Share

Berdetak Kencang

Terdengar pintu dibuka dan menampilkan Ayah yang sedang berdiri di sana.

"Sudah siap untuk pulang?" tanya Ayah padaku. Aku lalu mengangguk kepadanya.

Perasaan lega kembali menyelimuti diri, saat orang berharga tak jadi untuk pergi.

Bersamaan dengan itu Aryo dan Putri datang bersamaan. Lalu kami saling bersitatap karena mereka datang dengan romantis, tak ada perkelahian di antara keduanya.

"Aduh yang mau jadi penganten, nempel mulu perasaan dari kemaren-kemaren," ledek Mama kepada Putri dan Aryo yang terlihat tak sadar dengan kehadiran kami semua. Mungkin dikiranya, di dalam ruangan ini hanya ada aku dan Ibu saja.

"E-eh, Tante. Gimana kabarnya, Tan?" tanya Putri yang terlihat salah tingkah.

Sekarang bahkan penampilannya pun terlihat lebih feminim, mungkin ia menyesuaikan dengan Aryo yang sangat cool. Cara bicaranya pun tidak seperti biasanya yang selalu blak-blakan dan seperti orang yang kesurupan.

"Alhamdulillah, baik. Aduh, tambah cantik saja ya kamu, Putri," ujar Mama sambil menepuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status