Share

315. Lihat Adik

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2025-06-20 19:55:39
“Aku akan—”

Belum sempat Sydney menyelesaikan kalimatnya, ponsel yang dia pegang tiba-tiba direbut seseorang.

Sydney mendongak kaget.

Morgan berdiri di samping tempat tidurnya. Tatapan pria itu dingin dan terkendali.

Sementara Sydney menatap Morgan dengan tatapan kosong. Wanita itu bahkan tidak menyadari kapan Morgan masuk ke kamar inapnya.

‘Aku pasti terlalu fokus mengobrol dengan Kak Chester,’ batin Sydney.

Morgan menempelkan ponsel Sydney ke telinganya.

“Tunggu aku di Sevhastone,” tukas Morgan dengan tegas. “Dan, jangan berani macam-macam, Chester!”

Lalu, tanpa memberi kesempatan bagi Chester untuk menjawab, Morgan memutuskan sambungan panggilan itu.

Morgan mengembalikan ponsel Sydney. Dan wanita itu menerima ponselnya dengan hati-hati, lalu menatap Morgan dengan mata menyelidik.

“Kau akan pergi ke Sevhastone?” tanya Sydney pelan.

Morgan mengangguk. Pria itu menyentuh bahu Sydney dan mengusapnya dengan lembut.

“Ya. Setelah aku memastikan Sereia dan Zaleia bis
prasidafai

Maaf tersendat-sendat jadi gabisa update 500 bab sehari haha :'( Maaf ya minggu ini aku ada kesibukan, tapi aku usahakan tetap update yaa :)

| 15
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Enny Uksw
krg brp bab LG min
goodnovel comment avatar
Endri Aryanti
tunggu lanjutannya..
goodnovel comment avatar
Luluk
Ku tunggu updatenya….
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   324. Penjara atau Neraka

    “Aku tahu apa yang aku lakukan,” tukas Morgan dengan tegas. Namun, alih-alih membalas dengan kemarahan, Sydney hanya menunduk. Bibir wanita itu terlipat rapat, dan matanya berkaca-kaca, menahan air mata yang hampir tumpah. Tidak ada amarah, maupun bentakan. Yang tertinggal hanya luka yang tidak bisa dilihat dari permukaan. Setelah beberapa detik yang sunyi, Sydney mengangkat wajahnya. Pandangan wanita itu bertaut kembali dengan mata Morgan, dan dia menghela napas dalam-dalam. “Aku sudah memikirkannya selama beberapa jam terakhir ini. Dan seperti yang aku bilang … aku akan menjadi cahaya untukmu,” desak Sydney. Kerutan di dahi Morgan semakin dalam. Mata pria itu menyipit curiga. “Apa maksudmu?” tanya Morgan terlihat tidak suka. Sydney tidak langsung menjawab. Dia justru menggenggam kedua tangan Morgan dengan lembut. “Kau mencintaiku, bukan?” tanya Sydney dengan suara bergetar. Jika Sydney tidak bisa menemukan pemilik nomor yang mengiriminya pesan tadi pagi, maka wanita itu h

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   323. Berpura-pura Menjadi Irene

    Tanpa menunggu lebih lama, suara tenang Zya langsung mengalir dari seberang, “Baik, Nyonya. Nyonya Irene sekarang tinggal di sebuah pedesaan di Sevhastone bersama anaknya. Beliau menjalani hidup seperti orang desa pada umumnya dan sibuk mengurus perkebunan keluarga.”Bola mata Sydney bergerak liar, mencoba mencari adanya suatu kemungkinan dari informasi itu.“Kalau pemilik nomor yang aku kirim?” tanya Sydney berubah tajam.“Nomor itu belum didaftarkan atas nama siapa pun, Nyonya,” jawab Zya. “Kemungkinan besar itu nomor sementara atau nomor satu arah.”Sydney mendengkus pelan. Mata wanita itu menyipit.‘Satu-satunya jawaban saat ini, ada seseorang yang menghubungiku menggunakan nomor sementara. Dan dia berpura-pura menjadi Kak Irene,’ batin Sydney berspekulasi.“Terima kasih, Zya. Teruskan pekerjaanmu,” ujar Sydney sebelum menutup panggilan.Sydney langsung mengangkat tangan untuk memijat batang hidungnya yang terasa berat.“Siapa kau?” bisik Sydney pada dirinya sendiri. “Apa yang seb

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   322. Pengasuh Baru

    “Siapa kau sebenarnya?” tanya Sydney pelan sambil memandangi layar ponsel yang kini gelap, hanya memantulkan wajahnya sendiri yang tegang.Sydney menarik napas dalam dan mencoba menghubungi nomor tersebut.Nada sambung tidak terdengar. Hanya satu tulisan yang muncul di layar. Nomor belum terdaftar dalam jaringan.“Apa dia menggunakan nomor sementara?” tanya Sydney pada diri sendiri sambil mengernyit.Gumaman itu meluncur begitu saja dari bibir Sydney, disertai gerakan jari yang kini lincah menelusuri daftar kontaknya.Hingga akhirnya, jempol Sydney berhenti di satu nama, yaitu Zya. Tanpa ragu, Sydney menekan tombol telepon dan menempelkan ponsel ke telinga.“Ya, Nyonya?” sapa Zya langsung menyambut, sigap seperti biasa.Sydney menelan ludah, lalu menjawab dengan suara bergetar, “Cari tahu tentang Kak Irene, istri Kak Chester. Aku juga akan mengirimkan sebuah nomor padamu … cari tahu sia

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   321. Berasal Darimu

    “Diamlah, jangan bergerak,” bisik Morgan sembari mengusap pelan rambut panjang Sydney yang masih basah oleh peluh dan kenangan beberapa menit lalu.Sydney hanya mengangguk lemah. Kepalanya bersandar di dada telanjang Morgan, sementara tubuh mereka hanya dibalut selimut lembut warna gading.Napas mereka masih hangat. Masih bersatu dengan aroma tubuh masing-masing. Masih ada dentum di dada Morgan, seirama dengan embusan napas pelan Sydney.“Aku juga kehilangan Chester,” ucap Morgan pelan dengan suara berat. “Tapi perjanjian tetaplah perjanjian, Darling.”Sydney tidak langsung menanggapi. Tangan wanita itu justru bergerak pelan menyusuri garis dada Morgan, menggambar bentuk imajiner dengan ujung jari telunjuknya.“Bagaimana dengan Kak Irene dan anaknya?” bisik Sydney akhirnya.“Mereka selamat,” sahut Morgan tanpa ragu. “Chester cukup cerdas dengan mengganti nama belakang mereka sebelum aku mengeksekusi dia. Sesuai kesepakatan, aku hanya akan memusnahkan Keluarga Ryder.”Sydney mengangguk

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   320. Pil Kontrasepsi

    Sydney berdiri di depan pintu ruang kerja Morgan yang tertutup rapat. Wanita itu mengepalkan jemarinya, lalu membuka, lalu mengepal lagi.Dada Sydney naik turun. Napasnya masih belum stabil. Dia menahan diri untuk tidak langsung mengetuk saat pertama kali berdiri di depan pintu ini lima menit lalu.Namun, semakin lama Sydney menunda, semakin sesak perasaannya.Dan akhirnya, Sydney mengetuk.Tok! Tok! Tok!“Aku sedang sibuk,” sahut Morgan dari dalam dengan suara datar tanpa jeda.Sydney mendengkus pelan. Namun dia tetap membuka pintu itu dan masuk ke dalam tanpa izin lebih lanjut.Ruangan itu dipenuhi aroma kayu, tumpukan berkas di meja, dan bunyi jam dinding yang berdetak pelan.Morgan duduk di kursinya, masih menunduk memeriksa dokumen tebal. Namun saat mendengar pintu ditutup, pria itu mendongak.“Kau tidak mendengarku?” tanya Morgan dengan wajah datar.Sydney tidak langsung menjawab. Dia per

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   319. Menyalahi Aturan Perjanjian

    Sydney hendak membalas pelukan Morgan lebih lama, tetapi suara denting dari ponsel mengalihkan perhatiannya.“Aku akan menyapa putri-putri kecilku,” ujar Morgan sambil mencium kening Sydney pelan, sebelum beranjak ke sisi lain.Morgan juga mendengar ponsel Sydney berdenting, jadi pria itu ingin memberikan ruang bagi istrinya untuk membalas pesan masuk itu.Sementara Sydney duduk di kursi kayu dekat boks si kembar kedua, lalu membuka layar ponselnya.Satu pesan masuk dari nama yang sangat dikenalnya, Timothy.[Kak Chester meninggal dunia, ditembak seseorang. Aku sedang berusaha mencari pelakunya, tapi polisi tidak banyak membantu. Kak Sydney, Kak Morgan adalah seorang penguasa, bukan? Bisakah Kak Morgan membantuku mencari tahu siapa pembunuh Kak Chester?]Sydney membeku.Tangan Sydney yang memegang ponsel mulai gemetar, dan keringat dingin membasahi punggungnya meski matahari masih bersahabat.Sydney tidak perlu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status