Share

Enam - siapa dia

Hotel mewah yang saat ini dijadikan tempat diadakannya seminar sudah kedatangan banyak sekali orang-orang berpakaian formal

Gadis berhijab cream baru saja turun dari motor putih bersama dengan seorang laki-laki tinggi beralis tebal, keduanya segera merapihkan pakaian nya

Tak lama beberapa yang berkendara motor menyusul keduanya dan merapikan pakaian mereka juga. Setelah selesai semuanya, mereka segera melangkahkan kaki menuju tempat diadakannya seminar

Arkan, laki-laki berjas hitam itu langsung melangkahkan kakinya setelah selesai memarkirkan motornya kemudian melangkah memasuki gedung Hotel bersama dengan gadis berhijab abu-abu

Saat keduanya sampai di tempat seminar tepatnya didepan pintu ruangan yang sebentar lagi akan dibuka, mata laki-laki itu terpaku ketika melihat gadis yang begitu dia rindukan tengah tertawa lepas bersama dengan beberapa gadis lain yang sepertinya mengikuti seminar ini

"hm kamu tunggu dulu disini ya, aku mau nyapa anggota tim yang lain. Nanti aku kesini lagi" ucapnya pamit tanpa mendengar jawaban gadis disampingnya terlebih dahulu

"baik" lirih gadis itu sambil melihat kepergian Arkan

Arkan laki-laki itu segera menghampiri segerombol gadis yang tengah berkumpul di kursi ruang tunggu Acara. Sebagian memang dia mengenalnya namun sebagian lagi tidak. Saat  ketika akan menyapa Awan,  gadis itu sepertinya tampak kaget dengan kehadirannya itu hanya diam

"hai" sapanya tersenyum

"hm hai" ucap Awan kaku. Dia tidak menyangka balasan laki-laki itu dichat nya beberapa hari yang lalu ternyata serius dan menjadi kenyataan "semoga nanti kita bertemu"

Flashback 

Malam itu setelah Awan bertemu dengan Ka Anwar ketika perbincangan dia akan berangkat dengan siapa ke acara seminar itu karena dia belum mengenal siapa-siapa setelah kepergiannya ke Kepulauan Riau

Ya, Awan gadis yang baru saja sampai tiga hari yang lalu di kota kelahirannya, Bandung ini langsung saja bertemu dengan Ka Anwar mentor lamanya. Satu tahun lebih dia sibuk di Kepulauan Riau setelah acara kelulusannya dan itu artinya sudah hampir dua tahun dia tidak aktif di bisnis ini hingga kini dia baru memulai kembali bertukar pesan dengan mentornya saat dia memutuskan untuk pulang laki-laki itu mengajaknya bertemu dan mengikuti acara seminar

Awan, dia pun mengiyakan ajakan Ka Anwar.  Saat pulang dari pertemuan itu dan mendapatkan tiketnya iseng-iseng dia memposting di akun story WA nya dan tanpa diduga seseorang yang bahkan hampir dia lupakan itu tiba-tiba berkomentar 

Pak Arkana

√√ Semoga nanti kita bertemu 

Flashback off

Awan hanya memandang kepergian laki-laki yang baru saja menyapanya. Ada rasa aneh saat laki-laki itu tak mengucapkan apa-apa seolah tidak mengenalnya

"Awan ayo,  acaranya mau di mulai" ucap seorang gadis bertubuh gempal yang baru saja dikenalnya

Sampai akhirnya semua gadis itu duduk. Baru saja Awan akan membuka ponselnya saat terdengar suara pesan namun matanya terpaku pada perempuan cukup dewasa yang memiliki wajah begitu cantik dengan balutan hijab abu-abu tiba-tiba duduk disampingnya. Perempuan itu tersenyum menampilkan kedua lesung pipinya sambil menguluran tangan mengajaknya berkenalan

"hai, namaku Sherly,  kamu?" sapanya membuat Awan langsung menyambut uluran tangan perempuan cantik itu

"Aku awan ka" ucapnya sambil mengucapkan kata "ka" karena yakin gadis dihadapannya itu lebih tua darinya

Dari jauh seseorang tersenyum memandang kedua gadis itu

...

Sherly, perempuan dewasa itu ternyata begitu cocok dengan Awan, keduanya sama-sama mudah bergaul. Maka tak heran meski acara sudah dimulai keduanya tetap saja mengobrol

"sebenarnya aku gak tau tiba-tiba aja Arkan minta buat aku duduk disini padahal tempat lain masih kosong" ucap sherly tak sadar bahwa ucapan nya cukup menyakiti gadis disampingnya 

"oh ya? Jadi... Hm kakak kesini sama Pak Arkana?" tanya Awan ragu

"hm. Dia minta aku buat nemenin dia kesini. Kamu kenal dia?" 

"Tidak" harapnya dalam hati. "iya, dia salah satu mentor aku dibisnis ini" namun kata itu yang terucap

"wah. Menurut kamu dia sosok yang bagaimana sih?" tanya Sherly 

"Aku gak begitu mengenal Pak Arkan ka"

"oh ayolah awan,  tolong ceritakan apa yang kamu tahu tentang Arkan" mohon Sherly 

"tapi.. hm baiklah. Pak Arkan... (ucapnya sambil melirik Arkan yang tengah sibuk dengan pengisi acara) dia orang baik, sosok pemimpin yang tegas namun ramah, dia juga tampak penyayang keluarga terlihat jelas saat dia menjelaskan beberapa impian dia,  hm kalau tidak salah dia pernah bercerita ingin memiliki mobil yang di inginkan alm ayahnya.  Kakak tahu (melirik Sherly) padahal saat itu dia ingin sekali memliki mobil sport agar dilirik gadis cantik namun ternyata saking sayangnya dengan alm ayahnya dia mau mengalah dan menuruti keingan alm saat masih hidup. Calon suami idaman banget tuh ka hehe" kekeh Awan

Lain halnya dengan Sherly, perempuan itu terdiam melihat gadis yang tengah terkekeh setelah menceritakan sosok Arkan. Ada perasaan curiga setelah dia mendengar cerita Awan tentang Arkan namun di tepisnya pikiran itu,  tidak dia tidak boleh sembarangan menilai hanya sebuah perkataan

"oh iya, hm apa lagi yang kamu tahu tentang dia?" sungguh Sherly sangat penasaran sejauh mana Awan mengenal Arkan

"tapi aku yakin, pengetahuan aku tentang pak arkan gak sejauh kaka mengenal pak arkan" jelasnya

"hahaha tentu,  tapi aku tetap ingin mendengarkan nya dari kamu boleh ya" mohon Sherly 

"ok. Pak Arkan orang yang perhatian terlebih dia orang yang peka. Dan yang paling hebat dia tak pernah jauh dari Tuhannya, di sela-sela kesibukannya dia masih menyempatkan untuk menunaikan kewajiban selaku muslim yang baik.  Sepertinya dia begitu sayang dengan mama,  kakak serta adiknya dan juga ayah tirinya. Dia juga orang yang sedikit bawel dan pemaksa tapi dia tetap orang asik untuk dijadikan teman mengobrol karena dia sosok pendengar yang baik" jelasnya

"tidak gadis ini jauh lebih mengenal Arkan dibandingkan aku. Aku mengenalnya hampir setahun ini tapi tidak tahu apa-apa tentang keluarga nya,  bahkan aku baru tahu kalau ternyata Ayah Arkan telah meninggal dan dia memiliki Ayah tiri. Dan apa dia bilang tadi, sedikit bawel?  Bahkan dia cenderung lebih pendiam yang aku tahu. Peka? Tidak dia bukan orang yang peka. Tapi bagaimana mungkin gadis ini bisa mengatakan hal yang berbalik dari yang aku tahu. Apa ini alasan Arkan meminta aku untuk duduk disamping gadis ini disaat masih banyak kursi yang kosong? Siapa sebenarnya dia?" ucap Sharly dalam hati

"wow aku gak nyangka kamu sejauh itu mengenal dia. Emangnya sudah berapa lama kalian saling mengenal?" 

"aku kenal Pak Arkan sejak dua tahun lalu saat aku masih join namun setelah itu aku gak pernah lagi bertemu dengan Pak Arkan, malah baru hari ini" 

"dua tahun lalu? Ah apa saat dua tahun lalu kalian sering bertemu?"

"ada yang tidak beres,  apa kak Sherly tengah cemburu atau dia hanya ingin tau bagaimana sifat Pak Arkan" Ucap Awan dalam hati

"nggk kok ka kami hanya bertemu dua kali itupun saat pertemuan bisnis ini. Hari ini pertemuan ke tiga kami" jelas Awan

Sherly gadis itu terdiam bahkan dia sama sekali tidak fokus pada acara seminar tersebut. Kata-kata Awan seolah berputar dalam pikirannya "Hari ini pertemuan ke tiga kami". Bagaimana mungkin mereka baru bertemu dua kali tapi Awan,  gadis itu sudah tahu begitu banyak tentang Arkan, Bahkan gadis itu mengatakan ini pertemuan ke tiga mereka

Sherly, dia sudah mengenal Arkan hampir setahun ini,  bahkan mereka sudah sering bertemu namun dia sama sekali tidak mengetahui apapun tentang laki-laki itu

Perlahan dia mengalihkan pandangannya ke arah Arkan yang kebetulan tengah melihat ke arahnya. Baru saja dia akan membalas senyum lelaki itu namun dia baru sadar kalay ternyata  Arkan tidak melihat ke arahnya atau bahkan senyum kepadanya tapi... perlahan dia mengikuti tatapan Arkan dan Deg,  Arkan laki-laki itu tidak tersenyum untuknya tapi dia tersenyum untuk gadis disampingnya yang saat ini tengah fokus menikmati acara seminar

"Siapa sebenarnya gadis ini, kenapa tatapan Arkan tampak beda ketika menatap gadis ini"  tanyanya dalam hati

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status