Share

Ray' Goal

Author: Sata Erizawa
last update Last Updated: 2021-04-23 15:04:39

Masih di ruang kerja milik Ray. Ken melanjutkan acara bincang-bincangnya dengan Ray. Membahas banyak hal, tentu saja membahas hal yang penting-penting. Ray itu tidak menyukai basa-basi. Waktu sangat berharga untuknya.

Ken menganggap jika Ray terlalu serius menghadapi hidupnya. Ya bukan berarti harus bercanda, tapi Ken berharap jika Ray bisa lebih menikmati hidup yang sudah Tuhan ciptakan. Dimana ada air yang turun dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Ada air asin yang membentang sangat luas, menguasai tujuh puluh persen bumi ini. Ada pencakar langit yang melebihi bangunan bertingkat atau tower-tower yang menjulang tinggi. Ada pula hewan berjenis laki-laki yang mengandung anak-anaknya, layaknya kuda laut.

Bukankah dunia ini sangat berwarna? Sangat indah untuk dipandang?

Bukankah dunia ini memiliki banyak misteri? Sangat menarik untuk dicari tahu?

Kenapa Ray hanya berkutat dengan balas dendamnya? Kenapa harus ada hitam dan putih bila warna pelangi jauh lebih menyenangkan?

Tak bisakah Ray melihat semua itu?

Ah, Ken tidak bodoh. Ia tahu jika mata Ray melihatnya. Ia tahu jika otak jenius Ray pasti menyerap banyak ilmu pengetahuan. Hanya saja, ia tak bisa memaksa karena Ray memilih untuk menatap lebih luas. Ray memilih menutup diri akan lukisan yang sudah Tuhan torehkan.

Sebagai seorang sahabat, Ken tidak ingin membiarkan Ray semakin dalam hidup terantai dalam gelapnya belenggu balas dendam. Sebisa mungkin, ia akan berusaha menyelamatkan Ray.

"Aku yakin pasti ada sesuatu yang terjadi!" Ken masih saja penasaran. Sungguh, ia sangat tahu bagaimana tabiat Ray itu. Ia tumbuh bersama Ray dari kecil. Hal sekecil apapun tidak akan luput dari penglihatannya.

"Tidak ada apa-apa!" Ray mencoba menegaskan.

Kesabaran Ken habis.

"Kau memang sangat buruk dalam berbohong! Mana mungkin kau tidak memiliki masalah jika kau terlihat buruk? Ini pasti masalah serius, kau melampiaskan dengan merokok jika kau stress!"

Ken memang paling mengerti dirinya. Ray membenarkan jika ia memang tidak ahli dalam berbohong. Mau bagaimana lagi toh pada akhirnya Ken juga pasti akan mengetahuinya. Rasanya jika ia tak salah mempercayai sahabatnya itu.

"Ayolah, cepat katakan! Apa perlu aku memukulmu untuk membuatmu bercerita?" Ken mulai menyisingkan lengan bajunya untuk menunjukkan kepalan tangannya.

"Bagaimana dengan pemilik Serdayu Corp? Apa kau sudah menyelidikinya?" Tanya Ray.

"Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan, Ray!" Kesal Ken karena Ray justru tak menghiraukannya.

"Mana datanya?"

"Ini, semua data yang kau butuhkan ada di dalam amplop itu!" Jawab Ken sambil memberikan sebuah amplop besar bewarna coklat. Ray menarik senyumannya. "Kau berencana menjadikan perusaan itu sebagai target selanjutnya?"

"Apa aku menyuruhmu mencari data-data itu hanya untuk hal sia-sia?"

Ini bocah iblis memang perlu dipukul agar bisa segera sadar! Ken sangat sabar. Ya, dia memang sangat sabar! Sangat!

"Ray, ini sudah enam perusahaan yang kau ambil dengan paksa!"

Ray memegang sebuah pensil dan menggenggamnya dengan sangat kuat. Pensil itu bahkan sampai patah. "Aku bahkan belum melakukan apa-apa. Ini hanya permulaan saja."

"Cih, buanglah rasa dendammu! Itu hanya akan menggerogoti likiranmu saja! Kalau kau menurutinya, kau hanya akan banyak mendapat kebencian dari orang-orang yang kau sakiti! Apa kau kurang puas dengan semua ini? Kau sudah memiliki segalanya!"

"Jaga bicaramu! Apa kau pikir kau punya hak berbicara seperti itu padaku?"

"Tentu saja aku memiliki hak! Aku sahabatmu! Sebagai sahabat aku tidak akan membiarkanmu melakukan hal bodoh yang bisa merugikanmu!"

"Hahaha, kau memang sahabatku, Ken." Ray tertawa hambar. "Lusa kau ambil alih Serdayu Corp! Perusahaan ini sudah tidak pantas lagi mendapatkan suntikan dana dari perusahaan kita!" Kata Ray akhirnya.

Ken menyerah. Ray sulit untuk dinasehati untuk hal satu ini.

"Baiklah, baiklah. Lalu apa masalahmau?" Ken masih penasaran dengan masalah yang sedang terjadi pada Ray.

"..." Ray hanya menghembuskan nafas beratnya tanpa menjawab. Ken paham itu.

"Hah, lain kali jika kau sudah siap aku akan mendengarkan ceritamu! Ingat, kau masih hutang cerita padaku!"

"Hn."

Ken menarik kursi kerja yang ada di depan meja kerja Ray lalu mendudukinya. "Aku sudah satu bulan tidak pulang ke rumahmu. Apa kau tidak kasihan padaku? Kau membebaniku dengan urusan bisnis di luar negeri! Aku masih di luar negeri saja kau sudah menyuruhku menyelidiki Serdayu Corp. Aku benar-benar lelah."

"Segera ambil alih Serdayu Corp, aku akan memberimu tugas lebih ringan!"

"Apa itu?"

"Angkara Corp."

Rasanya leher Ken seakan tercekik saat mendengar Angkara Corp. "Ka..kau yang benar saja, Ray? Jangan bercanda!"

Ray tersenyum penuh arti. "Apa aku terlihat seperti sedang bercanda?"

"Sudahku bilang jangan menuruti dendammu itu! Kau jangan mencari masalah dengan mereka, Ray!" Ken berbicara cukup keras.

"Semua terjadi jika mereka tidak menyalahkan api perang padaku! Tak mungkin ada asap jika tidak ada api! Aku hanya ingin mereka membayar hutang mereka padaku."

"Kejadian itu sudah lima belas tahun yang lalu. Kenapa kau masih saja menuntut hutang mereka padamu? Kau sendiri yang tahu bagaimana kekuatan mereka. Mereka itu licik!"

"Menurutmu waktu lima belas tahun adalah waktu yang mudah untukku? Aku sudah lama menunggu sampai saat ini. Aku sudah mampu membalas mereka! Jika mereka bisa licik, maka kita harus cerdik!" Kata Ray sarkastik.

"Aku tahu Ray. Tapi..."

"..."

"Haah.. Baiklah, baiklah, kau tahu akau pasti akan selalu di pihakmu." Ken sudah menyerah menasehati Ray. Dalam hatinya jika dia berharap semua akan baik-baik saja. Ia hanya takut.

Angkara Corp adalah perusahaan yang sangat besar dan memiliki banyak anak cabang perusahaan. Angkara Corp dulunya adalah Mega Corp.

Mega Corp mengusai pasar saham di Indonesia, tak hanya itu bahkan mampu berbicara banyak di dunia. Perusahaan besar ini banyak disegani perusahaan asing karena memiliki kekuatan bisnis yang besar. Tapi semua sudah berubah saat peristiwa teragis terjadi lima belas tahun yang lalu.

Salah satu pendiri Mega Corp ditemukan tewas dalam sebuah kecelakaan mobil tunggal.

Diketahui jika semua anggota keluarga dalam satu mobil itu tewas. Mobil itu meledak terbakar. Perusahaan jatuh ke tangan wakil direktur utama Mega Corp, Surya Dirga yang notabene adalah sahabat baik pemilik Mega Corp.

Surya Dirga menjadi orang yang beruntung karena menjadi direktur utama Mega Corp yang pada akhirnya ia ganti dengan nama Angkara Corp.

Entah bagaimana, secara otomatis Surya Dirga juga menguasai asset yang pemilik Mega Corp miliki. Kini di tangannya, Angkara Corp semakin berkembang pesat.

Angkara Corp bergerak di berbagai macam sejtor bisnis, mulai dari mall, hotel, perumahan, dan lain sebagainya. Surya Dirga menjalankan dengan baik Angkara Corp.

Ray sangat tertarik untuk menguasai Angkara Corp. Perusahaan besar itu adalah tujuan matinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Iblis Jatuh Cinta   Fact About Rena

    Apa yang baru saja dikatakan oleh Ray? Rena di luar negeri menggugurkan kandungan? Kiara yakin dengan sangat pasti bahwa dirinya dapat mendengar dengan jelas ucapannya Ray. "K-Kau..." Rena mulai terbata." Ray menatap intan ke arah Rena. "Tidak perlu berbohong kepadaku, Rena. Aku tidak sebodoh itu untuk berdiam diri dan seolah-olah tidak tahu apa-apa." "..." "Aku tahu kau ke luar negeri untuk menggugurkan kandunganmu. Aku tahu jika kau membuka selangkanganmu untuk pria-pria di luar sana. Aku tahu kau adalah wanita murahan yang selalu saja tidak cukup bermain dengan satu pria." Tubuh Rena gemetaran setelah mendengar ucapan dari Ray. "I-Itu tidaklah benar Ray. Mana mungkin aku seperti itu." Ujar Rena. Sementara itu, Kiara hanya bisa mematung di sampingnya Ray. Ia bahkan kesulitan untuk mengedipkan matanya ketika mendengar ucapan dari sang suami ini. Rena pergi ke luar negeri untuk menggugurkan kandungan? Rena bermain dengan banyak pria? Apakah Ray ini tidak asal b

  • Iblis Jatuh Cinta   She's Comback Again!

    Time skip... "Saya tidak paham dengan apa yang terjadi. Apa maksudnya Anda meminta saya untuk kembali bertemu dengan Anda lagi? Apakah Anda sama sekali tidak puas dengan jawaban saya tempo hari? Jawaban saya akan selalu sama dan tidak akan pernah berubah! Saya tidak akan pernah mengembalikan Alvaro Rayvansha kepada Anda!" Ujar Kiara dengan sangat tegas. Ia bahkan sampai menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah habis kesabaran. Sepertinya memang sulit berbicara baik-baik dengan dirimu, ya? Padahal, di sini dirimu lah orang ketiga di antara aku dan juga Ray. Seharusnya kamu itu sadar diri, harusnya kau pergi setelah pemilik hati asli Ray kembali!" Kata Rena tak mau kalah. "Pemilik asli hati Ray?" Kiara menaikkan sebelah alisnya sebelum akhirnya tertawa lebar setelahnya. "Ha hahahah, jangan bercanda! Mantan kekasih Anda itu sudah mengganti pemilik hatinya. Pemilik hatinya bukan lagi Anda, tetapi saya, istri sahnya!" Rena mencengkram kain pakaiannya. "Itu jelas tidak mungkin!" "Terse

  • Iblis Jatuh Cinta   He's Crazy as Always

    Beberapa waktu kemudian...Dapur mansion milik Ray..."Bibi Willy, tolong jangan berpikiran yang tidak-tidak, ya? Aku sendiri benar-benar kesulitan untuk mengusir diri Tuan Ray..." Ujar Kiara.Mengusir Ray?Yang benar saja!Namun, mengusir di sini bukanlah mengusir dalam artian yang buruk. Jadi ceritanya, usai sore yang panas tadi, Kiara memutuskan untuk ikut membantu memasak makan malam. Meskipun bisa dikatakan dirinya sekarang sudah menjadi nyonya rumah dari mansion mewah ini, tetapi dirinya masih sering melakukan aktivitas seperti yang biasa dirinya lakukan sebelum menikah dengan Ray.Ketika ia sedang memasak, suaminya yang seenaknya saja itu selalu saja mengikuti dirinya, terhitung sejak mandi bersama tadi. Ray bagaikan perangko yang tidak mau lepas dari amplopnya. Lalu, lihat apa yang dilakukan oleh Ray saat ini. Pria iblis ini sedang memeluk Kiara dari belakang, tak mau melepaskannya, padahal di situ Kiara sedang memasak dan ada bibi Willy juga!"Tidak masalah Kiara... Tuan Ray

  • Iblis Jatuh Cinta   You're Mine, Kiara!

    Kiara menata nafas dan detak jantungnya. Ia harus segera mengutarakan pertanyaan yang mengganjal di dalam otaknya ini. "A-Apakah kehadiran saya di dalam hidup Anda hanya untuk tempat buang sperma Anda?" Tanya Kiara hati-hati "Hah?" Ray cengo. Pertanyaan macam apa ini? "A-Ampun, m-maafkan saya... Tolong jangan marah dengan pertanyaan dari saya ini..." Kiara terlihat ketakutan.Ray menghela nafas."Tak bisakah kau menatapku dengan benar? Aku rasa kita seharusnya tidak seasing ini." Ujar Ray.Kiara mencoba menatap Ray, ragu-ragu. Cukup tak menyangka juga apabila Ray akan berkata seperti itu. Bahkan, nadanya terdengar cukup serius.Lalu, tangan kekar tapi kurus itu menyebut lembut pipi hangat Kiara."..." Kiara bingung harus menanggapinya seperti apa.Ray terlalu berbeda."Kalau kau butuh jawaban dari pertanyaanmu, seharusnya kau bisa menatapku dengan benar, kan?""Tapi Anda menyeramkan..."Jawaban polos Kiara hampir saja membuat Ray terjungkal."Dengar, aku memang tidak pandai bersik

  • Iblis Jatuh Cinta   I Hate Him! 21+

    "Gilaaa! Dosa apa kau ini sebenarnya, hah? Sudah keluarga hancur, jatuh miskin, diperkosa, kini giliran mau bahagia, malah mantan pacar suami muncul dan mengganggu... Tch, seharusnya aku menikah dengan seorang pria yang sudah selesai dengan masa lalunya! Sialan, sudah lama aku tak sekesal ini!" Kiara terus saja menggerutu usai pertemuannya dengan Rena. Bahkan, ia menjadi tak semangat untuk melanjutkan PKL nya di kantor. Alhasil, ia memilih untuk izin pulang cepat. Harusnya tidak boleh, tapi ia memanfaatkan koneksinya dengan sang pemilik perusahaan untuk bisa izin pulang. Tentu saja ia memakai alasan karena tidak enak badan. Sebenarnya bukan sebuah kebohongan, ia memang pusing, meski bukan pusing karena sakit medis. "Kiara kemana? Aku tidak melihatnya di meja kerjanya?" Tanya Ray pada Ken sehabis dari pertemuan bisnis di luar kantor. "Kau tidak dikirimi pesan sama Kiara?" "?" Ray menaikan sebelah alisnya tanda tidak tahu apa-apa. "Tadi usai jam istirahat siang, dia memint

  • Iblis Jatuh Cinta   Give Him Back To Me

    "Jika aku bilang aku ingin kau mengembalikan Ray padaku, bagaimana?" Ujar Rena "Eh?" Permintaan apa ini? Kiara sampai harus memiringkan kepalanya ketika mendengar perkataan dari wanita yang dulu menjadi kekasihnya Ray. Harus menjawab seperti apa apabila diberi pertanyaan seperti itu? Di sini, yang diminta itu adalah dirinya yang merupakan istrinya Ray! Seorang mantan kekasih meminta kembali suaminya? Wah, sekonyol apa pemikiran dari Rena ini sebenarnya? "Kau pasti syok mendengar permintaan dari diriku, kan? Aku bisa mengerti karena dia sekarang sudah menjadi suamimu. Cukup tidak wajar bagi seorang mantan kekasih seperti diriku meminta suami dari istrinya seperti ini. Namun, aku benar-benar tidak bisa menyerah akan Ray.""Cukup tidak wajar?" Kiara kembali tidak habis pikir. "Permintaan dari Anda ini benar-benar sangat tidak wajar! Anda adalah wanita teraneh yang pernah saya temui di dalam hidup saya." Kata Kiara."Kau boleh menganggap diriku seperti apapun itu. Namun, Ray lebih

  • Iblis Jatuh Cinta   Am I That Selfish?

    Waktu berganti, diketahui jika Rena pun sudah pergi dari kantornya Ray. Kiara sendiri, ia berpura-pura tidur sebentar dan keluar dari kamar setelahnya. Ia diajak makan siang bersama oleh Ray dan ia mengiyakan begitu saja. Tentu, ia tidak membahas apapun soal pembicaraan Ray dengan Rena. Lagipula, Ray sendiri juga bungkam akan hal itu. Ray bersikap seolah tidak ada yang terjadi. Pria dingin ini juga tidak berniat membicarakan Rena pada Kiara. Jadi, buat apa Kiara mempertanyakannya, kan? "Saya akan kembali bekerja. Permisi..." Ujar Kiara. "Hn. Nanti pulang bersama." Kata Ray. "Ya." Dan waktu juga berlalu begitu saja. Hingga waktu bekerja selesai, lalu pulang setelahnya, tidak ada pembicaraan berarti di antara sepasang suami istri yang baru menikah ini. Malah, lebih banyak diamnya, terutama ketika mereka berdua dalam perjalanan pulang ke rumah. Ah, mobil pun terasa begitu sunyi. Itu tandanya memang tidak ada pembahasan apapun selama perjalanan pulang itu. Entahlah, keduanya s

  • Iblis Jatuh Cinta   Already End

    Sebenarnya, Ray cukup kaget karena tiba-tiba saja wanita yang dulu pernah mengisi hari-harinya ini menampakan diri di hadapannya, tanpa diundang oleh dirinya tentunya. Hanya saja, pria tampan ini sangat pandai untuk mengendalikan ekspresi wajahnya, sehingga meskipun dirinya kaget, tetapi ekspresi seperti itu tidak akan terlihat oleh siapapun. Termasuk Rena.Ray terlihat mengendorkan kerah kemejanya yang sedari tadi terasa begitu mencekik leher. Mata sayunya yang penuh dengan tatapan dingin itu terus saja mengawasi Rena."Aku tidak suka diberi tatapan dingin seperti itu, Ray... Aku merasa tidak nyaman karenanya." Ujar Rena tanpa basa-basi langsung mengutarakan apa yang dirinya rasakan.Tentu saja Ray langsung mengabaikannya."Aku dapat mengingat dengan jelas bahwa aku tidak pernah sekalipun mengirim undangan pada dirimu untuk datang kemari." Kata Ray yang masih setia dengan mimik wajahnya yang datar.Darimana Rena tahu jika dirinya 'bekerja' di Syailendra Group?"Ayolah, tentu saja aku

  • Iblis Jatuh Cinta   Unwanted Visitor 21+

    "Hmm, laporan ini bisa diterima. Aku bisa memahaminya dengan baik karena ini lumayan mudah dimengerti. Kau sudah berhasil dalam membuat laporan, Kiara. Kau lulus!" Ujar Ray usai memeriksa laporan yang Kiara bawa untuk dirinya."...""Kenapa hanya diam saja? Bukankah aku baru saja memberikan pujian yang baik untuk dirimu? Kau tidak senang mendapatkan pujian dari diriku? Bahkan sekedar ucapan terima kasih saja, itu juga tidak keluar dari mulutmu. Sungguh, ini tidak seperti dirimu yang biasanya." Sambung Ray lagi.Sang istri, Kiara pun akhirnya menghela nafasnya, dan apa yang dirinya lakukan ini membuat suaminya tidak suka."Hei, perhatikan sikapmu, Kiara!""Yang seharusnya memperhatikan sikap itu adalah Anda, Tuan Ray!" Seru Kiara."Aku sudah bersikap dengan benar, tidak perlu diperhatikan lagi.""Sudah bersikap dengan benar apanya? Apa-apaan ini, Tuan Ray? Anda tidak mau melepaskan saya dari pangkuan Anda!"Kiara sebenarnya merasa risih karena sedari tadi dirinya berada di dalam pangku

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status