Share

280. Menyiapkan Cuti

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-05 21:05:37

“Berhenti sekarang juga, atau aku akan menyeretmu ke kamar!” seru seorang wanita.

Morgan menoleh cepat.

Suara itu datang dari arah pintu ruang kerjanya, yang entah sejak kapan sudah terbuka tanpa diketuk.

Morgan segera menyelipkan ponsel ke saku celana, dan tatapan tajamnya langsung berubah lunak saat melihat siapa yang berdiri di sana.

“Darling?” panggil Morgan seraya mengangkat kedua alis.

Wanita itu berdiri di ambang pintu dengan napas sedikit memburu.

Sydney mengenakan baju tidur berwarna pastel yang longgar dan nyaman, disesuaikan dengan tubuhnya yang kini tengah mengandung.

Tangan Sydney menopang perut yang semakin membesar, dan raut wajahnya memperlihatkan kelelahan yang dia tutupi dengan senyum setipis kapas.

“Astaga, kenapa kau tidak bilang ingin ke sini?” Morgan refleks berdiri.

“Aku ingin jalan sendiri,” jawab Sydney santai, tetapi tetap m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
lanjut lagi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   283. Penguntit Misterius

    “Aku harus segera pergi sebelum ada yang sadar,” tukas Lucas sambil menyambar handuk dan bergegas ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Lucas keluar dengan napas lebih lega. Rambut Lucas basah dan tampak lebih segar setelah mandi air dingin. Pria itu mengenakan kaus oversized berwarna kelabu pudar dan celana pendek chino hitam yang membuatnya terlihat jauh lebih kasual dibanding penampilan biasanya. Lucas melangkah ke meja dan membuka laci dengan cepat. Dia menyambar dompet, ponsel, dan satu unit power bank. Semua barang itu Lucas masukkan ke dalam tas ransel hitam yang kini tergeletak di atas ranjang. "Obat, charger, uang tunai," cetus Lucas sambil memeriksa isi tas. "Cukup. Aku bisa bertahan beberapa hari." Lucas menutup tas itu dengan satu tarikan resleting, lalu menentengnya. Dia berhenti sejenak dan melirik cermin di sisi kamar. Pandangan matanya keras, pen

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   282. Buka Pintunya!

    “Vienna, dasar jalang gila!” Lucas terbangun dengan tubuh terlonjak, napasnya menderu cepat dan matanya membelalak menatap langit-langit kamar di Sevhastone. Tubuh Lucas basah oleh keringat dingin. Pria itu spontan mengangkat tangan ke leher untuk mengusap kasar bekas cekikan yang terasa nyata. Vienna mencekik Lucas dengan sangat kuat di dalam mimpi, tetapi tetap membuatnya merasa nyaris kehabisan napas setelah terbangun. “Seharusnya kau mendatangi mimpi pembunuhmu, Vienna!” hardik Lucas dengan suara serak dan amarah mentah yang membakar kerongkongan. Lucas terduduk dan menunduk sejenak, lalu mendongak dengan tatapan liar. Napas pria itu masih belum teratur. Bayangan tentang Vienna yang mencengkeram lehernya di dalam mimpi dengan wajah pucat, mata merah darah, dan senyum seperti iblis yang kembali dari neraka masih menghantui Lucas. Lucas mencengkeram kepalanya, lalu mendesis pelan sambil menggeram, “Apa-apaan ini, sialan!” Lucas menyapu pandangannya ke sekeliling kamar, baru m

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   281. Baby Sydney

    “Apa hobimu adalah mengadopsi adik orang lain, Darling?” Pertanyaan itu keluar dari mulut Morgan dengan nada menggoda dan alis terangkat sebelah, tepat setelah dia selesai memeluk Sydney dengan penuh cinta. Pria itu kini menatap istrinya yang tengah duduk santai di sofa ruang kerja mereka, sambil mengelus lembut perutnya yang semakin membuncit. Sydney mengernyit gemas, lalu menjawab pelan dengan suara manja, “Tolong jelaskan padaku menggunakan bahasa bayi, Tuan Morgan. Aku tidak bisa berpikir berat karena tubuhku sibuk membesarkan dua anak kita.” Morgan terkekeh lepas, lalu memijat batang hidungnya sejenak. Bercengkerama dengan Sydney selalu berhasil meredakan emosi Morgan, bahkan jika sebelumnya dia kesal setengah mati hanya karena nama Jerry disebut. “Begini, Baby Sydney.” Morgan bicara lebih perlahan. “Kau suka mengasuh adik orang lain. Dulu Timothy, sekarang Jerry. Apa itu sudah bisa dimengerti, hmm?” Sydney memutar bola matanya, lalu tertawa mendengar panggilan Baby Sydney

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   280. Menyiapkan Cuti

    “Berhenti sekarang juga, atau aku akan menyeretmu ke kamar!” seru seorang wanita. Morgan menoleh cepat. Suara itu datang dari arah pintu ruang kerjanya, yang entah sejak kapan sudah terbuka tanpa diketuk. Morgan segera menyelipkan ponsel ke saku celana, dan tatapan tajamnya langsung berubah lunak saat melihat siapa yang berdiri di sana. “Darling?” panggil Morgan seraya mengangkat kedua alis. Wanita itu berdiri di ambang pintu dengan napas sedikit memburu. Sydney mengenakan baju tidur berwarna pastel yang longgar dan nyaman, disesuaikan dengan tubuhnya yang kini tengah mengandung. Tangan Sydney menopang perut yang semakin membesar, dan raut wajahnya memperlihatkan kelelahan yang dia tutupi dengan senyum setipis kapas. “Astaga, kenapa kau tidak bilang ingin ke sini?” Morgan refleks berdiri. “Aku ingin jalan sendiri,” jawab Sydney santai, tetapi tetap m

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   279. Pemilik Nomor Rahasia

    "Apa maksudnya ini?!" cetus Lucas pada dirinya sendiri. Lucas sontak bangkit dari kursi, walau pria itu baru menyentuh setengah bagian dari ayam panggang yang disajikan pelayan. Kemudian Lucas berjalan menjauh dari meja makan. Matanya terus terpaku pada layar ponsel yang masih menyala, menunjukkan pesan dari nomor rahasia. Satu kalimat dalam pesan itu berhasil mencabik pikirannya. Chester menatap tajam punggung Lucas yang mengabaikannya begitu saja. “Lucas! Kau mau ke mana?!” seru Chester lantang, agak meledak karena keterkejutan sekaligus curiga. Dari sisi lain meja, Irene buru-buru menenangkan. “Biarkan saja, Chester. Dia mungkin butuh udara segar.” Lucas yang baru menapakkan kaki di ambang pintu, mendengar suara lembut Irene. Pria itu menyeringai tajam, merasa muak dengan kelembutan yang berhasil membuat Chester memperlakukannya sebagai tahanan itu. Lucas melangkah lebar, menyusuri teras depan rumah Chester yang dingin dan dikelilingi semak-semak rapi. Begitu sampai di de

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   278. Pelayat Riang

    Sydney menoleh pada suaminya, merasa tidak enak pada Timothy. “Morgan–”Namun tawa Timothy yang meledak, memotong ucapan Sydney.Pria itu tertawa begitu keras sampai tubuhnya sedikit membungkuk, membuat Morgan hanya menoleh tanpa minat, sedangkan Sydney justru kaget dan refleks menegakkan tubuh.Setelah tawanya mereda, Timothy mengusap ujung matanya yang sedikit basah karena tawa.“Sayangnya, aku anak kandung mereka, Kak,” timpal Timoty dengan santai sekaligus geli, meskipun ada getir yang tidak bisa disembunyikan dari sorot matanya. “Hanya saja Kak Sydney mengadopsiku sejak kecil. Aku banyak meniru Kak Sydney, jadi beginilah aku–anomali dalam keluarga.”Morgan mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum tipis. Senyum yang seolah berkata, ‘Setidaknya kau tahu bagaimana jadi manusia waras di tengah keluarga seperti itu.’Kemudian, Timothy menoleh ke arah Sydney dan berkata santai, “Tidak apa-apa, Kak. Ini sarkasme para pria yang waja

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status