Aying dan Yingar memiliki hubungan pada jiwa mereka sehingga mereka dapat berkomunikasi kapan saja dan di mana saja. Berbeda dengan Limdong dan Jindong. Mereka terhubung namun tidak sepenuhnya. Sebenarnya bisa saja mereka memiliki hubungan seperti Aying dan Yingar. Namun Jindong yang sengaja memutus komunikasi antara mereka. Lagi pula, Jindong memang sebenarnya tidak mau berada di tubuh Limdong.Saat semua tertidur, Aying masih mendengarkan cerita dari Yingar. Yingar menceritakan kisah masa lalu tentang iblis kuno harimau ekor sepuluh.Kalau dilihat dari usia, Yingar ini kalau disamakan dengan manusia umurnya masihlah belasan tahun. Sedangkan Jindong, bisa dikatakan sudah tua.Aying kini tahu kenapa Yingar tadi merasa takut. Yingar takut dengan keberadaan Jindong. Karena sesuai cerita yang Yingar dengar, Jindong adalah iblis kuno terkuat di muka bumi. Dan Jindong juga memiliki sifat yang pemarah. Salah sedikit saja, nyawa taruhannya.Walaupun Yingar juga iblis kuno, namun kekuatan mere
Tujuan mereka berlima adalah menuju inti hutan.Kenapa disebut inti hutan? Karena tempat itu berada tepat di titik tengah hutan terlarang. Dan juga, di sana terdapat energi yang sangat kaya. Jika berlatih di sana, maka akan mendapatkan peningkatan kekuatan dengan sangat cepat. Dan ditambah lagi, energi alam yang ada di inti hutan sangatlah murni.Tapi tidak semudah yang dibayangkan. Karena di sana terdapat beberapa ekor hewan buas raja yang memang bertugas melindungi area inti hutan. Bahkan banyak isu yang beredar dikatakan bahwa di sana juga ada seekor naga.Tapi Aying berkata ia pernah ke sana karena tidak sengaja. Bagaimana bisa? Oh iya, kan dia bersama iblis kuno. Walaupun Yingar bisa dikatakan lemah, itu tentu saja kalau dibandingkan dengan Jindong. Selemah-lemahnya iblis kuno, kalau hanya melawan hewan raja, atau iblis biasa tentu saja tidak akan tertandingi."Aying, apa kau tidak salah arah?" tanya Limdong."Tidak kok Lim. Aku masih mengingatnya dengan baik. Yah..., walaupun ada
Ketika ular itu mengangkat bagian lehernya, terlihatlah kepalanya yang sangat besar."Sist...!" ular itu mendesis."Ini adalah Red Kobra! Berhati-hatilah! Hindari kontak langsung dengan tubuhnya!" ucap Aying."Benar. Karena seluruh tubuhnya apabila disentuh, maka yang menyentuhnya akan terkena racun. Racunnya pun sangat mematikan. Tapi kenapa ada Red Kobra di sini? Ular jenis ini sangat lah langka," ucap Samchong menambahkan."Wah...! Jadi...,"Bur...!Belum selesai Limdong menyelesaikan kata-katanya, ia sudah diserang oleh ular kobra itu. Ternyata kobra itu juga bisa menyemburkan racun lewat mulutnya.Nyes...!Limdong melihat tanah dan dedaunan yang langsung menguap menjadi udara saat terkena racun yang disemburkan oleh Red Kobra itu.Bur..., bur..., bur...Ular kobra besar itu tidak berhenti menyemburkan racunnya ke arah Limdong dan yang lainnya."Kalian semua berhati-hatilah! Lihat sendiri bukan, betapa ngerinya racun itu!" Samchong berteriak sambil menghindari semburan racun."Baga
Mereka masih menunggu Limdong yang terus mengerang kesakitan.Dan setelah sekitar sepuluh menit berlalu, barulah rasa panas yang Limdong rasakan mulai mereda."Uhuk..., uhuk!" Limdong terbatuk beberapa kali."Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah merasa lebih baik?" tanya Lingling sambil tersenyum."Yah, kurasa ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Tapi, ada apa ya?" Limdong ternyata tidak bisa mendengar saat Yingar bercerita pada yang lainnya.Kemudian Lingling menceritakan kembali apa yang Yingar katakan tadi. Dan Limdong pun mengerti.'Berarti, aku memiliki kekuatan baru lagi?' gumam Limdong."Nampaknya kau sudah baik-baik saja. Kau sangat beruntung ternyata," ucap Aying."Beruntung? Yah..., mungkin saja. Tapi, aku tidak tahu caranya bagaimana menggunakan kekuatan baruku ini," jawab Limdong."Pelajari secara perlahan. Nanti juga kau akan terbiasa dan bisa menggunakannya. Nanti aku akan memberikan sedikit arahan," ujar Samchong."Terima kasih Guru!""Kalau begitu, ayo kita lanjutkan perja
Mereka melanjutkan perjalanan sambil bercerita dan berbagi pengalaman masing-masing. Malahan, Aying lah yang tak kalah cerewetnya dengan Limdong. Padahal Baru kenal beberapa hari tapi nampaknya Limdong dan Aying yang terlihat sangat akrab. Nampaknya saat ini Lingling yang menjadi lebih banyak diam. Ia sering menanggapi obrolan mereka hanya dengan anggukan atau senyuman.Ternyata Lee menyadari sesuatu."Lingling, ada apa denganmu?" bisik Lee."Ah...? Aku? Aku tidak apa-apa. Memangnya kenapa Lee?" tanya Lingling."Aku tahu. Kamu..., jangan-jangan kamu merasa cemburu dengan Aying bukan?" bisik Lee lagi.Akhirnya perut Lee mendapatkan cubitan dari Lingling."Argh...!" Lee menjerit dan menarik perhatian yang lainnya."Lee, ada apa?" tanya Aying."Anu..., tidak, tidak ada apa-apa. Nampaknya perutku digigit sesuatu. Tapi tenang, hanya semut biasa. Hehe...," jawab Lee."Semut di sini tidak sama dengan tempat kalian. Semut di sini bahkan ada yang racunnya setara dengan ular kobra yang kita kala
Akhirnya mereka makan malam bersama sambil bersenda gurau."Ternyata daging Babirusa ini sangatlah enak! Wah, Long nanti kalau mau berburu lagi ajak aku ya? Kalau ada lebih dari satu ekor, kita tangkap saja semuanya, hehe," ucap Limdong."Dapat satu ekor saja kita sudah termasuk beruntung. Nah, kamu? Kamu pikir Babirusa ini hewan biasa? Babirusa sudah langka. Sebenarnya yang membuatnya langka karena Babirusa memiliki kemampuan kamuflase tingkat tinggi. Dan mampu menghilangkan hawa keberadaannya sampai titik di bawah nol," ucap Aying."Apakah kita bisa menemukan batu kekuatan pada tubuh Babirusa ini?" tanya Limdong."Yah..., mungkin saja. Tapi rasanya harus menemukan rajanya. Mungkin saja tubuhnya ada batu kekuatannya," jawab Aying."Kalau begitu tinggal cari saja rajanya?"Peletak!Satu jitakan mendarat di kepala Limdong."Apa kau tidak mengerti? Babirusa ini langka! Mencari yang biasa saja sulit, apalagi harus menemukan rajanya?" ucap Lee."Siapa tahu aku jadi orang paling beruntung s
Lee hanya diam dan memperhatikan apa yang dilakukan Limdong.Setelah setengah jam kemudian, Limdong sudah memasukkan racun pada sepuluh jarum. Sebenarnya jarum itu digunakan untuk akupuntur. Namun karena keadaan ini, Limdong menggunakannya untuk menjadi senjata."Lee, nanti kalau aku tidak berhasil, kau bantu aku menangkapnya ya?" bisik Limdong."Menangkap siapa?""Sudah, pokoknya kau fokus lihat aku."Limdong berdiri dan ia pura-pura ingin pergi buang air."Lee, aku ingin buang air kecil dulu ya." Limdong sengaja mengeraskan suaranya. Tujuannya agar Babirusa itu tidak menyadari niat Limdong kalau ingin menyerangnya menggunakan beberapa jarum itu."Baiklah Lim. Jangan jauh-jauh ya," balas Lee. Lee mengikuti skenario Limdong.Limdong berjalan ke arah Utara sesuai yang dikatakan oleh Jindong tadi. Saat ia melewati sebatang pohon, Limdong hanya melirik sedikit untuk memastikan. Ternyata memang ia melihat ada sosok makhluk di sana."Ketemu kau!" gumam Limdong.Limdong berpura-pura membuka
Pada pagi harinya ketika sarapan, Aying dengan bersemangat menceritakan kejadian semalam kepada Samchong dan juga Lingling.Tetapi, yang menjadi perhatian Lingling bukanlah tentang kekuatan baru yang Limdong dapatkan. Melainkan antusias Aying saat bercerita.'Ada apa denganku? Perasaan apa ini?' gumam Lingling."Lingling, ada apa? Cepat habiskan sarapanmu. Kita akan segera pergi dari sini," ucap Lee."Ah..., iya. Baiklah."***Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju inti hutan. Tujuan Samchong mengajak mereka pergi ke sana adalah untuk berlatih dan tinggal di sana pula. Setelah dirasa sudah menjadi jauh lebih kuat dari saat ini, saat itulah Samchong berencana akan menyerang pasukan iblis. Tekad yang Samchong miliki adalah untuk membunuh Raja Iblis. Rasa dendam yang ada pada hatinya sangat membuatnya tidak tenang. Bagaimana tidak? Dahulu kedua orang tuanya, dan kini Sekte dan seluruh anggotanya yang menjadi korban kekejaman pasukan iblis."Aying, apakah masih jauh?" tanya Lingling.