Share

PoV Ardan 1

Aku Ardan Aditama, aku seorang karyawan honerer di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di kotaku. Orangtuaku berasal dari keluarga mampu, tidak terlalu kaya juga sih. Aku anak bungsu dari tiga bersaudara, dua kakakku perempuan semua dan sudah berkeluarga juga. Kakakku yang pertama seorang manager di sebuah perusahaan makanan, suaminya adalah kepala cabang sebuah bank. Sedangkan kakakku yang kedua adalah seorang pengusaha salon di kotaku dan suaminya juga seorang pengusaha minimarket. Papahku seorang pensiunan pegawai di Dinas Pemuda dan Olahraga sedangkan mamahku hanya ibu rumah tangga biasa. Kedua kakakku hidup kaya, punya pekerjaan sendiri, punya rumah besar, dan mobil mewah, ditambah mempunyai suami yang mapan pula. Aku pun juga ingin hidup enak seperti kakak-kakakku. Pada awal berpacaran dengan Keyla. Orang tuaku dan kedua kakakku menginginkanku menikah dengan wanita yang berprofesi sebagai pegawai negeri. Tapi aku sudah terlanjur cinta dengan Keyla yang pada waktu itu seorang guru honorer.

Aku meyakinkan mereka kalau Keyla itu wanita yang cerdas dan aku yakin bila nanti dia mengikuti CPNS pasti lulus. Akhirnya hati mereka luluh juga, tapi kedua orang tuaku meminta agar pesta akad dan resepsi pernikahanku di buat sederhana dengan mengundang keluarga, kerabat dan teman-teman terdekat saja. Ya mana ada sih orang tua yang mau rugi mempunyai calon menantu yang honerer juga. Jadi dengan dalih uangnya ditabung untuk bikin rumah, hah entah kapan orangtuaku mau membuat rumah untuk kami. Yang ada sih uangnya diberikan ke aku, terserah aja aku yang mengatur. Hehehe. Daripada untuk membuat rumah, lebih baik uangnya aku gunakan untuk jaga-jaga. Secara uang gajiku kan tidak mencukupi untuk kebutuhanku seperti membeli rokok, bensin, jajan, dan nongkrong bersama teman-temanku. Kebutuhan rumah tangga bagaimana dong? Ah masa bodo! Itu kan tugas Keyla. Suruh siapa dia mau menikah denganku yang sesama honorer. Gajinya semasa honorer saja sudah lebih besar daripada aku. Kuakui Keyla memang lebih rajin bekerja daripada aku.

Apalagi tahun kemarin dia lulus mengikuti tes CPNS di kota kami. Dia berhasil menyingkirkan puluhan pesaing yang mengambil formasi yang sama dengannya. Nah kan kubilang juga apa! Keyla itu wanita cerdas tapi sayang mudah dibohongi suami dan bucinnya akut. Kalian tahu kan gaji PNS itu banyak? Ada gaji pokok, tunjangan, dan gaji ketiga belas. Nah kalau gaji pokoknya untuk membayar cicilan beli mobil kan tidak apa-apa. Masih ada aja sumber uang lain. Nanti kepangkas loh uang untuk belanja rumah tangga? Lah itu kan urusan dia, bukan urusanku. Urusanku aku mau punya mobil juga seperti kedua kakakku dan teman-teman di kantor. Rugi dong punya istri pegawai tapi tidak dimanfaatkan. Punya SK tapi untuk pajangan saja, apa gunanya tes masuk pegawai kalau SKnya tidak di sekolahkan di bank. Dengan segala bujuk rayuan gombal ala lelaki, aku berhasil membujuk Keyla untuk meminjam uang di bank. Uangnya untuk beli mobil merah favoritku. Hahaha. Mudah sekali memperdayai Keyla. Atas nama cinta akhirnya dia termakan rayuanku. Nah kalau punya mobil seperti ini kan asyik, terlihat sosialita di depan teman-temanku dan tentunya kedua kakaknya pun salut akan pencapaianku ini.

Mempunyai mobil ternyata membuat pengeluaranku membengkak. Membeli bensin hingga berpuluh-puluh liter, belum lagi biaya perawatan dan servis mobil yang menguras kantong! Wah bisa-bisa simpanan uang dari mamah dan papah menipis karena gaji honorerku yang tidak seberapa. Keyla juga di rumah mulai berulah. Masak seadanya. Lauk tahu, tempe, dan ikan asin sudah menjadi makanan harian. Katanya alasan uang gajinya menipis. Kok jadi perempuan nggak pinter gitu sih. Kan dia bisa usaha tambahan kek atau mengajar les privat. Aku tidak melarang. Yang penting keuangan rumah tangga bisa terselamatkan. Kalau seperti ini kan aku juga kena imbas dan susahnya. Makan jadi seadanya. Duh dasar istri tidak pintar mengelola keuangan, jadi terseok-seok seperti ini kan jadinya ekonomi rumah tangga kami. Harusnya dia bisa berpikir dong, bagaimana cicilan bisa terbayar dan makan enak bisa jalan. Kalau kayak gini terus, aku mendingan makan tempat mamah aja. Toh setiap hari mamah selalu masak makanan enak. Mamahnya siapa dulu? Bisa memanjakan lidah dan perut keluarganya. Tidak seperti Keyla istri yang nggak becus. Awas aja nanti kalau aku cari istri lagi. Lagian juga sampai sekarang dia tidak bisa memberiku momongan! Alasannya sibuk-sibuk kerja terus. Bosan aku mendengarnya.

* * * 

Siang ini aku memutuskan untuk singgah ke rumah mamahku. Mamahku pasti masak makanan enak yang menggugah selera. Sesampai rumah orang tuaku, aku segera memarkirkan mobilku di halaman. Dan aku pun menghampiri mamahku yang sedang sibuk menyiapkan makan siang. 

"Eh Ardan, anak kesayangan mamah, tumben kamu mampir di jam makan siang. Mana istrimu? Kok nggak kamu ajak sekalian?" tanya mamah dengan wajah sumringah. 

Aku pun agak gelagapan menjawab pertanyaan mamah. "Eh anu mah, Keyla masih sibuk dengan pekerjaan di kantornya. Wah mamah selalu masak makanan enak nih. Hehe."

"Iya dong, namanya juga ibu rumah tangga. Masak ya jadi hobi dan prioritas. Yuk dimakan nak, nanti keburu dingin," sahut mama dengan tenang. 

Di meja makan terhidang berbagai macam makanan, ada sup ayam, ayam goreng, perkedel kentang, dan telur dadar. Makanan kesukaanku dan tentu saja aku makan dengan lahap seperti orang kelaparan yang belum makan berhari-hari. 

"Wah tumben kamu makannya banyak nak, emang Keyla nggak pernah masak kayak gini ya?" tanya mamah curiga. 

Waduh kayaknya mamah mulai curiga nih tentang kehidupan rumah tanggaku yang mulai sakit ini. Bagaimana ini? Apa aku harus jujur ke mamah. Tapi nanti mamah malah mengomel dan ujung-ujungnya melabrak Keyla. Ah itu urusan nanti. Oke deh kalau gitu, aku akan mengadu sama mamah ah biar Keyla dinasihati mamah. Biar tau dia gimana jadi istri yang benar kayak mamah. 

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sherly Monicamey
lelaki yang masih berlindung di bawah ketiak mamanya itu tdk usah dipertahankan. bikin sakit hati
goodnovel comment avatar
Nur
sial sangat lelaki mcm ardan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status