Share

Ciuman Ke Dua

"Aku pengen kita sama-sama memperbaiki diri. Aku minta maaf pernah menorehkan luka yang begitu besar dalam hatimu, kamu mau maafin aku, 'kan?" tanyaku padanya. Aku sangat berharap jawabannya iya.

Meskipun tadi aku sudah mendengar bahwa dia memaafkan, hanya saja hati ini rasanya masih belum puasa dengan perkataan yang dia ucapkan saat aku pura-pura memejamkan mata tadi.

"Mas, a-aku ...."

"Aku benar-benar bodoh, kenapa tidak bisa membencimu yang jelas-jelas selalu menyakiti hatiku. Aku bodoh, Mas," ujarnya tiba-tiba memukul kepalanya berkali-kali.

Aku lalu duduk dari posisi berbaring dan segera membawanya ke dalam pelukan.

"Maafkan aku. Andai dari awal aku tak seceroboh dan sekeras itu. Mungkin luka yang aku berikan tak akan sedalam yang kamu rasakan saat ini," ujarku memeluknya erat.

Terlihat bahu Nina yang bergetar, dia menangis? Padahal baru saja tadi aku menggodanya dan sekarang dia kembali menangis lagi.

Tangisannya hanya membuat aku merasa semakin bersalah.

"Maafin aku, Nita," li
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status