Home / Romansa / Ikhlas / Lima - Dia

Share

Lima - Dia

last update Last Updated: 2021-05-01 05:27:41

Bersaksi cinta diatas cinta

Dalam alunan tasbihku ini

Menerka hati yang tersembunyi

Berteman dimalam sunyi penuh do'a 

Sebut namaMU terukir merdu

Tertulis dalam sajadah cinta 

Tetapkan pilihan sebagai teman

Kekal abadi hingga akhir zaman

...

Arkana Pov

Sudah hampir dua tahun ini aku tidak pernah lagi bertemu dengan gadis bermata hazel itu. Awan, gadis itu menghilang sejak pertemuan di caffe yang berakhir dirinya digoda oleh anggota lainnya yang menyaksikan saat kami pulang

Pak Anwar bahkan mengatakan sudah hilang kontak dengan gadis itu,  terakhir saat gadis itu ijin ingin pokus dulu pada sekolahnya yang berakhir hilang tak ada kabar sampai sekarang

Dua kali aku bertemu dengannya, namun dua tahun juga aku kehilangannya

"Arkan,  hei Arkan?" lambaian tangan gadis dihadapanku ini menyadarkan aku bahwa saat ini aku tengah makan siang bersama seseorang 

"eh maaf, aku lagi banyak banget masalah dikerjaan jadi ngelamun,  maaf ya" sesalku

"gak apa-apa,  santai aja lagi. Oh iya tentang seminar bisnis yang kamu bilang itu jadikan minggu depan kamu jemput aku?"

Seminar? Ya satu minggu lagi memang akan diadakan seminar yang cukup besar. Aku memang mengajak gadis yang sudah aku kenal kurang lebih sekitar satu tahun ini. Dia gadis yang ceria yang sedikit banyak sifatnya hampir sama seperti Awan, membuat aku nyaman setiap kali bertemu dengannya

"iya jadi kok, kamu siap-siap aja nanti" jelasku

"hm baiklah Pak Arkana hehehe" candanya yang membuat aku gemas dan mengacak-ngacak pelan rambutnya. Ya gadis ini memang tidak berhijab seperti Awan. Awan? Kenapa bayang-bayang gadis remaja itu selalu menghantuiku

"aku perhatiin kamu sering banget ngelamun. Segitu banyaknya ya pekerjaan kamu?"

"maaf kalo akhir-akhir ini membuat kamu kurang nyaman" aku tidak tahu kalau ternyata gadis dihadapanku ini pengamat yang baik 

"eh nggk bukan itu. Cuman aku ngerasa kayak kamu tuh sering banget ngelamun? Apa iya masalah kerjaan kamu sebanyak itu, kalau iya udahlah mending kamu resain aja,  lagian uang yang kamu hasilkan dari bisnis itu aja udah lebih dari cukup kan?"

Aku terkekeh mendengar ucapannya kemudian mengusap lembut tangan nya yang berada di atas meja. Sungguh aku suka sekali ketika dia perhatian terhadapku, namun aku lebih menyukai ketika dia tersenyum. Karena saat dia tersenyum lesung pipi nya begitu tampak jelas membuat dia bertambah cantik

"it's ok gak usah khawatir,  aku baik-baik aja kok. Aku udah nyaman sama kerjaan aku yang sekarang gak mungkin lah aku lepasin gitu aja setelah sejauh inu" jelasku sambil tersenyum 

"yaudah terserah. Tapi janji ya sesibuk apapun kamu sama kerjaan kamu,  dan serumit apapun masalah di kerjaan kamu itu kamu harus janji akan tetap jaga kesehatan kamu" ucapnya lembut

Tidak aku tidak buta jika gadis ini berharap lebih denganku. Jika ada yang berfikir bahwa kami memiliki hubungan khusus seperti layaknya sepasang kekasih maka jawabannya salah, kami tidak memiliki hubungan seperti itu. Aku hanya menganggapnya teman, tidak lebih

Aku memang nyaman dengan gadis rambut bergelombang ini tapi sungguh untuk memiliki perasaan lebih aku rasa aku tidak bisa, aku tidak pernah mencintainya. Entah harus bagaimana yang jelas aku hanya bisa merasakan cinta pada satu nama dan nama itu juga yang selalu tertanam dalam hatiku

Dia, Awan Mentari gadis bertutur kata lembut dan memiliki hobby selalu menghindar setiap kali aku memandangnya itu yang sudah berhasil memporak porandakan hati ini

"aku akan berusaha" ucapku

"Arkaan" rengeknya

"Maaf, jika sikapku menyakitimu dan membuat kamu berharap lebih atau mungkin merasa tergantung tentang sebenernya apa hubungan kita. Karena sungguh aku tak bisa mencintai kamu melebihi dia gadis yang 5 tahun lebih muda dariku. Aku hanya mampu mencintai kamu layaknya sahabat atau pun adik dan tak bisa lebih dari itu" ucapku dalam hati

"oh iya Arkan ngomong-ngomong tentang seminar itu aku harus berpakaian seperti apa? Hm apa aku harus berpakaian formal? Hm atau santai? Gimana dong aku gak tau harus pakai apa biar kamu gak malu karena udah bawa aku" ucapnya tiba-tiba. Dia gadis yang tidak suka suasana sunyi maka dari itu sebisa mungkin dia akan selalu mencari pembahasan

"hm boleh aku meninta kamu pakai sesuatu?" tanya ku

"boleh dong asal jangan aneh-aneh aja ya" ucapnya 

"bisa saat seminar nanti kamu menggunakan kerudung?" tanyaku, kulihat dia terdiam cukup lama seolah sedang mempertimbangakan permintaan aku, sampai akhirnya dia tersenyum kemudian mengangguk

"ok, aku bakal coba semoga cocok ya" ucapnya membuat aku tersenyum hangat 

...

Author Pov

Lain halnya dengan gadis berhijab marron yang saat ini tengah tersenyum kepada laki-laki dewasa sambil menenangkan anak pertama nya

''Oh iya jangan lupa nanti kamu berangkat sama Edy aja,  oke" ingat laki-laki itu 

"oke" jawabnya

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ikhlas   Sepuluh - Restu2

    Pagi-pagi sekali Arkan sudah sampai disebuah kota yang terkenal dengan kota hujan, Bogor. Kota kelahirannya dan juga tempat tinggal keluarganya.Dia segera memarkirkan mobilnya disebuah rumah yang bisa terbilang cukup megah. Seketika kegugupan melandanya ketika akan mengetuk pintu"Enggak kamu enggak boleh kayak gini kalau kamu kayak gini yang ada kamu enggak jadi nikah sama Awan. Oke semangat Arkan, Bismillah Allahuakbar" ucapnya dan segera mengetuk pintuTok Tok TokCklekTak lama pintu terbuka memperlihatkan wanita paruh baya yang kaget ketika melihat kedatangan putra nya yang super sibuk itu"Lho aa kapan datang, tumben pake ketuk pintu dulu biasanya juga langsung masuk" ucap wanita itu"Assalamu'alaikum Ma" ucapnya dan segera salim kepada Mamanya"Wa'alaikumsallam, ayok masuk. Kebetulan banget teteh sama aa kamu

  • Ikhlas   Sembilan - Restu

    1 MINGGU KEMUDIAN Awan menatap ponselnya, apakah dia harus memberikan jawabannya hari ini? Tapi apa kali ini keputusannya benar dan tidak menjadi penyesalan kelak dimasa depan DrtttTerlambat nyatanya Arkan, laki-laki yang berstatus mentornya itu lebih dulu menghubunginya "Bismillah, Ya Allah semoga keputusan ku kali ini adalah benar dan tidak melukai siapapun" ucapnya sebelum menekan tombol hijau menjawab panggilan itu "Assalamu'alaikum Awan" sapanya dari sebrang telepon. Jantungnya seakan bertalu talu mendengar suara serak Arkan, entah kenapa pikirannya semakin bercabang mendengar suara laki-laki itu yang berbeda dari biasanya "Wa'alaikumsallam pak" "hari ini tepat satu minggu, saya harap kamu sudah memiliki jawaban untuk pertanyaan saya" Awan memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya kasar sebelum menjawab pertanyaan Arkan "hm maaf" Cukup la

  • Ikhlas   Delapan - Ungkapan Arkan

    Awan pov Setelah selesai dengan ritual mandi aku segera mengecek ponsel karna sejak tadi berisik oleh suara notifikasi Mataku melotot sempurna saat melihat grup bisnis yang tengah ramai membicarakan aku dan Ka Edy Pak Arkana Calling 📲 Aku yang tengah sibuk membaca komentar di grup dikagetkan ketika mendapat panggilan dari Pak Arkana "Untuk apa pak arkana telepon malam-malam begini, duh angkat gak ya. Kalo gak diangkat takutnya gak sopan tapi kalo di angkat... duh tau ah" Akhirnya aku memutuskan untuk menjawabnya 📞"Assalamu'alaikum" salamnya 📞"Wa'alaikumsalam" 📞"Sudah sampai?" 📞"Hm sudah" duh kok deg degan gini ya 📞"Pulang sama Edy?" 📞"Iya" 📞"Sekalian dinner ya hehehe" maksudnya apa cob

  • Ikhlas   Tujuh - Awan Sherly

    Setelah acara seminar itu Sherly langsung meminta Awan untuk menemaninya ke toilet sebelum mengikuti rapat dengan antar tim. Saat didalam toilet wanita, Sherly segera memoles wajahnya. namun saat melihat Awan gadis berkerudung cream itu hanya diam saja "Awan, hm sini deh itu bibir kamu pucet banget aku pakaikan lipstik ya?" tawar Sherly "Eh enggak usah ka" tolaknya "udah sini. Ini tuh acara besar kamu juga harus selalu kelihatan fresh. Sini aku pakai kan. Bukannya bentar lagi ada kumpulan antar tim kan ya? Nah masa kamu kelihatan pucet sih" Dengan cepat Sherly menarik Awan dan memberikannya sedikit polesan make up Awan, gadis itu melihat tampilan dirinya dari kaca toilet yang memang kelihatan lebih fresh dan dewasa padahal saat berangkat dia hanya menggunakan bedak tipis serta lip gloss agar tidak terlalu pucat karena dia tidak suka

  • Ikhlas   Enam - siapa dia

    Hotel mewah yang saat ini dijadikan tempat diadakannya seminar sudah kedatangan banyak sekali orang-orang berpakaian formalGadis berhijab cream baru saja turun dari motor putih bersama dengan seorang laki-laki tinggi beralis tebal, keduanya segera merapihkan pakaian nyaTak lama beberapa yang berkendara motor menyusul keduanya dan merapikan pakaian mereka juga. Setelah selesai semuanya, mereka segera melangkahkan kaki menuju tempat diadakannya seminarArkan, laki-laki berjas hitam itu langsung melangkahkan kakinya setelah selesai memarkirkan motornya kemudian melangkah memasuki gedung Hotel bersama dengan gadis berhijab abu-abuSaat keduanya sampai di tempat seminar tepatnya didepan pintu ruangan yang sebentar lagi akan dibuka, mata laki-laki itu terpaku ketika melihat gadis yang begitu dia rindukan tengah tertawa lepas bersama dengan beberapa gadis lain yang sepertinya mengikuti seminar ini

  • Ikhlas   Lima - Dia

    Bersaksi cinta diatas cinta Dalam alunan tasbihku ini Menerka hati yang tersembunyi Berteman dimalam sunyi penuh do'a Sebut namaMU terukir merdu Tertulis dalam sajadah cinta Tetapkan pilihan sebagai teman Kekal abadi hingga akhir zaman ... Arkana Pov Sudah hampir dua tahun ini aku tidak pernah lagi bertemu dengan gadis bermata hazel itu. Awan, gadis itu menghilang sejak pertemuan di caffe yang berakhir dirinya digoda oleh anggota lainnya yang menyaksikan saat kami pulang Pak Anwar bahkan mengatakan sudah hilang kontak dengan gadis itu, terakhir saat gadis itu ijin ingin pokus dulu pada sekolahnya yang berakhir hilang tak ada kabar sampai sekarang Dua kali aku bertemu dengannya, namun dua tahun juga aku kehilangannya "A

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status