Home / Romansa / Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa / 8. Jangan Mendekati Bos Malam Ini

Share

8. Jangan Mendekati Bos Malam Ini

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2025-02-10 18:37:11

"Aku tidak tahu bagaimana kau akan bertahan di sini."

Sydney baru saja menidurkan Jade dan Jane ketika seorang pelayan tua yang bertugas di dapur berucap pelan di dekatnya.

Sementara Morgan sudah pergi ke kantor sejak beberapa menit lalu.

Wanita paruh baya itu menaruh nampan berisi air hangat di atas meja, lalu menatap Sydney lurus.

Sydney mengernyitkan dahi. Dia meraih ponselnya dan mengetik sesuatu.

"Maksud Bibi apa?"

Wanita bernama Layla itu mendengkus pelan. "Kau tahu sendiri. Tempat ini ... tidak mudah untuk ditinggali. Apalagi untuk orang sepertimu."

Sydney tetap diam, menunggu Layla meneruskan ucapannya.

Layla menghela napas sebelum melanjutkan dengan suara rendah, nyaris berbisik. "Rumah ini memiliki aturan yang ketat. Kau sudah melihat sendiri bagaimana Tuan Morgan memperlakukan orang yang membuatnya tidak senang, bukan?"

Sydney teringat bagaimana Morgan mengusir pengasuh sebelumnya tanpa ragu. Semua terjadi begitu cepat dan tanpa aba-aba.

Sydney menelan l
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   378. Cerita yang Sebenarnya

    Zya terus meraung, suaranya seperti pisau yang merobek udara ballroom yang kini sunyi.Tangan wanita itu bergetar, menekan luka di bahu Ken yang terus mengucurkan darah.Sydney ikut bersimpuh, jantungnya seolah meremas kuat melihat tubuh Ken tidak bergerak.Wajah Ken pucat. Napas pria itu lemah dan matanya tertutup.Sydney dengan sigap menempelkan dua jari di leher Ken, memeriksa denyut nadinya.“Ken masih di sini,” ucap Sydney cepat. “Jantungnya masih berdetak!”Anak buah Morgan sudah berlari ke luar ballroom, berteriak-teriak tajam, memanggil ambulans secepat mungkin.Namun waktu terasa begitu lambat bagi semua orang yang tersisa di ruangan itu.“Bertahanlah, Ken,” bisik Sydney lirih, seolah kata-kata itu bisa mempertahankan nyawa dalam tubuh Ken.Melihat luka tembaknya, Sydney tahu, jika saja Morgan tidak menubruk Jerry beberapa saat lalu, peluru sialan itu bisa menembus jantung Ken.“Dia ak

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   377. Satu Malam Bersama Jerry

    “Kendalikan Ken, Honey. Banyak mata yang melihat,” bisik Sydney cepat di telinga Morgan, matanya melirik ke sekeliling yang mulai dipenuhi tatapan penasaran. “Ada reporter juga.”Morgan langsung menangkap maksud istrinya.Pria itu tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut.Walau anak buah Morgan mampu membersihkan rekaman para jurnalis, mereka tidak bisa menghapus ingatan.Dan suatu saat, ingatan itu bisa menjadi senjata untuk menjatuhkan Ken.Apalagi Morgan tahu persis jika Ken sampai terseret kasus besar, kedua orang tua dokter itu bisa terkena serangan jantung.Tanpa membuang waktu, Morgan melangkah mendekat sambil berkata pelan, “Ken, hentikan. Jangan kotori tanganmu.”Ken tidak langsung menurunkan pistol.Moncong senjata itu masih menempel di pelipis Jerry yang sekarang berdiri tenang, seolah tidak peduli hidup atau matinya.Jerry melirik Morgan, lalu tertawa kecil.“Tidak perlu dihentikan.

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   376. Sepasang Sepatu

    “Bodoh,” sindir Jerry pelan.Namun kata itu cukup terdengar jelas di antara mereka bertiga.Morgan langsung mengepalkan tangan dan rahangnya mengeras.“Kau tidak layak berkomentar tentang istriku, Jerry!” desis Morgan penuh penekanan.Sydney menelan ludah dan mempererat genggamannya pada Morgan.Jika tangan Sydney tidak melingkar pada lengannya saat itu, Morgan mungkin sudah menerjang Jerry bersama Ken.“Aku melihat tubuhmu rusak di pemakaman,” ucap Sydney dengan berani. “Bukan aku yang bodoh. Kau memang berniat menipu semua orang sejak awal!”Bagaimana tidak? Jerry bahkan memanipulasi proses kremasi yang disaksikan langsung oleh mereka.Wajah Jerry berubah sedikit gelap.Jerry mulai meronta, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Ken dengan sekuat tenaga.Tenaga Jerry mengejutkan, hingga akhirnya Ken terdorong dan terjatuh ke lantai.Jerry bangkit berdiri.Pria itu mengangk

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   375. Katanya Dia Pamanku

    Tanpa pikir panjang, Sydney berlari kecil, lalu menarik kedua tangan si kembar dari genggaman pria itu.Jantung Sydney berdegup hebat, seperti lonceng yang berdentang tanpa ampun di dalam dada.“Sini! Ayo ikut Mami!” pekik Sydney dengan dada bergemuruh.Walau tangan wanita itu sedikit gemetar, Sydney menguatkan diri untuk menjauhkan Jade dan Jane dari sosok yang seharusnya sudah mati.Sosok yang tidak seharusnya berada di sini malam ini.Morgan berdiri tegak, wajahnya mengeras seperti ukiran batu.“Kenapa kalian tidak bersama Bibi Celia dan Bibi Miran?!” bentak Sydney, tanpa sempat menyaring nada suaranya.Itu adalah kali pertama Sydney kehilangan kendali di hadapan putra-putrinya.Jane langsung mengerucutkan bibir dan matanya berkaca-kaca.Jade lebih tegar, tetapi dagunya bergetar halus.“Mami galak!” seru Jane.Morgan segera bertindak.Pria itu menunduk dan menggendong kedua anaknya, satu di kiri dan satu di kanan.“Kemari, sayang. Papi peluk dulu,” ujar Morgan lembut.Sementara itu

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   374. Pulang Lebih Dulu

    “Rumah mendiang orang tuaku?” ulang Sydney sedikit gugup. Ekspresi wanita itu sejenak berubah. Namun sebelum suasana menjadi canggung, Morgan melangkah selangkah ke depan dan menggandeng tangan istrinya sambil menyahut tenang, “Tim, besok pagi Sydney akan memulai kegiatan komunitas barunya. Jadi mungkin tidak bisa besok.” Timothy mengangkat kedua alis. Tidak langsung berkata apa-apa. Pria itu tampak berusaha menyembunyikan kekecewaan di balik senyum ramahnya. Wajah Timothy masih menyiratkan antusiasme yang belum padam, tetapi sorot matanya sedikit meredup. Nirina yang jarang bisa diam, langsung menyambar, “Kau masih kurang sibuk, ya, Sydney? Komunitas apa? Ajak aku juga dong.” Nirina memang selalu punya energi berlebih untuk bersosialisasi. Bukan hal aneh jika Nirina punya kenalan hampir di setiap negara. Sydney tersenyum tipis. “Komunitas parenting dan playdate. Kumpulan para orang tua dari anak yang lahir di bulan dan tahun yang sama.” Sydney menoleh pada Nirina.

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   373. Bantuan yang Membuat Malu

    Sydney menatap sosok wanita paruh baya itu dengan senyum tipis.Dari jauh, Morgan mengawasi ekspresi istrinya.Tatapan Sydney tampak tenang, tetapi waspada.Sydney sangat paham, orang seperti Fifi lebih pantas dihadapi oleh Andien.Mereka sama-sama bermulut tajam, hanya Andien punya pijakan yang lebih kokoh karena sudah hidup lebih lama.“Apa?!” bentak Fifi dengan suara tertahan.Sorot mata Fifi tidak bisa menyembunyikan keterkejutan.Andien bergeming.Wanita paruh baya itu melipat tangannya ke depan dada, lalu menatap Fifi dan Yura bergantian.“Nyonya Sydney adalah wanita baik-baik,” ucap Andien tegas. “Dia layak berdiri di sana dan mengadakan acara amal ini. Bahkan tanpa acara ini pun, Nyonya Sydney sudah banyak membantu orang yang membutuhkan, seperti saya.”Fifi mengernyit.Yura mulai menggenggam lengan sahabatnya erat-erat, seolah ingin menghentikan Fifi sebelum berbuat lebih jauh.Namun Andien belum selesai.“Dia membantu biaya pengobatan kanker anak saya,” lanjut Andien. “Padah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status