Home / Romansa / Iblis Jatuh Cinta / Night so Long

Share

Night so Long

Author: Sata Erizawa
last update Last Updated: 2021-04-21 00:35:06

FLASHBACK ON

Malam yang sepi, saat semua pelayan rumah paruh waktu sudah selesai bekerja, Kiara sedang sendirian di dalam mansion milik Ray. Paman Willy dan bibi Willy sedang keluar entah kemana. Mansion hanya di jaga oleh dua orang satpam di pintu gerbang. Dua orang satpam itu sangat jarang menginjakkan kaki di dalam mansion milik Ray.

Meski begitu, tapi keamanan mansion sudah sangat canggih. Tidak hanya dilengkapi dengan CCTV saja, tapi juga berbagai jenis alarm keamanan yang dikendalikan dengan teknologi komputer. Ray sangat peduli dengan keamanan mansion yang sangat mewah miliknya itu.

.

.

.

"Brengsek, kenapa semua hal tidak berjalan sesuai dengan keinginanku? ... Cih, kepalaku sakit sekali." Umpat Ray. Ia berjalan dengan sempoyongan.

Kiara sedang berada di ruang tengah ketika sang pemilik mansion pulang dalam keadaan kacau. 

"Tuan Ray, Anda baik-baik saja?"

Merasa iba dan khawatir, Kiara mencoba membantu memapah tuannya itu, Ray menuju kamar. Tercium jelas bau alkhohol dari mulut Ray. Begitu menyengat di hidung mancungnya. Membuatnya mengernyit menahan tak kuasa.

"Tuan Ray, Anda baik-baik saja?" Pertanyaan yang sama Kiara kembali ucapkan.

Ray sungguh terlihat sangat buruk. Ia bahkan tak bisa mengerluarkan sepatah kata untuk menjawab pertanyaan dari Kiara. Bahkan, ia sendiri kesulitan mengenali siapa yang tengah bertanya dan membantu memapah dirinya. Pandangannya mengabur, otaknya sulit berpikir jernih.

Kemeja Ray berantakan. Dua kancing bajunya terlepas, dasi tidak tertata pada tempatnya. Ray mabuk. Sebenarnya berapa gelas alkhohol yang sudah Ray teguk? Bau itu semakin menyengat di hidung mancung Kiara ketika ia semakin memangkas jarak dengan tubuh Ray. Kiara tidak menyukai bau itu. Itu membuatnya ikutan pusing.

"Ini pertama kalinya aku melihat Tuan Ray dalam keadaan seburuk ini. Apakah orang kaya memang suka menghabiskan waktu di bar dan minum-minum setan yang tidak jelas itu? Kenapa harus berlari menghampiri tahta iblis jika kehidupan ala malaikat yang indah dan damai lebih mudah dinikmati? Bukankah Tuhan sudah menciptakan banyak lukisan alam yang ada di sekitar? Kenapa malah memilih istana iblis yang jelas-jelas merusak hati, jiwa, dan raga?" Batin Kiara yang masih membantu memapah Ray menuju kamar.

Kiara sangat kesulitan memapah Ray ke kamar yang ada di lantai dua itu.

"Tidak ada orang di dalam mansion ini, tidak mungkin bagiku meninggalkan Tuan Ray begitu saja. Aku harus berusaha sekuat tenaga untuk membantunya sampai di kamar. Sial, ini orang benar-benar sangat berat! Tuan Ray, saya mohon gerakkan kakimu!"

Tubuh Kiara yang kalah tinggi dari tubuh Ray membuatnya sedikit kesulitan memapah Ray ke kamar yang ada di lantai dua. Selain itu, berat badan antara wanita dan laki-laki juga berbeda. Kiara butuh tenaga ekstra untuk memapah tuannya itu.

Satu tangga, dua tangga, tiga tangga dan hampir saja terjatuh. Kiara mencoba lebih hati-hati lagi. Meski berulang kali ia dan Ray hampir saja terjerembab juga. Itu sangat berbahaya mengingat tangga menuju lantai dua itu cukup tinggi. Gagar otak adalah kemungkinan paling masuk akal jika sampai terjatuh. Lalu kematian jika Tuhan mengizinkan.

Tidak ingin berpikir terlalu jauh, melangkah dengan hati-hati dan berpijak dengan benar, maka perjuangan berakhir, pintu kamar milik Ray nampak sudah di depan mata.

Berutung saat sudah sampai di atas, kamar Ray tidak dikunci. Kiara tidak harus bersusah payah mencari kuncinya.

Dengan menguras cukup banyak tenaga, Kiara berhasil memapah Ray sampai di dalam kamar Ray. Kiara kemuadian langsung merebahkan Ray di tempat tidurnya.

"Tuhan sedang menguji diriku. Kuharap Anda tidak akan melakukan hal ini suatu saat nanti. Jika Anda merasakan beban hidup yang sangat berat, carilah Tuhan, DIA akan selalu membantumu! Namun jika Anda tidak memiliki masalah hidup, tapi memilih berlari mencari kenikmatan setan, maka Anda adalah orang yang merugi dan sangat bodoh." Omel Kiara.

Kiara melepaskan sepatu dan kaos kaki yang Ray pakai. Ia juga membantu melepaskan kemeja Ray yang basah karena keringat bercampur alkohol. Tidak memiliki niat lain, ia hanya ingin tuannya baik-baik saja.

"Meski aku sok menghakiminya di dalam hatiku, tapi melihatnya yang begitu buruk seperti ini membuatku tidak tega. Orang dingin ini adalah sosok yang memberiku makanan dan tempat tidur yang hangat."

Bagaimanapun ia merasa iba dengan Ray, Tuan Muda yang menyelamatkan hidupnya.

.

.

.

Tanpa Kiara sangka saat ia sudah selesai melepaskan kemeja Ray dan beranjak pergi, tiba-tiba tangan Ray meraih tangannya. Lalu dengan cepat menarik tubuh mungilnya ke tempat tidur dan menindihnya.

"Jangan pergi!" Kata Ray

"Tu-Tuan Ray?"

Mata Kiara terbelalak kaget. Jantungnya berdetak kencang saat Ray menatapnya tajam. Wajahnya bisa merasakan hembusan hangat nafas Ray yang berhembus tidak beraturan. Nafas yang memburu.

Mereka berdua saling berdiam.

Bagi Kiara, ini pertama kalinya ia bisa menatap tuannya dalam jarak yang sedekat ini.

Ray mencengkram kuat kedua tangan Kiara. Kiara tidak bisa bergerak leluasa karena Ray menghimpitnya.

"Aku bilang jangan pergi!" Kata Ray lagi.

"Sa-saya tidak akan pergi kemana-mana."

"Kenapa kau pergi?"

Ah, Kiara sadar jika pertanyaan itu bukan ditujukan untuknya. Ini sama sekali tidak benar!

"Tuan Ray, tolong menyingkirlah! Anda sedang salah mengenali orang."

Sekuat tenaga ia mencoba melepaskan diri dari Ray, tapi tak ada gunanya, tenaganya kalah dengan tenaga Ray. Ia meronta dan berteriak minta tolong, Ray justru menampar keras pipi mulusnya. Ray menatapnya tajam dan sedingin es di kutub selatan. Membuat nyali Kiara menciut.

Tatapan tajam dan dingin itu melemahkan semua otot tubuhnya.

"Hmpph.."

Kiara tidak bisa melakukan apa-apa ketika Ray mendaratkan sebuah ciuman bibir kasar kepadanya. Ray tak membiarkan sedikit ruangpun bagi Kiara untuk melarikan diri. Ray memangkas jarak menjadi sangat sempit dan tanpa sekat.

Dengan sekali gerakkan, kain pelindung tubuhnya entah terlempar kemana.

"Tuan Ray, ja-jangan lakukan ini! Ahh, sakit.."

"Rena, kenapa kau meninggalkanku?" Tanya Ray.

Rena?

Ray mengoyak setiap inchi bagian tubuhnya yang indah. Meninggalkan jejak-jejak petualangan menjijikkan di sana. Menyentuhnya, membelainya, dan mengujaminya dengan luka yang begitu hina. Begitu keji dan membuat kepalanya terasa ingin meledak.

Ia membiarkan Ray menguasai tubuhnya. Ia hanya bisa menangis dalam diam atas semua yang Ray lakukan padanya.

.

.

.

Ray, Tuan Muda yang berbaik hati menampung dirinya telah melecehkannya dengan cara yang sangat hina.

.

.

.

Hanya jarum jam dan suara serangga malam yang terdengar. Di sisa-sisa tenaganya, Kiara menoleh ke arah jam dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul 2:45, hampir pukul 3:00. Lalu, Kiara menoleh ke arah kiri, ia melihat Ray tertidur pulas membelakanginya. Kiara menatap nanar punggung Ray. Ia menangis lagi.

Bagaimana bisa Ray melakukan hal keji padanya? Tubuhnya terasa sakit semua. Hatinya jauh lebih sakit lagi. Ia menyesali pikirannya yang sempat menganggap Ray sebagai malaikat penolongnya, tapi ternyata Ray itu iblis bertopeng malaikat. Ada kejahatan di balik topeng kebaikkan itu.

Ray mengambil kehormatannya sebagai seorang gadis. Mahkota kesucian satu-satunya yang ia miliki hilang begitu saja. Hilang diambil oleh Tuan Mudanya. Lebih menyakitkan lagi karena Tuan Mudanya itu adalah orang yang sama sekali tidak mencintainya.

"Kenapa Anda tega melakukan hal keji seperti ini kepada saya, Tuan Ray?"

Tubuhnya terasa sangat lelah hanya dengan memikirkan kejadian yang baru saja ia alami dengan Ray. Begitu saja dan tanpa aba-aba. Matanya juga terasa berat, iapun tertidur di samping Ray.

Dalam kepingan hati yang tersisa, ia berharap jika semua ini tidaklah nyata.

Semoga ini hanya bunga tidur di malam yang panjang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
ZiChimi
puasa woyyy
goodnovel comment avatar
ZiChimi
padahal enggak ada adegan kasarnya, tapi pikiran jadi traveling kemana-mana 😅😅
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Iblis Jatuh Cinta   Fact About Rena

    Apa yang baru saja dikatakan oleh Ray? Rena di luar negeri menggugurkan kandungan? Kiara yakin dengan sangat pasti bahwa dirinya dapat mendengar dengan jelas ucapannya Ray. "K-Kau..." Rena mulai terbata." Ray menatap intan ke arah Rena. "Tidak perlu berbohong kepadaku, Rena. Aku tidak sebodoh itu untuk berdiam diri dan seolah-olah tidak tahu apa-apa." "..." "Aku tahu kau ke luar negeri untuk menggugurkan kandunganmu. Aku tahu jika kau membuka selangkanganmu untuk pria-pria di luar sana. Aku tahu kau adalah wanita murahan yang selalu saja tidak cukup bermain dengan satu pria." Tubuh Rena gemetaran setelah mendengar ucapan dari Ray. "I-Itu tidaklah benar Ray. Mana mungkin aku seperti itu." Ujar Rena. Sementara itu, Kiara hanya bisa mematung di sampingnya Ray. Ia bahkan kesulitan untuk mengedipkan matanya ketika mendengar ucapan dari sang suami ini. Rena pergi ke luar negeri untuk menggugurkan kandungan? Rena bermain dengan banyak pria? Apakah Ray ini tidak asal b

  • Iblis Jatuh Cinta   She's Comback Again!

    Time skip... "Saya tidak paham dengan apa yang terjadi. Apa maksudnya Anda meminta saya untuk kembali bertemu dengan Anda lagi? Apakah Anda sama sekali tidak puas dengan jawaban saya tempo hari? Jawaban saya akan selalu sama dan tidak akan pernah berubah! Saya tidak akan pernah mengembalikan Alvaro Rayvansha kepada Anda!" Ujar Kiara dengan sangat tegas. Ia bahkan sampai menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah habis kesabaran. Sepertinya memang sulit berbicara baik-baik dengan dirimu, ya? Padahal, di sini dirimu lah orang ketiga di antara aku dan juga Ray. Seharusnya kamu itu sadar diri, harusnya kau pergi setelah pemilik hati asli Ray kembali!" Kata Rena tak mau kalah. "Pemilik asli hati Ray?" Kiara menaikkan sebelah alisnya sebelum akhirnya tertawa lebar setelahnya. "Ha hahahah, jangan bercanda! Mantan kekasih Anda itu sudah mengganti pemilik hatinya. Pemilik hatinya bukan lagi Anda, tetapi saya, istri sahnya!" Rena mencengkram kain pakaiannya. "Itu jelas tidak mungkin!" "Terse

  • Iblis Jatuh Cinta   He's Crazy as Always

    Beberapa waktu kemudian...Dapur mansion milik Ray..."Bibi Willy, tolong jangan berpikiran yang tidak-tidak, ya? Aku sendiri benar-benar kesulitan untuk mengusir diri Tuan Ray..." Ujar Kiara.Mengusir Ray?Yang benar saja!Namun, mengusir di sini bukanlah mengusir dalam artian yang buruk. Jadi ceritanya, usai sore yang panas tadi, Kiara memutuskan untuk ikut membantu memasak makan malam. Meskipun bisa dikatakan dirinya sekarang sudah menjadi nyonya rumah dari mansion mewah ini, tetapi dirinya masih sering melakukan aktivitas seperti yang biasa dirinya lakukan sebelum menikah dengan Ray.Ketika ia sedang memasak, suaminya yang seenaknya saja itu selalu saja mengikuti dirinya, terhitung sejak mandi bersama tadi. Ray bagaikan perangko yang tidak mau lepas dari amplopnya. Lalu, lihat apa yang dilakukan oleh Ray saat ini. Pria iblis ini sedang memeluk Kiara dari belakang, tak mau melepaskannya, padahal di situ Kiara sedang memasak dan ada bibi Willy juga!"Tidak masalah Kiara... Tuan Ray

  • Iblis Jatuh Cinta   You're Mine, Kiara!

    Kiara menata nafas dan detak jantungnya. Ia harus segera mengutarakan pertanyaan yang mengganjal di dalam otaknya ini. "A-Apakah kehadiran saya di dalam hidup Anda hanya untuk tempat buang sperma Anda?" Tanya Kiara hati-hati "Hah?" Ray cengo. Pertanyaan macam apa ini? "A-Ampun, m-maafkan saya... Tolong jangan marah dengan pertanyaan dari saya ini..." Kiara terlihat ketakutan.Ray menghela nafas."Tak bisakah kau menatapku dengan benar? Aku rasa kita seharusnya tidak seasing ini." Ujar Ray.Kiara mencoba menatap Ray, ragu-ragu. Cukup tak menyangka juga apabila Ray akan berkata seperti itu. Bahkan, nadanya terdengar cukup serius.Lalu, tangan kekar tapi kurus itu menyebut lembut pipi hangat Kiara."..." Kiara bingung harus menanggapinya seperti apa.Ray terlalu berbeda."Kalau kau butuh jawaban dari pertanyaanmu, seharusnya kau bisa menatapku dengan benar, kan?""Tapi Anda menyeramkan..."Jawaban polos Kiara hampir saja membuat Ray terjungkal."Dengar, aku memang tidak pandai bersik

  • Iblis Jatuh Cinta   I Hate Him! 21+

    "Gilaaa! Dosa apa kau ini sebenarnya, hah? Sudah keluarga hancur, jatuh miskin, diperkosa, kini giliran mau bahagia, malah mantan pacar suami muncul dan mengganggu... Tch, seharusnya aku menikah dengan seorang pria yang sudah selesai dengan masa lalunya! Sialan, sudah lama aku tak sekesal ini!" Kiara terus saja menggerutu usai pertemuannya dengan Rena. Bahkan, ia menjadi tak semangat untuk melanjutkan PKL nya di kantor. Alhasil, ia memilih untuk izin pulang cepat. Harusnya tidak boleh, tapi ia memanfaatkan koneksinya dengan sang pemilik perusahaan untuk bisa izin pulang. Tentu saja ia memakai alasan karena tidak enak badan. Sebenarnya bukan sebuah kebohongan, ia memang pusing, meski bukan pusing karena sakit medis. "Kiara kemana? Aku tidak melihatnya di meja kerjanya?" Tanya Ray pada Ken sehabis dari pertemuan bisnis di luar kantor. "Kau tidak dikirimi pesan sama Kiara?" "?" Ray menaikan sebelah alisnya tanda tidak tahu apa-apa. "Tadi usai jam istirahat siang, dia memint

  • Iblis Jatuh Cinta   Give Him Back To Me

    "Jika aku bilang aku ingin kau mengembalikan Ray padaku, bagaimana?" Ujar Rena "Eh?" Permintaan apa ini? Kiara sampai harus memiringkan kepalanya ketika mendengar perkataan dari wanita yang dulu menjadi kekasihnya Ray. Harus menjawab seperti apa apabila diberi pertanyaan seperti itu? Di sini, yang diminta itu adalah dirinya yang merupakan istrinya Ray! Seorang mantan kekasih meminta kembali suaminya? Wah, sekonyol apa pemikiran dari Rena ini sebenarnya? "Kau pasti syok mendengar permintaan dari diriku, kan? Aku bisa mengerti karena dia sekarang sudah menjadi suamimu. Cukup tidak wajar bagi seorang mantan kekasih seperti diriku meminta suami dari istrinya seperti ini. Namun, aku benar-benar tidak bisa menyerah akan Ray.""Cukup tidak wajar?" Kiara kembali tidak habis pikir. "Permintaan dari Anda ini benar-benar sangat tidak wajar! Anda adalah wanita teraneh yang pernah saya temui di dalam hidup saya." Kata Kiara."Kau boleh menganggap diriku seperti apapun itu. Namun, Ray lebih

  • Iblis Jatuh Cinta   Am I That Selfish?

    Waktu berganti, diketahui jika Rena pun sudah pergi dari kantornya Ray. Kiara sendiri, ia berpura-pura tidur sebentar dan keluar dari kamar setelahnya. Ia diajak makan siang bersama oleh Ray dan ia mengiyakan begitu saja. Tentu, ia tidak membahas apapun soal pembicaraan Ray dengan Rena. Lagipula, Ray sendiri juga bungkam akan hal itu. Ray bersikap seolah tidak ada yang terjadi. Pria dingin ini juga tidak berniat membicarakan Rena pada Kiara. Jadi, buat apa Kiara mempertanyakannya, kan? "Saya akan kembali bekerja. Permisi..." Ujar Kiara. "Hn. Nanti pulang bersama." Kata Ray. "Ya." Dan waktu juga berlalu begitu saja. Hingga waktu bekerja selesai, lalu pulang setelahnya, tidak ada pembicaraan berarti di antara sepasang suami istri yang baru menikah ini. Malah, lebih banyak diamnya, terutama ketika mereka berdua dalam perjalanan pulang ke rumah. Ah, mobil pun terasa begitu sunyi. Itu tandanya memang tidak ada pembahasan apapun selama perjalanan pulang itu. Entahlah, keduanya s

  • Iblis Jatuh Cinta   Already End

    Sebenarnya, Ray cukup kaget karena tiba-tiba saja wanita yang dulu pernah mengisi hari-harinya ini menampakan diri di hadapannya, tanpa diundang oleh dirinya tentunya. Hanya saja, pria tampan ini sangat pandai untuk mengendalikan ekspresi wajahnya, sehingga meskipun dirinya kaget, tetapi ekspresi seperti itu tidak akan terlihat oleh siapapun. Termasuk Rena.Ray terlihat mengendorkan kerah kemejanya yang sedari tadi terasa begitu mencekik leher. Mata sayunya yang penuh dengan tatapan dingin itu terus saja mengawasi Rena."Aku tidak suka diberi tatapan dingin seperti itu, Ray... Aku merasa tidak nyaman karenanya." Ujar Rena tanpa basa-basi langsung mengutarakan apa yang dirinya rasakan.Tentu saja Ray langsung mengabaikannya."Aku dapat mengingat dengan jelas bahwa aku tidak pernah sekalipun mengirim undangan pada dirimu untuk datang kemari." Kata Ray yang masih setia dengan mimik wajahnya yang datar.Darimana Rena tahu jika dirinya 'bekerja' di Syailendra Group?"Ayolah, tentu saja aku

  • Iblis Jatuh Cinta   Unwanted Visitor 21+

    "Hmm, laporan ini bisa diterima. Aku bisa memahaminya dengan baik karena ini lumayan mudah dimengerti. Kau sudah berhasil dalam membuat laporan, Kiara. Kau lulus!" Ujar Ray usai memeriksa laporan yang Kiara bawa untuk dirinya."...""Kenapa hanya diam saja? Bukankah aku baru saja memberikan pujian yang baik untuk dirimu? Kau tidak senang mendapatkan pujian dari diriku? Bahkan sekedar ucapan terima kasih saja, itu juga tidak keluar dari mulutmu. Sungguh, ini tidak seperti dirimu yang biasanya." Sambung Ray lagi.Sang istri, Kiara pun akhirnya menghela nafasnya, dan apa yang dirinya lakukan ini membuat suaminya tidak suka."Hei, perhatikan sikapmu, Kiara!""Yang seharusnya memperhatikan sikap itu adalah Anda, Tuan Ray!" Seru Kiara."Aku sudah bersikap dengan benar, tidak perlu diperhatikan lagi.""Sudah bersikap dengan benar apanya? Apa-apaan ini, Tuan Ray? Anda tidak mau melepaskan saya dari pangkuan Anda!"Kiara sebenarnya merasa risih karena sedari tadi dirinya berada di dalam pangku

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status