Share

Penanaman Benih

Author: CitraAurora
last update Last Updated: 2024-03-18 18:37:20

Malam itu, usai Anisa menandatangani perjanjian kontrak menjadi ibu pengganti majikannya, dia langsung mendatangi kantor kepolisian.

Entah bagaimana Ana membujuk Leo yang terlihat lantang menolak ide gila itu, rupanya laporan atas kasus suaminya sudah dicabut dan Raka dinyatakan bebas.

"Rupanya kamu ada gunanya juga jadi istri, Anisa."

Hati Anisa berdenyut mendengar ucapan suaminya. Matanya yang memerah tidak dihiraukan sang suami, yang justru langsung semringah begitu mendengar kebebasannya.

"Jangan diulangi, Mas." Anisa mencicit. Raka mendengus, tidak menanggapi lebih jauh. "Mas tidak penasaran kenapa bisa dibebaskan?" tanyanya memancing iba sang suami.

"Aku nggak peduli. Yang penting, aku bebas," sahut pria itu tidak melihat ekspresi sang istri yang semakin keruh. "Lagian, jangan hitung-hitungan sama suami! Pelit sekali sih, kamu."

Kemudian pria itu langsung meloyor menuju mobil online yang sudah Anisa pesan.

Anisa langsung mengelus dada. Kata pelit itu rasanya lebih pantas disandang Raka, ketimbang dia. Sebab, beberapa tahun menikah ... Anisalah yang berperan sebagai kepala rumah tangga. Dia yang bekerja dan memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Sementara suaminya hanya luntang-lantung tanpa juntrungan jelas.

Sesampainya di rumah, Raka langsung mendatangi meja makan. Tanpa basa-basi, pria itu melahap masakan seadanya yang telah Anisa persiapkan sebelum menjemput sang suami tadi.

Melihat suaminya tengah menikmati makanannya, Anisa duduk di hadapan Raka kemudian berkata, "Mas, aku mau ngomong."

Sambil mengunyah, Raka menjawab, "Ya ngomong saja. Dari tadi juga kamu ngomong."

Anisa mengembuskan napas panjang. "Sebagai kompensasi kebebasan Mas, majikanku minta satu hal dariku."

Raka manggut-manggut, dengan mulut yang penuh. "Apa itu?" katanya santai.

"Aku diminta mengandung anak mereka, Mas."

Gerakan Raka mengunyah terhenti seketika. Ekspresi kemarahan sudah mencuat, membuat Anisa menundukkan pandangan karena takut jadi sasaran amukan.

Namun, di luar dugaan ... Pria itu kemudian tersenyum. "Aku setuju saja asal mereka membayarmu dengan pantas."

Anisa terbelalak mendengar ucapan sang suami, "Mas kamu kan sudah bebas, ya itu bayaranku!"

"Jadi tidak ada uang? Lalu bagaimana dengan aku?" Rahang pria itu kembali mengetat.

"Mas memang hanya memikirkan diri sendiri!" Anisa berdiri. Dia kecewa terhadap sikap suaminya. "Harusnya Mas bersyukur bisa bebas. Bukan malah menjadikan aku alat untuk dapat uang lebih dari masalah yang Mas buat!"

Setelah itu, dia masuk ke kamar, enggan menimpali suaminya lagi.

**

"Mulai sekarang kamar ini menjadi milik kamu."

Ana mengantar Anisa ke kamar tamu yang terletak di samping kamarnya bersama Leo.

Anisa mengangguk kemudian dengan langkah pelan dia memasuki kamar mewah itu. Netranya memutar menatap setiap sudut kamar, tidak menyangka dia akan menempati kamar mewah yang selama ini dia bersihkan.

Seminggu setelah perdebatan Anisa dan Raka, suaminya tidak lagi membahas soal tersebut. Namun, Raka juga mendadak berubah. Pria itu jadi lebih sering keluar rumah, beralasan mencari proyek bersama teman-temannya.

Jika saja tidak terikat perjanjian di atas materai, Anisa sudah pasti akan kabur dan memilih melarikan diri. Sayang, dia tahu risikonya cukup besar jika dia sampai bertindak nekad.

Beberapa hari lalu, tindakan penanaman benih sudah dilakukan. Meski awalnya dokter meragukan karena Anisa yang belum pernah punya riwayat kehamilan, tetapi tidak ada satupun yang bisa menggagalkan kemauan sang majikan.

Ana bahkan mampu membuat suaminya menuruti seluruh keinginannya hingga akhirnya embrio yang pernah mereka bekukan darii hasil bayi tabung sebelumnya tertanam baik di rahim Anisa.

"Habisakan ini." Ana kembali datang dengan membawa beberapa porsi makanan. "Aku tidak mau pertumbuhan anakku terganggu."

Setelah itu, wanita itu kembali keluar, meninggalkan Anisa dan perasaan kosongnya.

Perasaan sedih mendominasi Anisa saat ini. Hubungannya dengan Raka memburuk, sementara dia di sini mendapatkan perlakuan yang dingin, terlebih dari Leo.

Setelah beberapa hari tinggal di rumah mewah ini, Anisa jadi tahu penyebab dia diseret jadi ibu pengganti. Ana adalah istri CEO sekaligus seorang wanita sosialita.

Hidup Ana bergelimang harta. Kegiatannya dipenuhi oleh serentet jadwal arisan, hingga liburan bersama teman-temannya.

Penampilan bagi kaum sepertinya sangatlah penting. Sementara, kehamilan kemungkinan akan membuat Ana menjadi lebih gemuk dari biasanya. Anisa tidak habis pikir, kenapa ada wanita yang enggan hamil, padahal orang-orang sepertinya malah menunggu-nunggu momen itu.

Bahkan, saking majikan wanitanya itu menomorsatukan teman-temannya ... Suatu hari Anisa melihat sendiri bagaimana Leo murka.

"Kamu mau pergi lagi?" Leo bertanya dengan pandangan tajam ke arah istrinya yang sudah siap dengan outfit arisan. "Jika kamu terus keluar lalu aku bagaimana? dan siapa yang merawat Anisa?"

"Jangan norak, Mas. Kan, ada pelayan." Ana memutar bola matanya. "Lagian, kenapa harus aku terus yang melayani Anisa?! Memangnya aku pembantunya?"

"Kamu lupa, siapa yang mencetuskan ide itu?" sahut Leo lagi.

Ana meregangkan tangan, ekspresi wajahnya santai tetapi sarat ketidaksukaan. "Ayolah, Mas. Anak itu juga kan anakmu. Jadi, nggak ada salahnya kalau kamu harus ikut merawat dia, kan?"

Leo mengusap rambutnya dengan kasar, "Kenapa kamu melibatkan aku dalam hal ini?!"

"Keluarga Mas ingin penerus, dan peranku sudah digantikan oleh Anisa." Ana menatap penuh sang suami. "Adil, kan? Atau kalau kamu sungkan, anggap saja aku yang hamil."

Leo terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tatapan frustrasi. Di balik celah pintu kamar, Anisa pun demikian.

Bagaimana mungkin seorang istri berkata seperti itu, padahal yang sedang hamil adalah wanita lain?

"Sudah Mas, jangan bawel, lagipula hanya mengantar makanan dan susu, apa susahnya?"

Leo mengetatkan rahang. "Terserah kamu, lah."

Meski tahu sang suami marah, Ana tersenyum karena berarti sang suami telah merestui kepergiannya kali ini.

Dia pun lantas memberikan kecupan pada sang suami, "Jangan marah. Tunggu aku pulang, nanti kuberikan service memuaskan di ranjang."

Wajah Anisa memerah mendengar ucapan majikannya. Wanita itu lantas memalingkan muka, tidak ingin melihat adegan selanjutnya.

Bayang-bayang adegan dewasa lantas menari dalam pikirannya. Dia memegang perutnya yang masih rata. Hormon kehamilannya membuat Anisa mudah merasa terpancing akan gairah.

"Ya Tuhan, Anisa! Kamu tidak boleh memikirkan hal itu!" pekiknya mengusir adegan-adegan tidak senonoh pergi dari benaknya. "Ingat ya, Nak ... Aku ini hanya ibu penggantimu, bukan ibu kandungmu."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
NACL
gapapa dong thor kan anaknya Leo juga pengen disayang bapaknya (◠‿・)—☆
goodnovel comment avatar
Three EL
hayo Anisa wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Libra Girl
Roman romanya Leo ini bersama Anisa
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ibu Pengganti Untuk CEO Dingin   Selamat Menikmati Penyesalanmu

    "Asal kamu tau Leo, aku menculik Anisa juga karena perintah dari istrimu, dia sama seperti kamu yang mengiming-iming uang yang banyak." Leo yang kesal melayangkan pukulan kembali, bahkan dia meminta pihak kepolisian untuk mengeksekusi Raka saja."Biar pengadilan yang memutuskan Pak Leo." Raka tertawa melihat ekspresi Leo, "Kamu pasti tidak percaya kan kalau istri kamu itu serigala berbulu domba." Petugas yang tidak ingin ada pertengkaran, segera membawa Raka masuk ke dalam, sedangkan Leo masih terduduk lemas tak percaya.Selama ini dia menganggap Ana sudah berubah namun kenyataannya selama ini Ana hanya pura-pura."Dia telah menipu aku dan Anisa Bay," ujarnya lirih.Leo mengambil ponselnya lalu menghubungi Ana, tapi ponsel Ana berada diluar jangkauan.Kesal, Leo pun mengusap rambutnya kasar lalu dia mengajak Bayu untuk kembali lagi ke ibukota.Beberapa jam berlalu, kini dia telah tiba di rumahnya, dia berteriak memanggil Ana.Anisa yang kebetulan ada di dapur segera mengejar Leo ya

  • Ibu Pengganti Untuk CEO Dingin   Istri Kamu Juga Harus Di Hukum

    Arrrggggg Ana mengusap rambutnya dengan kasar, dia benar-benar takut jika kebusukannya terbengkar. "Ini semua gara-gara kamu Anisa!" Di sisi lain, Raka terus saja berpindah-pindah tempat, keberadaannya benar-benar tidak aman karena Leo memperketat penjagaan kepolisian beserta anak buahnya disetiap tempat terlebih pemberhentian transportasi. "Sial!" umpatnya. Agar tidak dikenali Raka selalu menggunakan masker, dia juga menyewa tempat di gang sempit agar sulit ditemukan. Untuk menghindarkan diri dari bahaya, Raka sengaja tidak keluar, kebutuhan sehari-harinya dia pesan melalui online. Suatu ketika, Raka harus membeli beberapa keperluan di mini market, kala itu atas anjuran pihak kepolisian setiap warga yang menggunakan masker harus membukanya. Raka yang sudah terlanjur masuk minimarket mau nggak mau membuka maskernya, dia pikir akan aman tapi salah satu dari customer nampak mengenali Raka dari foto yang disebar. Dia segera menghubungi pihak kepolisian, dan tak perlu waktu lam

  • Ibu Pengganti Untuk CEO Dingin   Kamu Tidak Bisa Diandalkan!

    Mendengar suara Anisa Leo sangat senang, akhirnya istri keduanya sendiri yang berhasil menghubunginya. Setelah menjelaskan semua di sambungan telpon, dia sampai menangis karena sangat rindu dengan anak serta suaminya itu. "Aku akan segera menjemput kamu sayang." Setelah panggilan terputus, Leo segera mengajak Bayu untuk ke daerah yang diinfokan oleh Anisa, untuk menghemat waktu, mereka menggunakan heli pribadi miliknya. Setelah beberapa jam mengudara, akhirnya mereka telah tiba di daerah tempat Anisa berada, melihat istrinya Leo segera berlari, rasa rindu di dadanya benar-benar tak tertahankan. "Sayang," katanya dengan air mata yang terjatuh. "Aku kangen Mas," sahut Anisa dengan menangis pula. Pasangan suami istri yang menolong Anisa mempersilahkan tamunya masuk, mereka tidak menyangka jika Anisa adalah seorang istri orang kaya. "Saya sangat berterima kasih karena kalian sudah menyelamatkan istri saya." Pasangan suami istri itu yang mendengar cerita Anisa tentu menyayangkan

  • Ibu Pengganti Untuk CEO Dingin   Bisa Kabur

    Mendapatkan perlakuan manis dari Leo membuat Lean menurut, bayi itu perlahan menghisap puting sintesis dan minum cukup lahap susu formula yang diberikan Leo padanya.Nyaman digendong sang Papa membuat bayi itu terlelap dalam rasa lelah karena seharian menangis."Kasian kamu Nak," kata Leo dengan mata membasah.Bayi sekecil itu paham ucapannya, betapa merindukannya dia dengan sesosok ibu penggantinya."Kasian dia Ana." "Iya Mas, dia sangat menyayangi Anisa." Ana sungguh kesal dan muak dengan anaknya yang lebih menyayangi perempuan yang bukan ibu kandungnya.Setelah susu habis, Leo meletakkan Lean di kamarnya, dia meminta Ana untuk menunggui putranya tidur."Baik Mas." Dia masih melakoni drama yang diperankannya, meski rasanya dia tak sanggup lagi dengan semua ini."Kesal sekali aku, bayi ini menyusahkan. Kenapa sih lahir nggak langsung besar saja." Dia berkacak pinggang sembari menatap sang anak.Keesokan harinya, Leo mendatangi kantor polisi lagi, untuk kasus ini Leo diminta untuk

  • Ibu Pengganti Untuk CEO Dingin   Akting Ana Sungguh Epic

    "Mas kamu jangan macam-macam Mas, ini untuk anakku bukan untuk yang lain," Anisa segera menjauh dari Raka.Raka tertawa mendengar ucapan Anisa, "Alah pasti Leo juga menyusu," sahutnya."Mas Leo adalah suamiku Mas, sedangkan kamu orang lain!" Raka menarik tangan Anisa, dia sangat kesal jika teringat Leo yang meminta Anisa."Tapi Leo yang membuat aku menceraikan kamu!" "Kalau kamu tidak mau kenapa kamu menerima uangnya!" Raka kembali tertawa, siapa yang tidak tergiur dengan uang ratusan juta."Lagipula bukankah kamu memiliki wanita lain Mas," imbuh Anisa."Jadi kamu cemburu Anisa." Anisa menggeleng, dia yang sudah tidak tahan dengan sakit di dadanya meminta ijin Raka untuk ke kamar mandi, dia ingin mengeluarkan Asinya agar tidak sakit.Raka yang takut Anisa kabur, mengikuti mantan istrinya dan menunggu di depan kamar mandi.Di dalam kamar mandi, Anisa membuang asinya hal ini membuatnya mengingat sang anak. Biasanya Lean lah yang menghabiskan persedian asinya bahkan sampai kurang."M

  • Ibu Pengganti Untuk CEO Dingin   Di Pucuk Gunung

    Ucapan Bayu membuat Leo mematung, apa mungkin yang membawa Anisa pergi adalah orang lain?Dia segera mengambil ponsel, dengan sekali pencet kini panggilannya sudah tersambung dengan sopir sebenarnya. "Kamu dimana!" Segera Leo bertanya, dan sopirnya segera menjawab kalau dirinya di rumah.Tubuh Leo melemas, ternyata benar Anisa telah diculik.Dia meminta pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan di rumahnya, selain mencari mobil Ana.Leo, Bayu dan Ana pulang ke rumah yang diikuti oleh pihak kepolisian. Dia juga memerintahkan semua pelayan di rumahnya berkumpul untuk dimintai keterangan.Rencana epic Ana benar-benar membuat semua tidak tahu apa-apa, bahkan sopir yang selalu standby juga tidak tahu jika ada seorang penyusup. "Kami tidak tahu apa-apa Tuan, saya kira tadi Nyonya Ana keluar dengan Anisa tanpa sopir." Keterangan sopir membuat Leo marah, bagaimana bisa mereka semua seceroboh ini, bahkan ada penyusup masuk satu pun tak ada yang tahu."Aku kira tadi itu kamu Pak, aku d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status