Home / Rumah Tangga / Ibu Susu untuk Madu Suamiku / 118. Memperbaiki Semuanya

Share

118. Memperbaiki Semuanya

last update Last Updated: 2025-04-24 17:59:12

‘Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Kira.’

Kai tidak bisa memejamkan matanya malam itu. Peringatan dari Julian sore tadi terus terngiang-ngiang di telinga.

Sial!

Kenapa dirinya harus merasa terancam dengan kehadiran sosok Julian?

Apalagi setelah Julian mengatakan secara terang-terangan bahwa dia menyukai Kira.

Kai duduk di tepian ranjang, tangannya mengepal kuat-kuat. Ia tidak mengerti kenapa harus peduli pada hubungan Kira dan laki-laki itu? Padahal jika itu dulu, Kai mungkin tidak akan peduli sedikit pun pada apa yang dilakukan Kira.

Lamunan Kai buyar tatkala ia mendengar ponselnya berdering. Siapa yang menghubunginya malam-malam begini? Kai bertanya-tanya dalam hati.

Dengan terpaksa Kai meraih ponselnya yang tergeletak di nakas. Ia terdiam saat melihat nama Violet terpampang di layar.

Saat itu juga, Kai mengusap wajahnya gusar. Benar. Seharusnya ia memperdulikan kekasihnya saja. Wanita yang lebih dulu ia cintai bahkan jauh sebelum pernikahannya dengan Kira berlangsung.

Namun, en
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (8)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
Kai cpt ambil sikap deh sblm Kira smakin pasang benteng yg sulit ditembus . Violet wlwpun ga pny keluarga d samping dia, bkn brarti dia hrs jd prioritas lo Kai . krn pd dasarnya yg lbh brhak atas lo itu yaa Kira bkn Violet . jd kalo lo berat tinggalin Violet, yaa lepasin Kira (jgn sampe kjadian) .
goodnovel comment avatar
Lucya Kurnialin Ha
ketika sabar telah mencapai batas maximal..qm minta maafpun sdh gak ada artinya kai..kecuali qm bener² sadar dan meninggalkan violet..masih beruntung klo kira menerima luna itupun klo luna beneran anakmu
goodnovel comment avatar
Suci Wulantica
catet yak ban*kai istri diatas kertas itu bertahan hanya karna ibu inget hanya karna ibu aaaaaah come on buruan Julian tau alesan Kira bertahan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   119. Pilihan Sulit

    “....Tapi jangan berharap lebih, Mas. Aku sudah kehabisan alasan untuk bertahan... selain ibuku.”Kata-kata yang diucapkan Kira membuat Kai tertegun. Tangan Kai mengepal. Rahangnya berkedut. Ada salah satu bagian dari dalam dirinya yang merasa sakit mendengar ucapan Kira.Kira pergi meninggalkan Kai yang membeku di tempatnya berdiri. Ia berjalan cepat menaiki tangga dengan perasaan nyeri yang tiba-tiba menyerang dada. Ia memang sudah kehabisan alasan untuk bersama Kai, selain karena ibunya yang butuh biaya pengobatan yang tidak sedikit.Saat Kira akan membuka pintu kamarnya, tiba-tiba saja sebuah tangan menarik tangannya, hingga badan Kira berputar dan berakhir berhadapan dengan Kai.Pria itu menatap Kira dengan tatapan kusut. “Aku serius saat mengatakan akan memperbaiki semuanya, Kira,” ucap Kai dengan suara rendah. “Aku tidak bercanda.”Kira melihat ada keseriusan yang tergambar dalam sorot mata suami di atas kertasnya itu. Lalu Kira tersenyum kecut. “Bukannya aku sudah tanya bagaim

    Last Updated : 2025-04-25
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   120. Siap Menjadi Tempat Pelarianmu

    “Aku… nggak bisa bersamamu lagi.”Sontak, Violet terhenyak mendengarnya. Raut wajah wanita itu seketika berubah menegang. Kepalanya menggeleng cepat, seolah-olah tak ingin mempercayai apa yang barusan ia dengar.“Honey, a-apa yang kamu bicarakan?” Violet tertawa kering, matanya menatap Kaisar lurus-lurus dengan mata yang tiba-tiba menggenang. “Kamu… ingin meninggalkanku?”Kai mengembuskan napas berat. “Maafkan aku, Vi,” ucapnya dengan tenggorokan tercekat. “Aku rasa ini yang terbaik buat kita.”Sekali lagi, Violet menggelengkan kepalanya cepat. “Nggak! Kamu nggak serius, ‘kan?! Kamu pasti cuma bercanda, Honey.” Ia duduk dengan punggung menegang.Kai menatap mata wanita yang tampak berkaca-kaca itu. Ada rasa bersalah yang menghantam jiwanya, tapi bayangan wajah Kira pun terus berputar-putar dalam benaknya, membawa Kai pada posisi yang sulit.Kai akhirnya berdiri, menatap Violet dengan tegas. “Aku serius, Vi,” ucapnya, “aku sudah t

    Last Updated : 2025-04-25
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   121. Istriku

    “Kira… kalau kamu butuh tempat untuk berlindung, berdirilah di belakangku. Aku siap melindungimu dan membantumu. Kapanpun,” ucap Julian sungguh-sungguh.Kira tertegun. Kata-kata Julian membuat lidahnya mendadak terasa kelu. Ia menunduk, menatap tangannya yang ada dalam genggaman Julian. Tangan itu terasa hangat, tapi entah mengapa Kira merasa ada yang salah. Ia cepat-cepat menarik tangannya dari genggaman pria itu.“Julian…,” gumam Kira akhirnya. “Kamu orang baik. Sangat baik bahkan, tapi aku nggak bisa mempermainkan perasaanmu.”“Aku tahu, Kira,” sahut Julian dengan tenang, ada kekecewaan yang terdengar dalam nada suaranya. “Aku tahu kamu belum siap, tapi aku cuma ingin kamu tahu bahwa kamu nggak sendirian, Kira. Ada aku yang selalu siap membantumu.”Kira mengangguk, akan tetapi ia tak tahu harus berkata apa untuk menanggapi ucapan Julian yang terlalu baik untuknya itu.Belum sempat Kira berkata-kata, ponselnya–yang sejak tadi ia abaikan, kembali bergetar. Sejujurnya sejak tadi ponse

    Last Updated : 2025-04-25
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   122. Akan Aku Buktikan

    Kai memeluk Kira dengan erat, seolah takut jika ia melepaskannya, Kira akan menghilang selamanya dari hidupnya.“Beri aku kesempatan untuk bicara,” gumam Kai.Kira masih membeku. Hangatnya pelukan Kai membuat tangan Kira mengepal. Kira menyadarkan dirinya sendiri kali ini untuk jangan terlena.“Baiklah,” ucap Kira pada akhirnya sambil menaruh kedua telapak tangan di dada Kai, lalu mendorongnya. “Kita bicara, tapi jangan seperti ini.”Namun, alih-alih melepaskannya, Kai justru mengeratkan pelukannya itu, membuat Kira merasakan dadanya sesak.“Kumohon, beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya, Kira.” Suara Kai terdengar berat dan sungguh-sungguh. “Aku sudah memutuskan hubunganku dengan Violet.”Terang saja, Kira yang mendengarnya pun merasa terkejut.Kira mendongak, menatap wajah pria itu dengan kening berkerut dalam. Berusaha mencari-cari kebohongan dari sorot mata Kaisar, akan tetapi tatapan Kai sulit sekali terbaca.Kira lantas mendengus pelan. “Jangan bohong kamu, Mas. Aku tah

    Last Updated : 2025-04-26
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   123. Butuh Kamu

    ‘Mas Kai ke mana? Apa dia belum turun?’ batin Kira yang tengah memasukkan ASIP yang ia pompa pagi ini ke dalam freezer, rencananya akan ia antarkan ke rumah Violet sebelum berangkat kerja. “Tuan Kai sudah pergi tadi pagi-pagi sekali, Non,” ucap Ani–yang tampaknya mengerti apa yang ada di benak Kira, karena Kira terus saja melihat ke lantai dua. “Oh? Udah berangkat?” Kira cukup terkejut mendengarnya. Pantas saja sejak tadi ia tidak mendapati Kai turun dari kamarnya. “Iya, Non. Katanya ada urusan penting.” Urusan penting? Kira terdiam. Kenapa Kai tidak memberitahunya kalau Kai harus pergi pagi-pagi? Apa jangan-jangan… urusan penting itu adalah menemui Violet di rumah sakit? Mengingat hal itu, seketika Kira menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau peduli Kai akan bertemu dengan Violet atau tidak. Itu bukan urusannya. Selesai sarapan pagi itu, Kira keluar rumah dan ia disambut oleh sopir yang sudah siap dengan mobilnya. Sang sopir itu menghampiri Kira dan berkata sopan, “Selamat pagi,

    Last Updated : 2025-04-26
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   124. Berdebar-debar

    “Aku butuh kamu di sisiku,” ucap Kai dengan suara beratnya, membuat Kira seketika terpaku.“Tu-Tuan, tolong jangan begini.” Kira mendadak tergagap-gagap saat wajah Kai terus mendekat. Sontak, Kira menaruh bunga dari pelukannya ke atas meja, kedua tangannya seketika menahan dada bidang pria itu agar Kai berhenti.Namun, Kai malah memeluk pinggang Kira, hingga Kira terkesiap dengan mata terbelalak. “Mas, kita lagi di kantor!” desis Kira pada akhirnya, memanggil Kai dengan panggilan ‘mas’ karena ia sudah tidak tahan lagi dengan tingkah Kaisar.Satu sudut bibir Kai terangkat. “Kenapa memangnya kalau kita sedang di kantor? Bukankah sekarang cuma ada kita berdua di sini?” bisik Kai, kini wajahnya dan wajah Kira berjarak kurang dari lima senti. Mata Kai menatap mata dan bibir Kira bergantian.Kira menelan saliva. Entah mengapa ia merasakan jantungnya kembali berdebar-debar, akan tetapi saat ia mengingat kalau Kai baru pulang dari rumah sakit menjenguk Vi

    Last Updated : 2025-04-27
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   125. Terima Kasih

    Selepas mandi dan makan malam sore itu, Kira bersiap-siap pergi ke rumah Violet, untuk menemui Luna seperti janjinya tadi pagi pada bayi mungil itu. Saat Kira keluar dari kamar, ia melihat Kai tengah berdiri di depan pintu kamarnya, yang membuat Kira terkesiap. “Mas! Sedang apa kamu di sini?” tanya Kira, merasa terkejut dengan kehadiran Kai di hadapannya. Kai menatap Kira dalam-dalam, memperhatikan penampilan wanita itu yang tampak sudah siap pergi. “Mau ke mana kamu?” Ia balik bertanya, alih-alih menjawab pertanyaan Kira barusan. “Kamu lupa kalau aku ibu susunya Luna, Mas?” Kira mengembuskan napas pelan. “Aku mau ketemu Luna malam ini.” “Oh.” Kai terdiam sejenak, tatapannya pada Kira kini berubah campur aduk. “Boleh aku juga ikut menemui Luna?” Terang saja, Kira yang mendengar pertanyaan Kai, merasa terkejut. Sebab, sebelumnya pria itu tidak pernah meminta izin darinya terlebih dulu jika ingin menemui Luna. Apakah ini salah satu cara Kai menunjukkan perubahannya? “Tentu saja,”

    Last Updated : 2025-04-27
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   126. Manipulatif

    “Kalau bukan karena kamu, aku nggak tahu apa yang terjadi dengan Luna sekarang.”Kata-kata Kai membuat Kira tercenung. Kira menatap suaminya itu dengan pandangan yang mendadak buram, matanya berkaca-kaca. Bukan karena terharu, melainkan karena sedih yang tiba-tiba menggelayuti hati.Andai… Aksa masih ada, apakah Kai akan berterima kasih padanya karena telah melahirkan putranya ke dunia?Aksa yang malang. Dada Kira selalu sakit setiap kali mengingat putranya itu.“Kira, kamu… kenapa?” tanya Kai yang melihat mata Kira menggenang.“A-Aku nggak apa-apa, Mas.” Kira buru-buru membuang muka ke arah lain, lalu berdiri menghampiri box tempat tidur Luna. Dengan cepat ia berkata, “Luna sepertinya sudah tidur nyenyak, aku mau menidurkan dia dulu.”Kai mengerutkan keningnya menatap Kira yang tampak sendu. Entah mengapa, melihat raut muka Kira–yang biasanya dingin dan datar itu, lalu kini berubah sendu, membuat dada Kai terasa sesak.“Aku mau cek ASI di freezer dulu, Mas,” pungkas Kira setelah ia m

    Last Updated : 2025-04-28

Latest chapter

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   154. Keputusan Kaisar

    Kai berjalan mondar-mandir di bawah tangga. Sesekali mengusap tengkuk. Sesekali menghela napas resah seraya menatap pintu kamar Kira di lantai dua.Sejak kemarin sore, Kira tidak keluar kamar selain hanya untuk makan. Itupun saat makan bersama, Kira tidak banyak bicara. Kira hanya bersuara ketika Kai bertanya, membuat Kai dirundung perasaan gelisah.“Astaga… apa yang harus kulakukan?” erang Kai sembari meraup wajahnya dengan kedua tangan, lalu menghela napas kasar.Kai lalu duduk di sofa dengan kedua siku bertumpu di lutut, sementara jari jemarinya saling bertaut di bawah dagu.Ia tengah berusaha meraba-raba perasaannya. Sebenarnya bagaimana perasaannya terhadap Kira dan Violet? Siapa yang kini lebih ia cintai?Jika itu dulu, setiap kali bersama Violet, ada perasaan senang yang menyelimuti hati. Namun sekarang, ia merasa lebih tenang dan nyaman ketika sedang bersama Kira. Sudah tidak ada lagi debar untuk Violet setiap kali mereka bersama.‘Apa perasaanku untuk Violet sudah hilang?’ ba

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   153. Tidak Perlu Minta Maaf

    Kai menatap kepergian Kira dengan rahang mengeras. Ia berbalik menatap ibunya. “Mami sudah keterlaluan,” ucapnya, dingin. Tanpa sempat menunggu tanggapan dari sang ibu, saat itu juga Kai pergi menyusul Kira. Dengan langkah setengah berlari ia keluar dari rumah Violet, membiarkan pintu di belakangnya terbuka tanpa sempat menutupnya. Kai menyapukan pandangannya ke sekeliling jalanan komplek, ia menemukan Kira yang sedang berjalan cepat di hadapannya. Bergegas Kai menghampiri wanita itu. “Kira, tunggu…!” seru Kai sambil berlari. Namun, Kira seolah tidak memedulikan seruan Kai. Kira terus saja melangkah tanpa menoleh ke belakang. “Kira….” Kai akhirnya berhasil meraih tangan Kira, membuat langkah kaki wanita itu seketika terhenti. Lalu Kai memutar tubuh Kira dan ia tertegun kala melihat mata Kira yang berkaca-kaca. “Kira, maafkan aku,” gumam Kai dengan tenggorokan tercekat. Kira membuang muka, berul

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   152. Tanggung Jawab

    Seorang wanita paruh baya dengan penampilan elegan tengah duduk di sofa ruang tamu. Kai langsung mengernyit, langkahnya terhenti seketika. Tangannya yang menggenggam tangan Kira mengencang tanpa sadar.Sementara Kira… hanya diam mematung dengan ekspresi terkejut yang berusaha ia sembunyikan. Kira menatap wanita itu dan Violet–yang duduk saling berhadapan, dengan tatapan penuh kebingungan dan keterkejutan.“Mami,” gumam Kai nyaris tak percaya dengan apa yang ia lihat. “Kenapa Mami ada di sini?”Ya, wanita paruh baya itu adalah Grace.Grace tersenyum tipis. Namun, itu bukan senyuman hangat. Melainkan senyuman yang seolah menyimpan sesuatu.“Kebetulan sekali kalian datang,” kata Grace dengan tenang. Ia sama sekali tidak melirik Kira. “Ada yang ingin Mami bicarakan sama kamu, Kai.”Kai melirik Violet yang tampak seperti habis menangis. Violet seketika memalingkan wajahnya dari Kai. Tatapan Kai lalu tertuju pada Kira yang masih terdiam.“Ayo, kita duduk,” ucap Kai pada Kira.Kira menganggu

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   151. Bikin Candu

    “Mana kopiku?” bisik Kai di dekat telinga Kira sambil memeluk Kira dari belakang. Kira sempat terkesiap sesaat, sebelum akhirnya ia sedikit menelengkan kepala agar bisa menatap suaminya. “Sebentar lagi selesai, Mas,” kata Kira sambil menunjuk mesin pembuat kopi yang sedang bekerja. Kai tersenyum kecil, lalu menaruh dagu di pundak Kira sambil memperhatikan mesin kopi dengan saksama. Seharian ini Kai diam di rumah, ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama Kira. Dan ternyata berinteraksi dengan Kira tanpa adanya ketegangan, terasa begitu menyenangkan dan menenangkan. Jika itu dulu, setiap kali libur kerja, Kai lebih memilih menyibukkan diri di ruangan kerjanya atau pergi bersama Violet. Namun hari ini berbeda. Sejak bangun pagi tadi, Kai belum melepaskan Kira dari pandangannya. Bahkan ketika Kira turun ke dapur untuk membuat sarapan, Kai tetap mengikutinya seperti bayangan yang enggan berpisah. Saat Kira pergi ke perpustakaan di rumahnya untuk membaca buku, Kai mengikutinya dan pu

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   150. Gosip Tentang Kita

    Hal pertama yang Kira dapati saat ia membuka mata pagi itu adalah wajah Kaisar. Napas hangat Kai menerpa wajah Kira. Pelukan eratnya membuat Kira terkungkung dan sulit bergerak. ‘Kenapa jantungku selalu berdebar-debar?’ batin Kira seraya memandangi wajah Kai dengan tatapan dalam. Kira tidak tahu perasaan apa yang tengah ia rasakan saat ini. Yang jelas, perasaan itu terasa asing tapi menyenangkan. Dan entah sejak kapan memandangi wajah suaminya terasa begitu menenangkan. Tangan kanan Kira terangkat, ia menyapukan jemarinya dengan gerakan seringan kapas di pipi Kai yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Kira tersenyum kecil saat mengingat bagaimana tegasnya wajah Kai ketika mengumumkan status pernikahan mereka tadi malam. “Terima kasih,” bisik Kira nyaris tak terdengar. Jemari Kira kini bergerak ke hidung tinggi Kaisar, lalu berakhir di bibir tipis yang semalam memagutnya habis-habisan. Mengingat apa yang Kai lakukan di lantai dansa, dan di kamar ini tadi malam, pipi Kira seketika m

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   149. Dansa

    Selama acara berlangsung, Kai benar-benar tidak melepaskan Kira dari genggamannya.Lelaki itu selalu membawa Kira ke manapun ia pergi. Kai menyapa para kolega yang datang, dan Kira selalu menemaninya.Hampir semua yang mereka temui memuji kecantikan Kira, dan hal itu membuat Kai semakin merangkul Kira dengan posesif.Apalagi saat Kai bertemu dengan Julian, ia semakin protektif pada Kira.Sementara itu, para wanita banyak yang menatap iri pada Kira, sebab Kira bisa menjadi pendamping seorang Kaisar yang digilai banyak wanita.Julian yang sedang menatap Kira dan Kai dari kejauhan, hanya tersenyum samar. Ia tak menyangka bahwa malam ini Kai akan membuat semua orang terkejut dengan pengakuannya tadi.“Kai… kurasa kamu benar-benar sudah berubah,” gumam Julian sebelum menyesap minumannya. “Tapi aku nggak akan tinggal diam kalau kamu sampai menyakitinya lagi.”“Pak Julian?” Seseorang menyapa Julian, membuat Julian sontak mengalihkan tatapannya ke arah kenalannya itu. Dan seketika Julian pun

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   148. Kejutan

    Meski kepercayaan dirinya merosot, Kira tetap menegakkan kepalanya, tersenyum ramah pada kedua mertuanya yang masih ternganga melihat kedatangannya.“Selamat malam, Mi, Pi,” sapa Kai, “terima kasih sudah datang.”Ameer Milard–ayah Kai, yang tengah duduk menyesap minumannya hanya mengangguk.“Selamat malam, Kai, buat anak Mami satu-satunya ini nggak mungkin kami nggak datang.” Grace keluar dari ketersimaannya, lalu tersenyum sebelum memeluk Kai.Kai dengan terpaksa melepaskan tangan dari pinggang Kira demi memeluk sang ibu.“Kenapa kamu membawa Kira?” bisik Grace.Kai melepaskan pelukannya, lalu kembali merangkul Kira sambil tersenyum samar. “Kira istriku, Mi. Aku nggak mungkin meninggalkan dia sendirian di rumah.”Grace terkejut mendengarnya. Tadinya ia akan mengabaikan Kira, tapi karena ada kamera wartawan yang tengah menyorot mereka, Grace pun menyunggingkan senyuman lalu memeluk Kira.Kira yang menyadari bahw

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   147. Aku Akan Tetap di Sampingmu

    “Kamu cantik sekali,” puji Kai untuk ke sekian kalinya malam itu.Ugh! Kira mengipasi pipinya yang mendadak panas. Entah mengapa setiap pujian yang keluar dari mulut Kai selalu membuat pipinya memanas dan jantungnya berdebar-debar. Padahal Kira ingat, lelaki itulah yang dulu memperlakukannya dengan dingin dan kejam.“Mas, berhenti memuji aku terus. Kamu terlalu berlebihan,” elak Kira.“Aku nggak berlebihan, Kira,” sanggah Kaisar seraya menatap Kira dengan tatapan sulit diartikan. “Bahkan, kata-kata cantik saja sama sekali nggak bisa mewakili kecantikan kamu.”Kira seketika mengalihkan pandangannya ke luar jendela, demi menyembunyikan wajahnya yang pasti sudah semerah tomat sekarang.Melihat ekspresi Kira, Kai terkekeh kecil. Tangannya terulur, meraih tangan Kira dan menggenggamnya. Jari jemari panjangnya mengisi sela-sela jari Kira yang lentik.Sementara itu sopir tak berani mencuri-curi pandang melalui kaca spion, ia berusaha menulikan telinga karena sejak tadi majikannya itu terus m

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   146. Persiapan Pergi ke Pesta

    Hari Sabtu siang, Kira baru saja selesai menyusui Luna, sebab sore ini ia tidak bisa menyusui bayi itu jadi jadwalnya dimajukan ke siang. Sore ini Kira akan menghadiri acara ulang tahun Milard Corp yang ke-50.“Sudah selesai?” bisik Kai yang duduk di belakang Kira, ia menaruh dagunya di bahu Kira dengan tatapan tertuju pada Luna yang tampak anteng di pelukan wanita itu.“Sudah, Mas. Luna kayaknya sudah kenyang.” Kira tersenyum menatap Luna, ibu jarinya menjawil pipi anak itu dengan gemas. Luna menggeliatkan tangannya ke atas sambil menguap.“Boleh aku gendong dia?”“Tentu saja. Kamu ayahnya.” Kira berdecak lidah sambil menoleh ke arah Kaisar.Kira memutar tubuhnya menghadap sang suami, lalu ia menyerahkan Luna ke pangkuan lelaki itu.Kai menerima Luna dengan hati-hati seolah tidak ingin menyakitinya. Tubuh gempal Luna tenggelam dalam pelukan sang ayah. Kai berdiri sambil meninabobokan putrinya.Pemandangan itu membuat hati Kira tiba-tiba diserang perasaan nyeri yang sulit ia jabarkan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status