Share

Berpikir dua kali

Hari sabtu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Lintang ngotot naik ojol sampai ke rumah Galaksi. Jam enam pagi ia sudah sampai.

Dengan kaos oversize dibalut jaket jeans modal pinjam ke Adjie dan celana pendek selutut serta sandal jepit andalan, Lintang memencet bel di dekat pintu rumah. Model rumah Galaksi tanpa pagar, jadi ia langsung berdiri didepan pintu bercat biru itu.

Nuansa rumahnya mirip suasana di Greek. Cat rumah putih bersih, lalu pintu dan kusen berwarna biru terang.

Terdengar suara kunci pintu terbuka. Galaksi memicingkan matanya. Tampilannya benar-benar khas baru bangun tidur dengan kaos dan celana panjang kotak-kotak.

"Pagi-pagi udah minta sumbangan apa?" ucapnya sambil mengucek matanya.

"Buka mata lo." Ucap ketus Lintang. Galaksi seketika melotot mendengar suara bidadarinya yang nggak balas satu pesan yang dikirim sejak semalam.

"Lin," ucapnya sambil tersenyum.

"Jangan ngomong dulu. Bau naga mulut lo!" jeplak Lintang yang langsung masuk sebelum si pemilik rumah menyuruh.

"M
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status