Share

09. Seorang Iblis

Awalnya Wanwan sempat ragu. Tapi, akhirnya ia duduk juga di samping Lee.

Beberapa saat ada keheningan di antara mereka berdua. Dan akhirnya Lee lah yang membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Namamu Wanwan, bukan?" tanya Lee.

"Iya benar. Dan kamu, namamu Lee kan?" Wanwan balik bertanya.

"Iya, itu namaku. Hem..., aku sering mendengar namamu dari murid lainnya."

"Ah..., benarkah?" hati Wanwan berbunga mendengarnya.

"Benar sekali. Akan tetapi, jujur saja. Yang banyak dibicarakan oleh murid lainnya tentu saja keburukanmu dalam mengontrol serangan."

Seketika Wanwan langsung menundukkan kepalanya. Ada rasa malu dan juga rasa sedih.

"Jangan berekspresi seperti itu. Aku mengerti bagaimana perasaanmu. Tapi, bersedih tidak akan merubah sesuatu. Yang perlu kau lakukan tentu saja harus lebih giat lagi berlatih mengontrol kekuatanmu." Lee menepuk pundak Wanwan. Dan Wanwan pun mengangkat kepalanya yang tertunduk.

"Tapi, aku sudah setiap hari berlatih. Namun hasilnya sama saja. Aku masih saja sering m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status