Share

Tekad dan Niat Nur

Nur bangun pagi hari itu dengan lesu. Dia tidak siap menghadapi hari itu. Selesai sholat subuh, dia langsung mencuci pakaian. Namun, kali ini tidak ada rasa menggerutu sedikitpun di dalam hatinya. Dia ikhlas menjalani semuanya. Semua pikiran tentang Bu Celo dia curahkan untuk mnegrjakan pekerjaan rumah tangga. Tetapi, dia tinggalkan piring-piring kotor itu menumpuk.

“Biar Dara saja nanti yang mengerjakan.” batin Nur.

Nur juga tidak mempermasalahkan Dara yang bangun setelah dia. Bahkan, dia juga tidak merasa sebal ketika kemarin dia menemukan laptop istrinya dalam keadaan menyala dan semua pekerjaan rumah terbengkalai. Nur mencoba menerima semuanya dengan lapang dada.

Pikirannya juga masih sedikit banyak terbebani oleh Bu Celo. Bu Celo, yang selama seminggu ini menjadi pokok pikirannya, masih bercokol di pirkirannya, susah untuk dilupakannya. Bu Celo masih berlari-lari kecil di pikirannya dan masih ada kupu-kupu kecil menggelitiki perutnya, meskipun t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status