Share

TAK PADAM

RESTI

Jujur, aku muak dengan rengekan pria tua ini. Harusnya aku tak bersedia menemuinya agar tak harus mendengar kebaperan lelaki tak berguna ini.

"Sudahlah, Mas. Kalau mau menceraikan, ceraikan saja. Dan, ingat jangan pernah menemuiku lagi. Aku muak!"

Aku tak peduli dengan penderitaannya akibat dikhianati. Salah sendiri dia tua dan lemah. Wajarlah aku cari kesenangan lain sebab tak pernah dipuaskan.

"Apa kamu tak merasa bersalah sedikit pun, Resti? Sebusuk itukah hatimu?"

"Kalau tak ada yang ingin di katakan lagi aku mau pergi. Dengar, aku bosan mendengar celotehanmu, jadi aku beri kesempatan terakhir mau bicara apa lagi?"

Mas Bima menghela napas berat, kemudian memandangku tajam. Lalu terucap dari mulutnya ucapan cerai, maka resmi sudah aku jadi janda untuk kedua kalinya.

Tak masalah karena itu lebih baik. Untuk apa juga masih berstatus istrinya tapi tidak akan lagi diterima. Yang ada hanya akan menerima hinaan kalaupun keluar dari penjara dan kembali ke rumah itu. Lebih baik nanti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ayu Nida
kapan si Resti dapat balasan yg bikin dia sadar kalo dia itu jahatnya mendarah daging,kalo cuma di penjara sih gak ada apa²nya harusnya bikin si Resti cacat ato kena penyakit kelamin donk Thor biar tau rasa dia
goodnovel comment avatar
Yuni Kazandozi
sudah dipenjara pun resti belum sadar,masih az dendam pada orang orang yg dia sakiti,,sadarnya x pas dia sudah kluar penjara ketabrak dijalan,trs kakinya lumpuh gitu x ya,baru bisa sadar,,huuuuuh pdhalkan dia jahat bget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status