Share

Hasutan Lisda

"Riana ... Riana ...!" teriak Murni memasuki rumah. Miriam yang mendengar kaget dengan teriakan Murni.

"Yah, ibu coba lihat keluar dulu." pamit Miriam, tanpa menunggu jawaban dari ayah. Miriam langsung keluar.

"Ada apa, Tante."

"Kenapa, Mur!" teriak Wati dan Miriam serempak.

Riana dan Wati keluar dari dapur, Miriam dari kamar.

"Arman ... Arman, ingin berjumpa dengan Riana ... dia sangat kesakitan," isak Murni.

Wajah Riana seketika memucat, ini yang dia hindari bertahun-tahun. Dan sekarang dia harus menghadapi ketakutannya. Terus terang Riana belum siap. Dia tidak ingin membuka noda masa lalu. Susah payah Riana mencoba melupakan mimpi buruk itu.

Miriam dan Watipun tidak tahu harus berbuat apa? Mereka hanya terdiam. Mereka tahu Riana pasti sangat tertekan. Mereka hanya bisa menyerahkan semua keputusan kepada Riana.

"Tante mohon, Ri ... mungkin ini adalah ... saat terakhir paman, dia ingin minta maaf." Murni kembali berbicara dengan terbata-bata.

"Ri, cobalah memaafkan paman," bujuk Wati.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status