Share

301. Selamat Datang ke Dunia!

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-13 19:00:59

“Ada apa, Morgan?” tanya Sydney lirih.

Wanita itu tidak dapat melihat apa yang terjadi dan apa maksud pertanyaan Morgan. Namun dia cukup khawatir melihat reaksi suaminya.

Morgan menoleh cepat dan menutup mulut. Pria itu tidak sanggup membuat wanita itu semakin cemas jika harus menjawab bahwa bayi kedua mereka belum menangis.

Suara tangis bayi yang terdengar saat ini hanya berasal dari bayi pertama yang sedang dibersihkan.

Perawat yang berdiri di samping Morgan langsung bicara, “Harap tenang, Tuan.”

Morgan mendengkus kasar sambil menatap tajam perawat yang baru saja memintanya tenang.

“Tenanglah, Honey.” Sydney menatap Morgan.

Sydney menghela napasnya yang berat, tetapi senyum kecil justru terbit di wajah wanita itu.

Ada yang bilang perasaan seorang Ibu itu kuat. Dan benar saja, tepat setelah Sydney berkata seperti itu, bayi kedua mereka yang lahir di hari itu menangis kencang menyusul kakaknya.

“Oeee!” Tangis bayi kedua terdengar lantang, berhasil membuat semua orang di ruang operasi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Endri Aryanti
lanjuuttt... makin seruuuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   303. Meminta Hukuman Mati

    “Bagaimana denganmu, Anton?” Morgan beralih pada Anton. “Aku memintamu mengawasi Lucas. Mengapa kau tidak tahu kalau Lucas ada di tempat yang sama dengan istriku?!”Anton yang berdiri di barisan depan menundukkan kepala lebih dalam.Rahang pria itu mengeras dan tangan di samping tubuhnya mengepal, menahan tekanan dari tatapan Morgan yang membakar.“Saya juga menerima perintah dari Tuan Morgan,” ucap Anton akhirnya dengan suara serak. “Untuk mengawasi Tuan Jade dan Nona Jane saat kembali ke mansion.”Morgan perlahan mengangkat dagu, lalu menyunggingkan senyum miring.Ada seseorang yang berpura-pura menjadi Morgan dan mengambil alih kendali perintah.Morgan memutar badan pelan, menatap satu per satu wajah anak buahnya yang masih membungkuk dalam barisan.“Jadi, kalian ingin bilang ini salahku?” tanya Morgan sarkastik.“B-bukan begitu, Tuan!” ucap dua pria itu hampir bersamaan.“Lalu bagaimana?!” Morgan me

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   302. Dan Penjelasannya?

    “Kumpul semua!” bentak Morgan begitu keluar dari mobil dengan suara menggema keras di halaman paviliun yang hanya diterangi beberapa lampu taman berwarna kuning pucat.Puluhan anak buahnya sudah berdiri membentuk barisan. Semuanya menundukkan kepala, tidak berani menatap mata pria yang kini berdiri di hadapan mereka.Embusan angin malam menusuk tulang, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang bergerak.Morgan mengedarkan pandangannya perlahan. Satu-satu wajah yang biasa terlihat tangguh itu kini pucat dan kaku.Mereka semua sudah siap menerima apa pun yang akan Morgan lakukan malam ini.Sebab, hari ini ada beberapa kejadian yang cukup mengkhawatirkan dan membahayakan keselamatan keluarga Morgan.Kedatangan Si Tua setelah sekian lama tidak pernah menampakkan diri. Juga, Sydney yang diculik dan hampir meregang nyawa hingga harus melahirkan secara prematur.Morgan mengepalkan tangan dengan rahang menegang, tetapi dia tetap melangkah tenang menuju Ken yang berdiri tidak jauh dari sana.

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   301. Selamat Datang ke Dunia!

    “Ada apa, Morgan?” tanya Sydney lirih.Wanita itu tidak dapat melihat apa yang terjadi dan apa maksud pertanyaan Morgan. Namun dia cukup khawatir melihat reaksi suaminya.Morgan menoleh cepat dan menutup mulut. Pria itu tidak sanggup membuat wanita itu semakin cemas jika harus menjawab bahwa bayi kedua mereka belum menangis.Suara tangis bayi yang terdengar saat ini hanya berasal dari bayi pertama yang sedang dibersihkan.Perawat yang berdiri di samping Morgan langsung bicara, “Harap tenang, Tuan.”Morgan mendengkus kasar sambil menatap tajam perawat yang baru saja memintanya tenang.“Tenanglah, Honey.” Sydney menatap Morgan.Sydney menghela napasnya yang berat, tetapi senyum kecil justru terbit di wajah wanita itu. Ada yang bilang perasaan seorang Ibu itu kuat. Dan benar saja, tepat setelah Sydney berkata seperti itu, bayi kedua mereka yang lahir di hari itu menangis kencang menyusul kakaknya.“Oeee!” Tangis bayi kedua terdengar lantang, berhasil membuat semua orang di ruang operasi

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   300. Si Tua Pergi

    Di rumah sakit. Seorang dokter wanita berjas putih keluar dari ruang pemeriksaan. “Bayinya harus dilahirkan sekarang, Tuan,” ujar dokter itu sambil menatap Morgan dengan serius. Morgan tertegun. Pria itu langsung mengerutkan dahi dalam, lalu menyugar rambutnya ke belakang dengan frustasi. “Usia kandungannya baru tujuh bulan, Dokter!” bentak Morgan sambil berusaha menahan kekacauan dalam dadanya. Dokter itu menatap Morgan lurus-lurus. Dia menghela napas panjang, tetapi wajahnya tetap terlihat tenang. “Ya, Tuan. Tapi jika tidak dilahirkan sekarang, bayinya bisa dalam kondisi yang lebih buruk lagi. Ketubannya sudah pecah terlalu lama. Itu membahayakan nyawa ibunya juga.” Dokter menjelaskan sambil sedikit mendesak Morgan dengan cara yang lembut. Morgan terdiam. Beberapa detik berlalu. BUGGH! Satu pukulan telak menghantam dinding rumah sakit. Suara tulang retak terdengar jelas. Namun pria itu tidak peduli. Matanya menyala penuh amarah. Wajah Sydney dalam pelukannya ta

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   299. Menyerah

    “Entah berapa kali aku mencoba melukai diri dengan pecahan kaca karena kau membunuh putraku,” ujar Sydney dengan suara gemetar dan mata membara. “Aku baru sadar bahwa seharusnya, aku menggunakan pecahan kaca itu untuk membunuhmu, Lucas!”Kenangan saat Sydney berkali-kali mencoba mengakhiri hidup berputar di benaknya.Saat itu Sydney merasa tindakannya tepat. Namun setelah Sydney kembali bahagia, rasanya hal seperti itu adalah keputusan bodoh.Sydney masih memegang pisau, tetapi tubuhnya mulai berguncang karena adrenalin dan rasa takut yang tidak tertahankan.Darah Lucas tercecer di lantai, tetapi pria itu masih bergerak.Tiba-tiba, dengan gerakan kasar dan penuh kebencian, Lucas mencabut sendiri pecahan botol dari dadanya.Suara sobekan daging membuat Sydney bergidik.Srrk!Pecahan kaca itu lepas dan darah langsung menyembur dari dada Lucas.Lucas terbatuk keras hingga muntah darah. Cairan merah pekat i

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   298. Titik Merah

    “Apa kau melihat titik merah ini?” tanya Morgan serak sekaligus tajam saat menunjukkan layar ponselnya pada sopir di kursi depan.Napas pria itu masih terasa berat dan tubuhnya penuh luka, tetapi mata Morgan menyala tajam bagai binatang buas yang mencium aroma darah.“Ya, Tuan.” Sopir itu mengangguk cepat.Morgan membenamkan tubuhnya ke jok belakang. Pria itu masih bertelanjang dada dengan keringat dan darah mengering di kulitnya.Namun Morgan tidak kunjung berhenti menelusuri peta GPS yang terhubung ke gelang kaki Sydney.“Ke arah Highvale, Tuan?” tanya si sopir lagi, lirih.“Ya,” jawab Morgan tajam. “Kecepatan penuh!”“Baik, Tuan,” sahut sang sopir langsung menancapkan gas.Mobil melesat. Deru mesinnya menggema di sepanjang jalan pelabuhan. Suara gesekan ban terdengar setiap kali mereka berbelok tajam.Namun Morgan tidak peduli. Tatapan pria itu terpaku pada layar, membaca setiap detil pergerakan titik merah itu.Dan akhirnya, titik itu berhenti. Morgan menautkan kedua alisnya.“Rum

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status