Share

Lima - Dia

Bersaksi cinta diatas cinta

Dalam alunan tasbihku ini

Menerka hati yang tersembunyi

Berteman dimalam sunyi penuh do'a 

Sebut namaMU terukir merdu

Tertulis dalam sajadah cinta 

Tetapkan pilihan sebagai teman

Kekal abadi hingga akhir zaman

...

Arkana Pov

Sudah hampir dua tahun ini aku tidak pernah lagi bertemu dengan gadis bermata hazel itu. Awan, gadis itu menghilang sejak pertemuan di caffe yang berakhir dirinya digoda oleh anggota lainnya yang menyaksikan saat kami pulang

Pak Anwar bahkan mengatakan sudah hilang kontak dengan gadis itu,  terakhir saat gadis itu ijin ingin pokus dulu pada sekolahnya yang berakhir hilang tak ada kabar sampai sekarang

Dua kali aku bertemu dengannya, namun dua tahun juga aku kehilangannya

"Arkan,  hei Arkan?" lambaian tangan gadis dihadapanku ini menyadarkan aku bahwa saat ini aku tengah makan siang bersama seseorang 

"eh maaf, aku lagi banyak banget masalah dikerjaan jadi ngelamun,  maaf ya" sesalku

"gak apa-apa,  santai aja lagi. Oh iya tentang seminar bisnis yang kamu bilang itu jadikan minggu depan kamu jemput aku?"

Seminar? Ya satu minggu lagi memang akan diadakan seminar yang cukup besar. Aku memang mengajak gadis yang sudah aku kenal kurang lebih sekitar satu tahun ini. Dia gadis yang ceria yang sedikit banyak sifatnya hampir sama seperti Awan, membuat aku nyaman setiap kali bertemu dengannya

"iya jadi kok, kamu siap-siap aja nanti" jelasku

"hm baiklah Pak Arkana hehehe" candanya yang membuat aku gemas dan mengacak-ngacak pelan rambutnya. Ya gadis ini memang tidak berhijab seperti Awan. Awan? Kenapa bayang-bayang gadis remaja itu selalu menghantuiku

"aku perhatiin kamu sering banget ngelamun. Segitu banyaknya ya pekerjaan kamu?"

"maaf kalo akhir-akhir ini membuat kamu kurang nyaman" aku tidak tahu kalau ternyata gadis dihadapanku ini pengamat yang baik 

"eh nggk bukan itu. Cuman aku ngerasa kayak kamu tuh sering banget ngelamun? Apa iya masalah kerjaan kamu sebanyak itu, kalau iya udahlah mending kamu resain aja,  lagian uang yang kamu hasilkan dari bisnis itu aja udah lebih dari cukup kan?"

Aku terkekeh mendengar ucapannya kemudian mengusap lembut tangan nya yang berada di atas meja. Sungguh aku suka sekali ketika dia perhatian terhadapku, namun aku lebih menyukai ketika dia tersenyum. Karena saat dia tersenyum lesung pipi nya begitu tampak jelas membuat dia bertambah cantik

"it's ok gak usah khawatir,  aku baik-baik aja kok. Aku udah nyaman sama kerjaan aku yang sekarang gak mungkin lah aku lepasin gitu aja setelah sejauh inu" jelasku sambil tersenyum 

"yaudah terserah. Tapi janji ya sesibuk apapun kamu sama kerjaan kamu,  dan serumit apapun masalah di kerjaan kamu itu kamu harus janji akan tetap jaga kesehatan kamu" ucapnya lembut

Tidak aku tidak buta jika gadis ini berharap lebih denganku. Jika ada yang berfikir bahwa kami memiliki hubungan khusus seperti layaknya sepasang kekasih maka jawabannya salah, kami tidak memiliki hubungan seperti itu. Aku hanya menganggapnya teman, tidak lebih

Aku memang nyaman dengan gadis rambut bergelombang ini tapi sungguh untuk memiliki perasaan lebih aku rasa aku tidak bisa, aku tidak pernah mencintainya. Entah harus bagaimana yang jelas aku hanya bisa merasakan cinta pada satu nama dan nama itu juga yang selalu tertanam dalam hatiku

Dia, Awan Mentari gadis bertutur kata lembut dan memiliki hobby selalu menghindar setiap kali aku memandangnya itu yang sudah berhasil memporak porandakan hati ini

"aku akan berusaha" ucapku

"Arkaan" rengeknya

"Maaf, jika sikapku menyakitimu dan membuat kamu berharap lebih atau mungkin merasa tergantung tentang sebenernya apa hubungan kita. Karena sungguh aku tak bisa mencintai kamu melebihi dia gadis yang 5 tahun lebih muda dariku. Aku hanya mampu mencintai kamu layaknya sahabat atau pun adik dan tak bisa lebih dari itu" ucapku dalam hati

"oh iya Arkan ngomong-ngomong tentang seminar itu aku harus berpakaian seperti apa? Hm apa aku harus berpakaian formal? Hm atau santai? Gimana dong aku gak tau harus pakai apa biar kamu gak malu karena udah bawa aku" ucapnya tiba-tiba. Dia gadis yang tidak suka suasana sunyi maka dari itu sebisa mungkin dia akan selalu mencari pembahasan

"hm boleh aku meninta kamu pakai sesuatu?" tanya ku

"boleh dong asal jangan aneh-aneh aja ya" ucapnya 

"bisa saat seminar nanti kamu menggunakan kerudung?" tanyaku, kulihat dia terdiam cukup lama seolah sedang mempertimbangakan permintaan aku, sampai akhirnya dia tersenyum kemudian mengangguk

"ok, aku bakal coba semoga cocok ya" ucapnya membuat aku tersenyum hangat 

...

Author Pov

Lain halnya dengan gadis berhijab marron yang saat ini tengah tersenyum kepada laki-laki dewasa sambil menenangkan anak pertama nya

''Oh iya jangan lupa nanti kamu berangkat sama Edy aja,  oke" ingat laki-laki itu 

"oke" jawabnya

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status