Share

48. Tawanya Cukup Indah

Malam sudah larut, Zayyad juga sudah pulang. Meskipun masih seperti biasa, pria itu selalu melewatkan jam makan malam. Alina yang tengah memainkan ponselnya, merasa sangat kosong karena tidak adanya sosok itu di dalam kamar. Padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, biasanya pria itu sudah berbaring di atas sofa. Dan ia akan mengusiknya beberapa saat sebelum pria itu jatuh tertidur. "Sebenarnya apa yang sedang ia lakukan?"

Alina sangat yakin pria itu tidak akan bekerja di malam hari. Jangan kan melakukannya, pria itu bahkan tidak pernah membawa pulang pekerjaannya ke vila. Ruang kerja yang ada di vila pun sangat jarang tersentuh. "Apa mungkin ia mencoba melarikan diri dari ku?"

Itu bukanlah hal yang tidak mungkin. Bisa saja candaan kecilnya tadi pagi, membuat pria itu cukup takut untuk menemuinya sekarang. Memikirkan hal itu, Alina terus turun dari kasur. Ia berlari meninggalkan kamar, bergegas menuruni anak tangga dan mencapai ruang tamu.

Hening.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status