Share

11. Rencana Jahat

"Ma, sudah tiga hari Si gadis kampung itu ada di sini. Kenapa kita masih diam saja?" protes Alice pada Sonia.

"Kita harus sabar, Sayang. Ingat, bukan hanya Kenward yang menjadi penghalang kita. Tapi, Gio pun ikut-ikutan sekarang."

"Jadi, apa kita harus diam saja, Ma?"

Senyum licik terukir di wajah Sonia. "Kamu tenang saja, Sayang. Malam ini kita permalukan dia di meja makan. Lakukan secara bertahap. Kita harus main cantik."

Kedua tertawa keras seolah yakin akan kejahatan mereka. Tanpa mereka sadari sepasang mata telah mengetahui rencana mereka.

*

"Mbak Anita," panggil seseorang.

Kepala pelayan yang bernama Anita menoleh. Tampak pelayan termuda di kediaman Tuan Abimana.

"Ada apa?"

Vera menoleh ke samping kiri dan kanan. Matanya sibuk mengawasi keadaan sekitar.

Dia kemudian menarik pelan tangan Anita-Kepala pelayan yang sudah berusia riga puluh tahun- itu ke tempat sepi.

"Ada apa, Ver?"

Anita sedikit merasa kesal. Sejak tadi Vera hanya diam sedangkan matanya sibuk mengawasi segala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status