Share

Bab 3

last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-10 10:36:40

Dilara membuka matanya perlahan kala sang ayah memukul-mukul wajahnya.

Rasa sakit membuatnya tersadar dari pingsan.

"Jangan kacaukan transaksi ini, Dilara. Ingat utang budimu yang harus dibalas! Mendiang istriku bahkan sudah memberikan darah dan ginjalnya pada kau yang hanya anak pungut!" teriak Ibnu penuh kemarahan, sebelum meninggalkan Dilara yang terdiam.

Ya, hal lain yang membuat Dilara tak berani melawan adalah fakta ini.

Sebelum ibunya pergi untuk selama-lamanya, hubungannya dan sang ayah jauh lebih harmonis.

Namun setelah ibunya meninggal tepatnya tujuh tahun silam, segalanya berubah.

Menahan pedih, Dilara menahan tangis.

Hanya saja, interaksi antara Dilara dan ayahnya itu tak luput dari pandangan David.

Pria tampan itu mengintip dari balik jendela yang ada di lantai dua mansion mewah miliknya.

Entah mengapa David sendiri seperti merasa ada sesuatu dalam diri ibu susu bayinya itu?

Ia juga tidak tahu alasannya, tapi bayang-bayang Dilara seolah sangat sulit untuk menghilang sejak tadi.

"Tuan David? Baru kali ini saya melihat anda begitu penasaran dengan seorang wanita," tegur Etnan yang sekarang ini bekerja sebagai asisten pribadi David maupun tangan kanan David, ia sudah bekerja lebih dari 5 tahun sejak lulus SMA.

Dulu, ayah Etnan merupakan kaki tangan keluarga David.

Namun, setelah ayahnya jatuh sakit parah, Etnan mendapatkan kesempatan berharga untuk menggantikan ayahnya sebagai kaki tangan David yang menjadi orang terkaya di negeri ini dengan menguasai berbagai sektor industri bisnis.

Untungnya, asisten David itu mewarisi kepintaran dan kecerdasan ayahnya. Terbukti hanya dalam waktu setahun, ia mengikuti pelatihan intensif terkait industri bisnis kotor seperti narkoba dan perdagangan manusia.

Selain itu, Etnan adalah teman SMA Dilara.

Walaupun dulu keduanya tidak begitu dekat, tetapi Etnan langsung bisa mengenali Dilara sekali lihat. Wanita itu memang selalu mempesona meski tanpa disadarinya.

"Apakah aku terlihat begitu peduli dengan wanita itu?" tanya David balik pada Etnan.

Bayang-bayang istrinya yang kabur entah ke mana, meninggalkan bayi mereka begitu saja membuatnya kesal pada semua wanita!

David akui dirinya memang seorang mafia berdarah dingin yang cuek, kejam, dan tidak peduli dengan orang lain.

Namun, cintanya pada Keira telah mengubahnya.

Dari sosok yang dingin dan tak berperasaan setelah cinta pertamanya menghilang tenggelam di sungai, David perlahan menjadi seorang suami yang lebih bertanggung jawab, penuh perhatian dan juga penyayang.

Namun, di saat perubahan tersebut terjadi, Keira menghilang entah ke mana.

David sudah berusaha untuk mencari dengan beberapa bantuan intel atau pun orang orang bayaran untuk mencari keberadaan istrinya, tapi tak ada kabar.

Mungkinkah keluarga Keira–mafia yang menjadi rivalnya–menyembunyikannya?

"Iya ... Baru kali ini saya melihat Tuan David itu peduli pada wanita yang baru pertama kali Tuan lihat," kata Etnan jujur.

"Mungkin kata yang tepat bukan peduli. Tapi aku hanya penasaran dengan wanita itu. Bagaimanapun juga dia adalah ibu susu dari anak kandungku!" David nampak menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Apakah sudah ada perkembangan perihal pencairan Keira?" tanya David seolah mengalihkan pembicaraan.

Ia sudah tidak mau membahas calon ibu susunya.

Bagaimanapun juga, hubungannya dengan Dilara hanyalah sebatas pekerjaan.

"Belum ada Tuan, tapi menurut pendapat saya tuan harus curiga dengan Rio dan Alfa. Menurut saya dia ada hubungannya dengan menghilangnya Keira. Di negeri ini yang punya kekuatan setara dengan tuan David hanya tuan Rio dan juga tuan Alfa."

"Kau tau, Alfa adalah sepupuku satu satunya. Di keluarga Moyes, hanya dia dan aku yang berhasil selamat di tragedi pembantaian yang terjadi 25 tahun silam. Dan .... Untuk Rio, bukankah dia yang memintaku untuk menikahi putrinya? Dia juga sudah sangat tua.” David mencoba menepis kecurigaannya sendiri sembari menyesap cerutu rokok miliknya. “Untuk apa dia menculik putrinya sendiri dariku?"

Pikiran pria itu sekarang berkecamuk akan kesehatan putranya.

Karena dua hari sejak di lahirkan di dunia ini, tidak ada ASI yang masuk ke dalam tubuh mungil bayinya–membuat tubuh mungilnya itu demam dan terlihat tidak bertenaga.

Bahkan untuk menangis saja, bayi milik David itu seperti tidak punya tenaga untuk mengeluarkan suara!

Beruntungnya, asi milik Dilara cocok untuk bayi David yang memiliki beberapa alergi.

David menghela napas. Meski demikian, mengapa wajahnya babak belur wanita itu mengingatkannya pada seseorang?

Tapi entah siapa….

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 163 TAMAT

    Alfa sudah tahu, tentang kekacauan pesta ulang tahun keponakannya yaitu Dinara bahkan menelan banyak sekali korban. Walaupun beberapa berita sudah tidak meninggalkan jejak, Alfa yang juga memiliki IQ yang tinggi tentu saja dengan mudah membuka kodenya. Didalam mobilnya, Alfa bertanya pada asisten pribadinya. "Apakah penembak jitu dan ninja yang kita sewa sudah standby disana?" "Sudah Tuan, ada 100 penembak jitu dan 200 ninja yang mengepung disana. Bahkan 200 orang kita lagi juga akan datang menyusul," sahut asisten pribadinya. Alfa tersenyum puas. Walaupun dia harus menguras dua pertiga hartanya untuk melakukan penyerangan sekarang ini. Dia sama sekali tidak keberatan, mengingat semua hal yang terjadi sekarang ini akibat ulah putranya. "Aku harus melakukan perhitungan pada Laras!" Tak berselang lama, mobil yang ditumpanginya berhenti di mansion mewah milik David. Bangunan yang sebelumnya terkena bom, sekarang sudah diperbaiki. Laras sedang duduk santai dihal

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 162

    "Dinara, kamu tidak perlu malu. Karena bagaimana pun juga kamu adalah pewaris tunggal semua kekayaan milik mamah dan juga ayah," ucap Dilara lembut pada putri semata wayangnya Dinara. "Tapi Mah, aku itu gak suka dandan sama berpakaian lebay seperti ini." kilah Dinara yang notabene memiliki watak tomboy. Berdandan cantik seperti seorang Princess sungguh hal yang Dinara benci. "Dinara kamu itu seorang perempuan. Dan pengumuman ini di lihat oleh banyak orang, apakah kamu ingin membuat ke dua orang tua mu ini malu?" Dilara berusaha keras untuk menasehati putrinya. Wajah Dinara semakin buruk, tapi dia tentu saja tidak bisa menolak keinginan ibunya. "Melihatmu dengan kaos oblong dan juga celana jeans bolong bolong!" tegur Dilara, suaranya terdengar masih begitu lembut. Karena Dilara tahu dan juga hafal watak putrinya. Semakin di kerasi, Dinara malah akan semakin memberontak. Ekspresi wajah Dinara tiba- tiba berubah ceria. "Tapi nanti aku memperkenalkan pacar ku ya, Mah!"

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 161

    Dilara merasa bingung memikirkan dampak yang mungkin terjadi setelahnya, namun hati nya yakin bahwa ini langkah yang baik agar Dinara dihormati dan bisa menerima tanggung jawab yang sesuai dengan posisinya yaitu sebagai pewaris tunggal. "Semoga keputusan kita ini tepat, sayang, dan Dinara bisa menjadi pewaris yang baik dan dapat mengendalikan kekayaan keluarga dengan bijaksana," harap Dilara. "Namun, alasan ku bukan itu saja... Saatnya semua orang tahu bahwa Dinara adalah putri keturunan orang berpengaruh di negeri ini. Saatnya mereka tunduk padaku," ujar Dilara dengan yakin, wajahnya menunjukkan tekad yang kuat. Beberapa hari lalu, saat Dinara sedih. Dilara sudah memikirkan dengan matang, bisa jadi alasannya putrinya sedih karena menindasnya. Walaupun dia tahu, putrinya tomboy dan tidak mudah ditindas. Tapi bukankah hal itu bisa saja terjadi? Dia teringat masa lalunya yang penuh dengan kesusahan dan kehilangan. Ketika ia hidup dalam kemiskinan, tanpa uang dan menjadi bulan-b

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 160

    Saat Devan baru pulang dari sekolah, ada seorang pria paru baya yang mengejarnya. Pria paruh baya itu memiliki bekas luka yang sangat mengerikan. Devan tidak bisa mengenali dengan jelas, wajah pria itu. "Apakah kamu mau ikut denganku? Laras dan Etnan bukan kedua orang tua kandungmu!" ujarnya, tapi Devan tidak percaya. Dia malah pergi meninggalkan pria itu seraya mengumpat, "Dasar gila!" Lalu Devan buru-buru masuk ke dalam rumahnya. Sementara Pria itu hanya bisa memandang punggung Devan yang menjauh. Seorang pria menghampirinya, "Tuan Alfa. Apakah kita perlu memaksanya dengan menunjukkan bebarapa bukti." "Nggak perlu, aku nggak ingin terlalu memaksanya. Laras itu terlalu licik, bahkan dia adalah orang yang menjebak ku dan Keira." "Gara-gara dia, Keira sudah tiada. Bahkan dia juga sengaja menyiksa Devan selama ini!" imbuh Alfa. Pria yang ingin menemui Devan adalah Alfa Moyes, sepupu David. Dari awal Alfa memang berniat untuk jujur tentang Keira yang menga

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 159

    Semakin mendapatkan penolakan dari Devan, Dinara malah akan semakin mengejarnya. Sementara itu, didalam kelas. Mara bingung, melihat Devan yang dulu pernah menolak cintanya, tapi tiba-tiba berubah terus menempel padanya. "Devan, apakah kamu ingin membuat Dinara cemburu dengan kedekatan kita?" tanya Mara yang bisa mengerti isi hati Devan. Tapi bisa dekat dengan Devan sebagai sepasang kekasih adalah impiannya, Mara tahu. Hati Devan hanya untuk Dinara. Devan diam. Mara yang tahu kepribadian Devan lebih dari siapapun memilih untuk tidak memaksa. Bahkan dia juga tahu, tentang perilaku keji Laras pada Devan. Sepulang sekolah, Dinara yang sudah selesai mengerjakan ujian terakhirnya menunggu Devan. Dinara bersender pada dinding, wajahnya sangat cantik dan kulitnya seputih salju. Walaupun Dinara memiliki gaya tomboy, tapi hal itu malah menambah kecantikan dalam dirinya. Devan masih bisa merasakan, jantungnya berdegup begitu kencang. Namun, dia yang dari a

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 158

    Etnan bingung, melihat istrinya yang tiba-tiba bersikap baik kepada Devan. Bisanya istrinya akan memberikan makanan sisa atau hanya tempe dan sayuran, itu pun hanya diberikan sedikit. Tapi hal yang sekarang ini terjadi sungguh berbeda. Melihat pandangan suaminya, Laras pun bertanya, "kenapa melihatku seperti itu?" Etnan buru-buru menggeleng, tapi sebelum dia bisa melanjutkan ucapannya. Laras berkata lagi, "Bukankah katanya kamu ingin aku baik kepada Devan? Tapi aku baik seperti ini, kenapa kamu malah heran?" Etnan yang tidak mau terus bertengkar didepan Devan memilih mengalah, mengingat hari ini adalah momen yang paling ditunggu oleh anak yang sangat disayanginya itu. Ia memilih diam dan melanjutkan makanan didepannya. Laras memberikan sesuatu pada Devan, "tolong nanti serahkan ini pada pacarmu!" "Boneka?" Tanya Devan memasang ekspresi bingung. "Aku nggak tahu, Mah. Dinara suka atau tidak?" Etnan yang mendengar nama Dinara disebut, sontak merasa tidak asing dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status