Share

Gagal Mediasi

Semenjak pulang dari rumah Mas Zaidan, bibir ini tidak bisa berhenti tersenyum. Aku selalu teringat perlakuan manisnya dan perubahan yang begitu signifikan. Dia sudah tidak lagi mengungkit-ungkit kepergian Ibu, bahkan dia ingin sekali memperbaiki hubungan pernikahan kami.

Aku duduk di depan cermin rias sembari menyisir rambut yang masih basah. Kejadian tadi siang membuatku menginginkan sesuatu. Semoga benih Mas Zaidan segera tumbuh di rahimku lagi agar masalah kami terselesaikan segera.

Tangan kanan ini meraba perut. Ini, adalah salah satu cara untuk kembali meluluhkan hati Ayah. Meskipun bayangan keguguran dulu masih terekam jelas di ingatan dan meninggalkan bekas trauma yang cukup mendalam, tapi aku tidak punya pilihan lain. Selagi Mas Zaidan kembali di sisiku, semua pasti berjalan baik-baik saja.

Namun, jantung ini tiba-tiba berdetak makin cepat. Peristiwa kecelakaan yang merenggut Ibu terlintas begitu saja. Aku berdiri di depan Ibu dan Zaki yang bersimbah darah, di saat bersama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status