Share

320. Pil Kontrasepsi

Auteur: prasidafai
last update Dernière mise à jour: 2025-06-23 18:04:25

Sydney berdiri di depan pintu ruang kerja Morgan yang tertutup rapat. Wanita itu mengepalkan jemarinya, lalu membuka, lalu mengepal lagi.

Dada Sydney naik turun. Napasnya masih belum stabil. Dia menahan diri untuk tidak langsung mengetuk saat pertama kali berdiri di depan pintu ini lima menit lalu.

Namun, semakin lama Sydney menunda, semakin sesak perasaannya.

Dan akhirnya, Sydney mengetuk.

Tok! Tok! Tok!

“Aku sedang sibuk,” sahut Morgan dari dalam dengan suara datar tanpa jeda.

Sydney mendengkus pelan. Namun dia tetap membuka pintu itu dan masuk ke dalam tanpa izin lebih lanjut.

Ruangan itu dipenuhi aroma kayu, tumpukan berkas di meja, dan bunyi jam dinding yang berdetak pelan.

Morgan duduk di kursinya, masih menunduk memeriksa dokumen tebal. Namun saat mendengar pintu ditutup, pria itu mendongak.

“Kau tidak mendengarku?” tanya Morgan dengan wajah datar.

Sydney tidak langsung menjawab. Dia per
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   466. Merasa Terganggu

    Sydney tidak bisa menyembunyikan tatapan sinisnya saat mendengar pertanyaan itu.Dalam akta kelahiran Jade dan Jane yang baru, Sydney memang tertulis sebagai ibu tunggal yang melahirkan di luar ikatan pernikahan.Namun sebenarnya Jade dan Jane terlahir dalam ikatan pernikahan yang sah, antara Morgan dan Bella.Hanya saja Sydney tidak bisa mengungkapkan hal itu untuk membela anak-anaknya sekarang.“Pria yang tadi ikut mengantar si kembar itu pacar Ibu Sydney, ya?” tebak wanita itu lagi.Sydney mengernyitkan dahi.Pasti yang dimaksud oleh wanita asing itu adalah Primus.“Itu sopir kami,” jawab Sydney, merasa terganggu.Namun wanita berkacamata itu justru tertawa terbahak-bahak.“Apa itu alasan yang Ibu gunakan ke Jade dan Jane? Padahal Ibu sedang mencoba mengenalkan mereka pada calon papa baru, kan?” tudingnya asal.“Miss Anastasya!” tegur Anya.Sydney tersenyum tipis melihat keberanian

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   465. (Bukan) Pembohong

    Rasanya seperti sia-sia Sydney menanamkan sugesti pada Jade dan Jane semalaman.Karena ketika berada di depan kelas, si kembar pertama itu justru meneriakkan nama keluarga aslinya dengan lantang.“Nama kelualga meleka lucu!” seru seorang bocah laki-laki yang duduk paling belakang.Dia tertawa.“Harap tenang. Jade dan Jane belum selesai memperkenalkan diri,” tegur Anya yang tidak ingin seisi kelas ikut menertawarkan si kembar.Bocah laki-laki itu langsung menutup mulutnya dengan tangan. “Maaf, Miss.”Anya menghela napas, lalu beralih pada Jade dan Jane.“Jade, Jane, maaf Miss tidak mendengarnya dengan baik. Apa yang kalian maksud Dlaxus atau Draxus?” tanya Anya sambil berlutut, untuk menyetarakan tatapan mereka.“Yang kedua, Miss,” jawab Jade sambil mengacungkan dua jari di depan Anya.Anya terdiam. Dahi wanita itu mengernyit dalam.“Itu nama kelualga telkenal di Negala Highvale, kan, Miss?” tanya salah satu anak perempuan sambil mengangkat tangannya ke atas.“Di mana itu? Kau tahu dal

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   464. Sekolah Baru, Nama Baru

    Ternyata Morgan mengarjakan banyak hal berharga pada Jade dan Jane selama Sydney dirawat.Pantas saja si kembar pertama itu tampak lebih tegar.Sydney memeluk mereka berdua dengan erat.“Anak-anak Mami yang hebat!” puji Sydney sambil menelan sendiri kesedihannya.Dengan mengobrol bersama Jade dan Jane, Sydney sadar bahwa masih ada anak-anak yang membutuhkan sosoknya.Perasaan ibu dan anak saling terhubung. Sydney harus lebih tegar jika ingin keempat anak mereka tidak bersedih karena jauh dari papinya.Terutama Sereia dan Zaleia yang masih sangat bergantung pada Sydney.Pagi keesokan harinya Sydney dan Layla berbagi tugas.Sejak pagi sekali, Sydney menyusui si kembar kedua sambil mengawasi si kembar pertama mandi.Sementara Layla menyiapkan sarapan sekaligus bekal makan siang Jade dan Jane.Setelah proses perpindahan sekolah Jade dan Jane selesai, hari ini akhirnya mereka bisa mulai ikut masuk kelas.Alhasil rumah itu dipenuhi oleh suara bising tujuh orang yang sedang bersiap-siap.“Sa

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   463. Ketegaran Si Kembar Pertama

    “Setelah aku datang ke mansion Morgan, walaupun aku dikurung di tempat tersembunyi, aku jadi menyadari sesuatu, Onix.” Jerry berbicara. “Tempat Morgan berdiri … tidak begitu menyenangkan.” Jerry meneguk air, sebelum melanjutkan, “Setiap hari Morgan harus berusaha bertahan hidup sambil melindungi keluarganya tetap aman, di saat banyak orang yang ingin menjatuhkannya. Sepertimu.” “Apa maksudmu?” tanya Onix bingung. “Hanya Morgan yang pantas menjadi Pemimpin Keluarga Draxus, Onix. Dan dia akan menang melawanmu,” jawab Jerry dingin. Panggilan selesai. Meninggalkan Morgan yang masih terpaku di balik tembok. Jawaban Jerry bukan sesuatu yang Morgan ekskpektasikan. Apa pria itu sungguh memilih setia pada Morgan? “Kita tumbuh di rahim yang sama, Morgan.” Tiba-tiba Jerry berkata seolah dia tahu Morgan ada di sekitarnya. “Setelah puluhan tahun terpisah, mungkin hanya ini kesempatan kita untuk akur.” “Sejak kapan kau tahu aku ada di sini?” tanya Morgan dengan dada yang bergemuruh. “Seja

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   462. Impian Jerry Sejak Lama

    “Beberapa mantan anggota Echelon Vanguard sudah menandatangani kontrak dengan perusahaan lain, aku tidak bisa membujuk mereka kembali,” lapor Jerry begitu ditemui di paviliun belakang mansion Ravenfell. Morgan mengernyitkan dahi. Tatapan lurus itu menajam. “Bukan karena kau yang kehilangan wibawa hingga mereka tidak mendengarmu lagi?” tuding Morgan curiga. Morgan mencengkeram gelas yang ada di atas meja. Sementara Jerry dengan santai meneguk air dalam gelas lebih dulu. Sengaja membiarkan Morgan menunggu lebih lama. “Mungkin saja begitu,” sahut Jerry sambil mengedikkan kedua bahunya. “Kewibawaan itu pergi bersama kejantananku.” Jerry mencondongkan tubuh ke depan. “Tapi anehnya, ternyata setelah kejantananku dikebiri, setiap pagi aku masih merasakan seolah bagian itu masih ada di sana dan tengah berdiri tegak, Morgan!” Morgan menajamkan tatapannya pada Jerry. “Aku sedang bicara serius, Jerry!” tegur Morgan sambil mengepalkan tangan. “Terserah apa kesulitanmu, yang aku tahu perj

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   461. Panutan Hebat

    Irene tersenyum sambil mengangkat kedua bahunya. “Setelah memikirkannya baik-baik, aku tahu kalau sebenarnya kalian adalah orang baik. Tidak ada alasan bagiku untuk mendendam lagi,” tukas Irene melanjutkan. Sydney membalas senyum Irene. Kedua wanita itu banyak berbincang bersama dan saling memberi kabar. Bahkan Chessa tampak senang dalam gendongan Sydney. Bayi perempuan itu memeluk Sydney dengan erat. Morgan yang baru saja kembali bersama Ken tertegun melihat itu. “Tuan Morgan, Ken,” sapa Irene seraya sedikit membungkuk sopan. Morgan mengangguk. “Kau mau menggendongnya?” tawar Sydney, lebih ceria dari sebelum Morgan meninggalkannya. Morgan tersenyum tipis. Itu menandakan pertemuan Sydney dan Irene berjalan baik. Chessa mengangkat tangan ke arah Morgan dengan mata berbinar. “Pa!” seru Chessa antusias. Morgan menegang. Mendengar Chessa memanggilnya seperti itu, justru mengingatkan kesalahan pria itu yang sudah mengeksekusi Chester. “Tuan Morgan bukan Papa, Sayan

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status