Saat langit mulai gelap, semua pasukan iblis yang dibawa oleh Beisi dan Beini akhirnya bergerak. Mereka akan menyerang Sekte Tiong.Suara gemuruh hentakan kaki terdengar jelas saat posisi pasukan iblis sudah dekat dengan sekte Tiong."Lapor Ketua Sekte! Tim penjaga garis depan melihat ada pergerakan musuh!" Salah satu murid melaporkan kepada Samchong."Ternyata secepat ini pergerakan mereka. Baiklah! Semuanya, bersiap untuk bertempur! Jangan lengah karena musuh kita adalah pasukan iblis! Jangan beri ampun mereka semua!" ucap Samchong."Huryia...!" Semua murid berteriak dan mengangkat senjata masing-masing.Samchong tidak membiarkan ketiga muridnya jauh darinya. Karena sebenarnya Samchong menyiapkan mereka sebagai senjata terakhir dalam pertempuran ini."Serang...!" Beini berteriak memberikan perintah.Duar!Duar!Duar!Pasukan iblis mencoba menerobos gerbang depan sekte Liong.Dan para murid yang berjaga tidak mau kalah. Mereka menembakkan anak panah api dan juga anak panah beracun unt
Perubahan bentuk tubuh pada Beini ternyata mempengaruhi kekuatannya juga. Kekuatannya juga ikut bertambah beberapa kali lipat.Bug! Bug! Bug!Boom!Tubuh Lee terpental dan melayang seperti layangan putus dari talinya."Lee!" Lingling akhirnya ikut menyerang Beini. Lingling menembakkan anak panahnya yang dilapisi energi sihir.Slash!Slash!"Tidak berguna! Cih!" Beini dengan mudahnya menangkis anak panah yang ditembakkan oleh Lingling. Bahkan ada beberapa anak panah yang ditangkap oleh Beini.'Aku tidak akan menyerah. Aku harus mengalihkan perhatiannya agar Lee dapat memulihkan sedikit tenaganya.' gumam Lingling."Percuma, rasakan ini!" Beini membuka mulutnya berniat akan menembakkan bola api hitam dari mulutnya ke arah Lingling.Siuw...!Boom!"Argh...!" Lingling sudah mencoba menahan menggunakan perisai pertahanannya namun tetap saja tak mampu menahan bola api hitam itu.Brak!Tubuh Lingling berhenti setelah terbentur beberapa pohon besar. Dan Lingling pun memuntahkan darah segar dari
Akhirnya semua pasukan iblis itu tiba di depan sekte Tiong.Pertempuran masih berlanjut. Bahkan kali ini keadaannya menjadi lebih intens dari sebelumnya. Beini tidak lagi menahan kekuatan tempur para pasukannya. Kali ini ia akan benar-benar meratakan sekte Tiong dengan tanah."Kepala sekte, ini gawat!" Salah satu murid elite datang kepada Samchong. Ia memberitahukan bahwa banyak murid yang gugur dalam pertarungan ini."Aku tahu. Bertahan lah! Limdong, kau bantu sekarang," ucap Samchong."Baik Guru!" jawab Limdong.Limdong juga tidak menahan kekuatannya. Saat Limdong berhasil membunuh beberapa pasukan iblis, tiba-tiba saja ia merasakan ada serangan diam-diam menghampirinya.Siuw..., boom!Untungnya Limdong masih mampu menangkisnya.'Nampaknya ada yang mengawasi aku dari kejauhan. Aku tidak boleh lengah,' gumam Limdong.Siuw...!Lagi-Lagi ada tembakan bola api hitam melesat ke arah Limdong.Boom!Tapi nampaknya itu hanya sekedar serangan skala kecil saja. Atau bisa dikatakan hanya serang
Samchong sempat mempertimbangkan apakah sebaiknya menolong Limdong? Karena bisa saja perisai itu hancur kemudian Limdong pasti akan tewas. Karena melihat banyaknya iblis yang terus berusaha menyerang Limdong, akhirnya Samchong memutuskan untuk menghentikan kawanan iblis itu."Baiklah, Lingling! Ayo selamatkan Limdong! Ajak murid elite lainnya yang memiliki kekuatan di atas tingkat sepuluh ikut bersamamu," ucap Samchong memerintahkan Lingling.Inilah yang sedari tadi ditunggu oleh Lingling. Walaupun tanpa Lee, Lingling masih percaya diri."Baik Guru! Teman-teman, ayo kita bereskan para iblis sialan itu!" Lingling segera melesat ke arah kerumunan iblis.Slash...!Krak, krak, krak!Ada suara seperti retakan dan diiringi hawa dingin yang menusuk tubuh.Prak...!Dalam sekejap, Lingling berhasil membekukan dan menghancurkan tubuh beberapa pasukan iblis."Semuanya! Jangan takut! Ayo kita serang juga!" teriak Lingling."Ya...! Horiya...!" teriak semua murid sekte serempak.Tring!Bugh!Boom!M
Akhirnya Limdong kembali ke dunia nyata. Saat ia melihat keadaan di sekitarnya, amarah Limdong langsung memuncak."Tidak...! Apa yang terjadi?!" Limdong berteriak sambil memegangi kepalanya. Ia tertunduk dan terus berteriak. Alhasil, Beini pun mendengar teriakan dari Limdong."Ternyata kau keluar juga Bocah! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Inilah yang ditunggu oleh Beini.Siuw!Boom!Beini menembakkan bola api hitamnya pada Limdong. Dan Limdong secara reflek menepis bola api hitam itu dengan sebelah tangannya. Terlihat sangat mudah bagi Limdong."Apa kau yang melakukan semua ini?!" tanya Limdong. Tatapannya menjadi sangat tajam. Dan bola mata Limdong kembali berubah menjadi warna merah menyala. Kedua tanduk di kepalanyapun kembali muncul."Hahaha! Akulah yang membunuh dan menghancurkan semuanya!" jawab Beini.Beberapa detik kemudian, nampaknya Beini membuat Limdong semakin marah.Tubuh Limdong kembali berubah. Ada ekor berwarna merah yang kembali muncul pada tubuh Limdong. Perubaha
Boom!Beini dengan percaya dirinya beradu tinju dengan Limdong. Karena tadi sempat beberapa kali berhasil menang saat mereka berdua beradu tinju.Bugh!Tapi yang tak disangka oleh Beini adalah kekuatan Limdong kali ini ada perbedaan."Ternyata begitu caramu memulihkan kekuatan. Bersembunyi di dalam cangkang layaknya kura-kura. Cih!" Beini mengira bahwa tadi saat jiwa Limdong ditarik tiba-tiba oleh Jindong adalah cara Limdong memulihkan kekuatannya. Padahal bukan itu sebenarnya."Jangan banyak bicara. Kerahkan semua kekuatanmu! Kita akhiri ini semua secepatnya! Hiyat...!" Limdong menambah kekuatannya lagi."Baiklah kalau itu keinginanmu. Akan aku kabulkan. Harg...!" Beini juga ikut menambah kekuatannya.Saat mereka berteriak, tubuh mereka melayang naik ke udara jauh lebih tinggi lagi.Kali ini, Tubuh Limdong mengalami perubahan yang berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya perubahan pada tubuh Limdong hanya memiliki ekor dan tanduk saja. Namun kali ini tubuh Limdong juga memiliki sepasang sa
Perasaan sedih menghampiri empat orang itu. Samchong pun tak menyangka kalau sekte yang telah ia bangun bisa binasa hanya dalam sekejap saja."Aku berjanji akan menumpas habis pasukan iblis! Aku tidak rela kalau sekte kita runtuh begitu saja," ucap Limdong. Limdong mengepalkan kedua tangannya dengan erat sampai kukunya menusuk daging dan mengeluarkan darah."Aku masih lemah. Aku harus lebih giat lagi berlatih. Limdong, aku berjanji akan menemanimu menghancurkan pasukan iblis!" ujar Lingling."Aku juga," sahut Lee.Dengan berat hati akhirnya mereka berempat pergi dari sana. Mereka juga belum menentukan ke mana arah mereka akan pergi.Samchong sempat terpikirkan kalau ia akan mengajak ketiga muridnya itu ke sekte sahabatnya. Tapi ia mengurungkannya. Samchong berpikir kembali, bagaimana kalau pasukan iblis yang mengincar mereka akan menyerang sekte yang mereka tumpangi nantinya? Samchong tidak mau menyeret teman-temannya dalam masalah yang ia hadapi."Kalau begitu ayo kita cari tempat yan
Setelah mereka selesai membuat tempat untuk beristirahat, mereka membagi tugas. Limdong dan Lee bertugas untuk berburu. Sedangkan Lingling dan Samchong menyiapkan kayu bakar."Kira-kira apakah di sini juga ada kelinci?" tanya Limdong."Namanya juga hutan, ya pasti ada. Bagaimana kalau kita ke sana?" ujar Lee."Atau..., kita mencari ikan saja di sungai terdekat?" Limdong sedang berpikir untuk mencari hewan yang dapat dijadikan santapan."Aku tidak pandai memancing, Lim. Lagi pula, bukankah memancing ikan justru akan memakan waktu lebih lama? Aku rasa lebih baik kita mencari rusa atau kelinci saja," ucap Lee.***Beberapa puluh menit kemudian.Kresek, kresek, kresek!Ada suara di semak-semak."Sst...!" Lee menghentikan langkah kakinya dan memberikan isyarat untuk diam pada Limdong."Roar! Grgh...!" Terdengar suara erangan.Siuw..., siuw, siuw!Ada puluhan ekor serigala yang menerkam mereka berdua."Ternyata memang mereka sudah mengintai kita sejak tadi," ucap Lee."Sialan! Matilah kalian