti Mamiku yang asal nyablak saja. Tidak peduli bagaimana perasaan orang lain

  • ISTRI YANG BERJUANG SENDIRI   Menjemput Keyla

    PoV Soni "Mami jahat! Kenapa Mami menahan Soni untuk mengejar kepergian Keyla? Keyla itu istri Soni, Mi. Apalagi Soni juga sudah punya anak. Nanti dikira Ibunya Keyla, Soni lelaki yang enggak bertanggung jawab," kataku melampiaskan kekesalanku pada Mami. Sedari awal memang Mami tidak terlalu suka dengan Keyla. Malah belakangan ini terungkap kalau Mami dulu terpaksa menyetujui pernikahanku dengan Keyla karena aku sudah terlanjur cinta dengan wanita yang telah memberiku anak kembar itu. "Kamu itu gimana, Soni? Lagipula yang dikatakan adikmu itu benar! Dia telah melihat Keyla berselingkuh dengan mantan suaminya. Mau jadi apa keluarga kita kalau ada perempuan yang selingkuh? Keyla itu sama saja dengan menaruh kotoran di wajah Mami. Mau kamu pertahankan perempuan seperti dia? Padahal sudah Mami bilang jangan pernah menikah dengan janda. Tapi waktu itu kamu kekeuh ingin menikah dengannya karena kamu juga waktu itu sedang di mabuk cinta," sahut Mami yang marah. Ya Allah, kenapa jadi kaca

  • ISTRI YANG BERJUANG SENDIRI   Rujuk

    PoV ArdanAku begitu iba melihat wanita yang membawa seorang anak balita itu sedang mengamen. Siang hari cuacanya panas begini. Penampilannya begitu memprihatinkan. Bajunya sudah kubas, kumal, dan kotor. Kulit mereka juga gosong karena terbakar matahari, rambut mereka yang asalnya hitam kini memerah, dan tubuh mereka terlihat kurus. Ya Allah, malang nian nasib mereka. Kemudian kedua ibu dan anak itu menepi ke pinggir jalan dan kemudian mereka duduk bersandar di sebuah pohon yang ada di pinggir jalan. Wanita itu kemudian menyeka keringatnya yang menetes membasahi keningnya dengan kain gendongan anaknya. Sementara itu anaknya ia turunkan dari gendongan dan meminta botol dot yang berisi susu. Anak perempuan itu pun melahap susu di botol dot dengan lahap. Sepertinya ia sangat lapar dan haus. Maklum cuaca hari ini begitu panas dan terik dari biasanya. Aku pun menghampiri mereka. Aku kasihan sekali. Aku menyesal dulu karena mengusir wanita itu. Ya, wanita yang dulu pernah menemani hidupk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status