Share

7. Kamu Milik Saya Sarah!

Sarah benar-benar tidak bisa berbuah banyak. Dia hanya diam dan berlindung di balik punggung tegap suaminya yang tiba-tiba datang di depannya untuk melindungi dirinya. Entah apa yang akan dilakukan oleh Andre sehingga kini seluruh keluarga besarnya memusatkan perhatian mereka pada kedatangan Andre dengan teriakan kerasnya.

"Ada apa? " tanya Baskara dengan nada tegas khasnya.

Baskara memang orang yang fleksibel. Bisa menempatkan dirinya sesuai dengan situasi yang sedang dia hadapi, seperti saat ini.

Andre berdeculih pelan, " Belum berpisah dan putus denganku, kamu malah sudah menikah dengan lelaki bajingan ini. Di mana otakmu, Sarah?! "

" Apa kamu ingin ikut terlihat bajingan dan pengecut karena mengkhianatiku begitu saja, sama seperti dengan lelaki di depanmu itu Sarah? Apa kau juga tidak ingat bahwa lelaki yang kau nikahi itu adalah suami dari kakakmu yang sudah mati, Sarah?! "

Andre terlihat benar-benar sangat marah. Entah dari mana Andre tahu mengetahui terkait pernikahan Sarah ini. Yang jelas, Sarah merasa dirinya sedang tidak aman saat ini.

Sadar akan situasi yang tidak memungkinkan untuk Sarah berada di sini, mama Ayu segera menarik tangan Sarah untuk memasukki kamarnya dan meninggalkan Andre yang kini sedang berdebat dengan Baskara.

"Lepasin dia! Dia cewek gue, kalau lo cowok lo nggak mungkin ngerebut cewek orang lain, bro! " ucap Andre dengan nada pelan, namun dengan raut wajah yang marah dan tajam.

"Kita? Kenal? "

Baskara berucap dengan nada yang terkesan meremehkan Andre.

" Gue emang nggak kenal lo, tapi gue ada urusan sama lo! Seharunya lo sadar sialan siapa yang lo nikahin sekarang! "

"Sadar kok, Sarah kan? siapa lagi? "

"Dia cewek gue!"

"Cewek yang hampir dilecehkan sama lo juga iyakan?"

Andre diam. Dia sama sekali tidak bisa berkata-kata, apa yang dikatakan oleh Baskara memang benar dan Andre berani berbicara bahwa dia hilaf. Sungguh, dia tidak ada niatan untuk melakukan hal itu kepada Sarah. Mungkin.

Andre memutuskan untuk tidak mengidahkan apa yang dikatakan oleh Baskara dan Andre memilih untuk melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah Baskara dan Andre mulai berbisik pelan, " Gue tunggu jandanya Sarah. Tapi, pesen gue cuman satu. Jangan coblos dia, sebelum gue ngerasain dia."

Baskara marah! Dia meradang mendengar apa yang dikatakan oleh Andre dan tanpa basa-basi, Baskara segera memberikan satu bogeman kerasnpada wajah Andre.

"Mimpi! Pergi sialan!! "

Sarah hanya miliknya dan selamanya akan begitu!

•••

"Tadi-- Andre bilang apa? " tanya Sarah dengan suara sangat pelan.

Keduanya saat ini sedang berada di dalam mobil untuk menuju ke rumah sakit, tempat di mana Azka sedang terbaring tidak berdaya.

" Jangan bahas itu Sarah! Aku lagi gak mau bahas dia. "

Sarah mengatupkan bibirnya, dia awalnya memang ragu untuk bertanya mengenai Andre pada lelaki yang saat ini merupakan suaminya itu. Entah sadar atau tidak, nada bicara juga panggilan Baskara kepada Sarah sudah tidak sekaku kemarin. Jelas, keduanya telah terikat dalam ikatan yang lebih serius dari kemarin, kan?

Baskara memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit. Setelahnya, Baskara dan Sarah tidak langsung keluar dari mobil mereka.

Baskara menghela nafasnya pelan, " Jangan pernah bertemu atau memberi celah pertemuan kamu dengan Andre. "

Sarah mengangguk, " Iya."

Baskara membenark posisinya untuk duduk menghadap ke arah Sarah, " Hari ini kita kontrol untuk induksi laktasi ya? "

Sarah mengangguk kembali.

" Kamu milik saya Sarah dan saya tidak akan pernah membiarkan orang lain untuk memilikimu. Kamu takdir saya, hanya saya."

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status