Lee hanya diam dan memperhatikan apa yang dilakukan Limdong.Setelah setengah jam kemudian, Limdong sudah memasukkan racun pada sepuluh jarum. Sebenarnya jarum itu digunakan untuk akupuntur. Namun karena keadaan ini, Limdong menggunakannya untuk menjadi senjata."Lee, nanti kalau aku tidak berhasil, kau bantu aku menangkapnya ya?" bisik Limdong."Menangkap siapa?""Sudah, pokoknya kau fokus lihat aku."Limdong berdiri dan ia pura-pura ingin pergi buang air."Lee, aku ingin buang air kecil dulu ya." Limdong sengaja mengeraskan suaranya. Tujuannya agar Babirusa itu tidak menyadari niat Limdong kalau ingin menyerangnya menggunakan beberapa jarum itu."Baiklah Lim. Jangan jauh-jauh ya," balas Lee. Lee mengikuti skenario Limdong.Limdong berjalan ke arah Utara sesuai yang dikatakan oleh Jindong tadi. Saat ia melewati sebatang pohon, Limdong hanya melirik sedikit untuk memastikan. Ternyata memang ia melihat ada sosok makhluk di sana."Ketemu kau!" gumam Limdong.Limdong berpura-pura membuka
Pada pagi harinya ketika sarapan, Aying dengan bersemangat menceritakan kejadian semalam kepada Samchong dan juga Lingling.Tetapi, yang menjadi perhatian Lingling bukanlah tentang kekuatan baru yang Limdong dapatkan. Melainkan antusias Aying saat bercerita.'Ada apa denganku? Perasaan apa ini?' gumam Lingling."Lingling, ada apa? Cepat habiskan sarapanmu. Kita akan segera pergi dari sini," ucap Lee."Ah..., iya. Baiklah."***Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju inti hutan. Tujuan Samchong mengajak mereka pergi ke sana adalah untuk berlatih dan tinggal di sana pula. Setelah dirasa sudah menjadi jauh lebih kuat dari saat ini, saat itulah Samchong berencana akan menyerang pasukan iblis. Tekad yang Samchong miliki adalah untuk membunuh Raja Iblis. Rasa dendam yang ada pada hatinya sangat membuatnya tidak tenang. Bagaimana tidak? Dahulu kedua orang tuanya, dan kini Sekte dan seluruh anggotanya yang menjadi korban kekejaman pasukan iblis."Aying, apakah masih jauh?" tanya Lingling.
Ketika melanjutkan perjalanan, Aying dan Lingling terus membicarakan tentang baju yang akan dibuat oleh Lingling menggunakan bahan dari bulu monster elang. Begitulah, mau bagaimanapun mereka memanglah wanita. Jadi sangat wajar bila sangat bersemangat ketika membicarakan tentang penampilan.***Dua hari kemudian, mereka akhirnya sudah sampai di depan gerbang inti hutan. Gerbang yang dimaksud bukanlah seperti gerbang pada bangunan pada umumnya. Terdapat empat gerbang pada inti hutan terlarang. Disebut gerbang karena bila ingin masuk kedalamnya, maka harus masuk melalui celah ini."Kita beristirahat saja terlebih dahulu di dekat sini. Kita tidak tahu ada bahaya apa lagi yang harus kita hadapi saat masuk ke dalam inti hutan ini," ujar Samchong."Baiklah kalau begitu. Aku juga akan melanjutkan membuat baju dari bulu-bulu ini," sahut Lingling.Lingling baru berhasil membuat satu baju. Dan itu sudah dipakai oleh Aying."Mumpung ini masih sore, ayo Lee, kita ajak Long untuk berburu saja," ucap
Karena Limdong sempat tak sadarkan diri sesaat, Lee menunggu agar Limdong kembali tersadar barulah mereka memotong-motong daging kerbau hutan menjadi bagian kecil."Bagaimana keadaanmu? Apakah kuat untuk berjalan?" tanya Lee."Hey! Jangan remehkan aku ya! Ayo, aku akan menetralkan racunnya terlebih dahulu. Setelah itu kita akan makan besar, hehe," ucap Limdong."Kau ini ya? Masih saja memikirkan tentang makan. Kalau begitu, aku nanti akan memakan bagian yang paling besar! Hahaha!""Apa-apaan! Harusnya aku. Aku sampai menerima serudukan maut kerbau jelek ini. Lihatlah tubuhku, aku terluka berat." Limdong berpura-pura lesu. Ia menidurkan tubuhnya di atas tanah."Sudahlah cepat!" Tapi Lee menjewer telinganya."Adu du duh duh...!"Mereka kembali memotong-motong bagian yang belum terpotong.Dan kali ini, mata Limdong berbinar-binar."Lee, lihatlah ini!" seru Limdong."Ah? Batu kekuatan ya? Kalau begitu kekuatanmu akan bertambah lagi."Tapi anehnya tidak terjadi sesuatu saat Limdong meletakk
Fengsi yang diutus Fujinma untuk melakukan pencarian Limdong dan teman-temannya sebenarnya kesal. Sebenarnya Fengsi menginginkan penyerangan itu dilakukan sekarang juga.'Kenapa Ayah menganggap para manusia itu kuat? Padahal, kalau sedari awal mengikuti permintaanku, kedua Adikku tidak akan mati. Wajar saja kalau mereka mati. Mereka hanya membawa segelintir pasukan saja,' gumam Fengsi.Saat ini Fengsi tengah berbaur di keramaian manusia. Fengsi adalah penyamar yang ulung. Sebenarnya Fengsi masih ada keturunan manusia. Oleh sebab itulah ia memiliki dua aura. Karena memiliki dua aura, Fengsi bisa dengan mudahnya menyembunyikan aura iblis miliknya.Ternyata, dari kesembilan anak Raja iblis, semuanya tidaklah satu ibu. Seperti Beini, Beisi, dan Beixi adalah tiga bersaudara dengan Ibu yang sama. Sedangkan Fengsi, ia dua bersaudara. Kakaknya adalah ketua divisi lima yang bernama Fengyi."Ada apa Fengsi? Apa yang kau pikirkan?"Tapi saat sedang berjalan di pasar, Fengsi dikejutkan dengan sese
"Jadi, sekarang apa yang akan kita lakukan?" tanya Limdong."Guru, berikanlah tugas untuk kami," ucap Lee."Kalau begitu baiklah. Sebelum kita benar-benar tinggal di dalam sini, sebaiknya kita membuat tempat tinggal untuk kita huni terlebih dahulu. Kalian berdua, carilah pepohonan yang kiranya bisa untuk kita jadikan bahan bangunan," jawab Samchong."Kenapa kalian repot-repot?" tanya Yingar."Apa maksudmu?" tanya Limdong."Soultree, bisakah kau membuatkan kami sebuah bangunan untuk dihuni di sini?" tanya Yingar.Padahal Soultree sudah dibolehkan pergi, namun nampaknya ia kekeh berada di sana."Tentu saja bisa, Tuan Putri," jawab Soultree.Ser..., ser...!Dengan cepatnya, banyak akar pohon yang menjalar keluar dari dalam tanah kemudian meliuk-liuk.Perlahan bentuk bangunan itu mulai terlihat. Hanya dalam waktu sepuluh menit, sebuah kastil mini telah terbentuk."Wah, keren! Hebat sekali!" ucap Lingling yang takjub."Apakah jika aku mendapat batu kekuatan miliknya, aku bisa melakukan ini?
Limdong masih terus berlatih di dalam dimensi lain. Ternyata ada perbedaan waktu antara dimensi itu dengan dunia nyata. Perbedaannya bila di dimensi nyata adalah satu jam, maka di dalam dimensi itu adalah satu hari. Wow!Jindong merasa sudah berhari-hari berada di dalam dimensi itu. Padahal, ia baru berada empat jam saja di sana. Itu artinya Limdong merasa sudah berlatih selama empat hari.Bruk!Tubuh Limdong yang di dalam dimensi ambruk. Tubuhnya sudah basah oleh keringat."Aku merasa sangat lelah. Rasanya berhari-hari berlatih sangat menguras energiku," ucap Limdong.Tapi nampaknya tubuh cahaya itu tidak membiarkan Limdong bersantai.Cut! Cetar!"Aduh! Hey, apa yang kau lakukan!?"Limdong merasakan sakit di tubuhnya. Ternyata tubuh cahaya itu memecut tubuh Limdong menggunakan energi cahaya yang berbentuk cambuk."Baiklah, baiklah. Kau ini ya, kenapa kejam sekali? Aku hanya ingin beristirahat sebentar saja, huh!" keluh Limdong.Akhirnya Limdong kembali berlatih. Karena kalau tidak, ma
Mereka semua sempat panik karena Lingling yang tiba-tiba pingsan.Untungnya Samchong segera memeriksa keadaannya. Dan Samchong berkata kalau Lingling hanya sekedar kelelahan saja."Aying, bisakah kau menemani Lingling malam ini?" tanya Samchong."Baik Guru. Aku bisa kok," jawab Aying.Setelah itu mereka membawa Lingling ke dalam kamar dan beristirahat ditemani oleh Aying.***Pagi harinya Setelah selesai sarapan Lee dan Limdong akan pergi berlatih bersama. Awalnya Lingling juga ingin kembali berlatih hari ini. Namun, Samchong dan juga Aying melarangnya. Lagi pula, keadaan tubuh Lingling masih belum dalam kondisi prima."Ayo Limdong, kita berlatih di tempatmu berlatih kemarin," ucap Lee."Baik, ayo." Lee dan Limdong sempat membicarakan tentang batu kekuatan. Limdong mengatakan pada Lee kalau ia memiliki tiga batu kekuatan. Dan kemarin Limdong baru berlatih jurus dari batu kekuatan pertamanya. Lee awalnya terkejut mendengar Limdong memiliki tiga batu kekuatan. Padahal setahu Lee, Limdon