Ikhlas adalah hal yang mudah diucapkan namun begitu sulit dilaksanan Itulah yang dirasakan oleh Awan Mentari saat tahu suami yang begitu dia cintai Muhammad Alif Arkana menikah diam-diam dengan wanita masalalu laki-laki itu, Sharly Adriani Putri Tidak ada satupun wanita yang akan rela berbagi suami. Lalu haruskan Awan menyerah dengan pernikahannya dan ikhlas membiarkan sang suami bersama istri keduanya atau memilih bertahan dan ikhlas jika nyatanya dia harus berbagi suami dengan wanita lain?
Lihat lebih banyakKetika takdir mempertemukan dua insan, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Entah hanya sekedar pertemuan itu atau akan ada pertemuan-pertemuan lainnya
..."Hallo Awan kamu dimana? Kamu jadikan ikut pertemuan di cafe? Kakak tunggu lho" ucap Ka Anwar Ka Anwar adalah seorang yang baru aku kenal sejak aku kembali pindah ke kota ini. Aku mengenalnya ketika aku akan membeli salah satu produk yang dia jual namun ternyata dia mengajak aku join, aku yang memang tertarik dengan bisnis dalam dunia maya membuat aku tak bisa menolak tawarannyaSejak saat itu aku mulai belajar bisnis ini dengannya lewat telepon, namun hari ini dia memintaku untuk mengikuti pertemuan antar anggota bisnis. Membuat aku kalap karena jarak cafe tempat pertemuan dan rumah ku cukup jauh"Jadi kok Ka, ini aku mau berangkat. Udah dulu ya Ka, Assalamu'alaikum" ucapku sambil memutuskan panggilan
"Nek Awan pamit ya, Assalamu'alaikum" pamitku dan segera pergi menggunakan motor matic
...47 menit aku habiskan untuk sampai disebuah cafe. Sesampainya disana aku hanya beridiri mematung didepan cafe dan menghela nafas panjang, sumpah aku gugup banget hari ini. Bukan hanya karena ini pertemuan keduaku dengan Ka Anwar tapi yang membuat aku gugup adalah katanya mentor ka anwar akan datangMencoba menenangkan diri, aku mulai memasuki cafe tersebut dan mencari-cari keberadaan Ka Anwar. Ketika aku menemukan keberadaan Ka Anwar dengan beberapa orang yang aku yakin mereka juga anggota di bisnis yang sama dengan yang aku ikuti, aku langsung menghampirinya"Maaf saya telat" bukan, itu bukan suara ku tapi suara seorang laki-laki yang ternyata ada dibelakangku
Laki-laki yang cukup dewasa dengan kemeja biru lautnya, jam hitam yang sangat pas ditangannya, wajahnya yang putih bersih membuat aku yang perempuan cukup minder"Tak apa-apa pak, Awan saja baru datang. Mari langsung duduk aja" ucap Ka Anwar yang membuat aku tersenyum kaku dan duduk dengan gelisah ketika tahu bahwa ternyata laki-laki itu adalah Pak Muhammad Alif Arkana yaitu mentor Ka Anwar, hancur sudah pandangannya tentang aku anggota yang masih anggota baru namun udah berani datang telatPertemuan itu dilewati dengan lacar mulai dari perkenalan, materi, serta bagaimana cara berjualan di sosial media dengan benar agar bisa menarik perhatian pembeliKetika yang lain sudah pulang, aku harus terjebak di cafe ini bersama Ka Anwar yang bersama istrinya, Pak Arkan, Ka Anisa, Ka Linda dan juga Pacarnya karena diluar hujan deras sementara kami yang menggunakan motor memilih untuk meneduh dan mengobrol di cafe terlebih dahulu menunggu hujan reda walau tidak tahu itu entah kapan"Awan, nama kamu Awan kan?" Tanya pak arkan yang membuat aku gugup bukan main sampai meremas pelan kerudung yang aku pakai"Eh iya Pak, Saya Awan" ucapku kaku"Santai aja gak usah gugup gitu. Saya sudah mendengar banyak tentang kamu dari Pak Anwar" jelasnya yang membuat aku bingung harus menjawab apa"Ah iya apa rumah kamu jauh? Tadi kamu terlambat ah tidak maksud saya kamu datang beberapa detik sebelum saya. Apa rumah kamu sejauh itu?" Tanyanya"Hm iya, jarak rumah saya ke cafe ini kurang lebih sekitar 45 menit" jawabku"Wah jauh juga ya. Kamu kesini membawa motor sendiri? Kenapa tidak minta tolong diantar seseorang?" Aku tidak tau maksud dia bertanya seperti itu. Kulihat Ka Anisa asik dengan ponselnya, sementara Ka Anwar dengan Istrinya entah tengah membahas apa, dan kulihat Ka Linda juga tengah asik berbicara dengan pacarnya. Pantas saja Pak Arkan mengajak aku mengobrol karena ternyata yang lain tengah asik dan memiliki kesibukan masing-masing"Hm pertama saya gak punya seseorang seperti yang bapak maksud. Saya gak punya pacar, ralat saya gak tertarik pacaran karena alm ayah saya melarang akan itu. Sedangkan seperti saya bilang tadi ayah saya sudah meninggal sedangkan saya anak tunggal jadi tidak ada yang bisa saya minta tolong untuk mengatar saya" jelasku pada pak Arkan"Maaf kalau tadi pertanyaan saya lancang dan membuat kamu tidak nyaman menjawabnya. Oh iya saya tadi bertanya pada kamu tentang tiga dream yang ingin kamu wujudkan apakah saya boleh tau alasan kenapa kamu memilih ketiga dream itu? Karena kalo saya sendiri lebih memilih memiliki tunjangan dihari tua, bebas uang dan waktu, dan membahagian orang tua, lalu apa alasan kamu memilih hal lain tadi?" Ah tentang mimpi itu, it's oke"Pertama saya ingin memiliki usaha sendiri yang kelak akan saya kelola, dengan usaha itu saya harap bisa mewujudkan mimpi saya yang lain. Saya ingin membahagian orang tua saya, yang saat ini hanya terisa mama saya. Saya ingin membahagiakan nya karena saya tidak ingin melihat mama saya harus banting tulang dimasa tua nya, saya ingin membuktikan pada alm ayah saya bahwa dia tidak sia-sia mendidik saya untuk menjadi gadis mandiri yang bisa membuat alm bangga. Serta jika Allah mengijinkan saya ingin membahagiakan orang lain, membantu nya entah itu yang yatim piatu atau para lansia" jelasku"Saya kagum dengan semua yang kamu katakan, saya juga seorang yatim, ayah saya meninggal, dan mama saya menikah lagi" entah dari mana mulanya dia mulai mencerikan kehidupannya, mimpinya bahkan dia menunjukan foto keluarganya dalam sebuah buku bersampul hitamLangit mulai gelap, membuat aku sadar harus segera mengakhiri obrolanku dengan Pak Arkan. Namun bagaimana caranya aku pulang sementara hujan belum berhenti"Kamu mau pulang sekarang?" Tanya Ka Anwar"Iya ka, kasian nenek pasti panik karena aku belum pulang juga" ucapku gelisah"Bagaimana kalau menginap dulu di kontrakan kaka, tempatnya gak jauh kok dari sini. Kamu mau?" Tawarnya, aku melihat istrinya Ka Anwar nampak tidak setuju dengan keputusannya"Gak usah ka, Awan bisa pulang sendiri kok. Awan pamit ya. Assalamu'alaikum" pamitku"Awan, ini masih hujan" samar-samar aku mendengar teriakan Ka Anwar. Tidak aku tidak kuat melihat tatapan tajam istrinya. Dengan cepat aku segera berlari ke arah parkiran...Sesampainya di parkiran aku segera mengecek siapa tau aku membawa jas hujan, namun ternyata nihil aku lupa membawanya. Lantas bagaimana aku pulang sedangkan hujan semakin lebat"Ini" tiba-tiba kulihat seseorang menyodorkan sebuah jas hujan, saat aku mendongak aku bisa melihat Pak Arkan tengah tersenyum dibawah guyuran hujan dengan tangan nya yang masih menyodorkan jas hujan kepadaku"Tapi pak, rumah bapak kan juga jauh. Saya gak apa-apa kok, rumah saya kan gak sejauh bapak" ucapku dengan meninggikan suaraku, karena takutnya dia tidak mendengarnya karena terhalang suara hujan"Kalau begitu bagaimana kalau kamu pulang sama saya, sementara motor kamu bisa dititipkan terlebih dahulu disini, bagaimana? Saya jamin kamu tidak akan kehujanan pulang bersama saya, Awan''"Hah"...Aku tidak tahu pertemuan kita sesingkat itu, tidak berpikir akan hadir pertemuan-pertemuan selanjutnya membuat aku tak sadar bahwa ini adalah awal untuk kisah antara aku dan kamu
Pagi-pagi sekali Arkan sudah sampai disebuah kota yang terkenal dengan kota hujan, Bogor. Kota kelahirannya dan juga tempat tinggal keluarganya.Dia segera memarkirkan mobilnya disebuah rumah yang bisa terbilang cukup megah. Seketika kegugupan melandanya ketika akan mengetuk pintu"Enggak kamu enggak boleh kayak gini kalau kamu kayak gini yang ada kamu enggak jadi nikah sama Awan. Oke semangat Arkan, Bismillah Allahuakbar" ucapnya dan segera mengetuk pintuTok Tok TokCklekTak lama pintu terbuka memperlihatkan wanita paruh baya yang kaget ketika melihat kedatangan putra nya yang super sibuk itu"Lho aa kapan datang, tumben pake ketuk pintu dulu biasanya juga langsung masuk" ucap wanita itu"Assalamu'alaikum Ma" ucapnya dan segera salim kepada Mamanya"Wa'alaikumsallam, ayok masuk. Kebetulan banget teteh sama aa kamu
1 MINGGU KEMUDIAN Awan menatap ponselnya, apakah dia harus memberikan jawabannya hari ini? Tapi apa kali ini keputusannya benar dan tidak menjadi penyesalan kelak dimasa depan DrtttTerlambat nyatanya Arkan, laki-laki yang berstatus mentornya itu lebih dulu menghubunginya "Bismillah, Ya Allah semoga keputusan ku kali ini adalah benar dan tidak melukai siapapun" ucapnya sebelum menekan tombol hijau menjawab panggilan itu "Assalamu'alaikum Awan" sapanya dari sebrang telepon. Jantungnya seakan bertalu talu mendengar suara serak Arkan, entah kenapa pikirannya semakin bercabang mendengar suara laki-laki itu yang berbeda dari biasanya "Wa'alaikumsallam pak" "hari ini tepat satu minggu, saya harap kamu sudah memiliki jawaban untuk pertanyaan saya" Awan memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya kasar sebelum menjawab pertanyaan Arkan "hm maaf" Cukup la
Awan pov Setelah selesai dengan ritual mandi aku segera mengecek ponsel karna sejak tadi berisik oleh suara notifikasi Mataku melotot sempurna saat melihat grup bisnis yang tengah ramai membicarakan aku dan Ka Edy Pak Arkana Calling 📲 Aku yang tengah sibuk membaca komentar di grup dikagetkan ketika mendapat panggilan dari Pak Arkana "Untuk apa pak arkana telepon malam-malam begini, duh angkat gak ya. Kalo gak diangkat takutnya gak sopan tapi kalo di angkat... duh tau ah" Akhirnya aku memutuskan untuk menjawabnya 📞"Assalamu'alaikum" salamnya 📞"Wa'alaikumsalam" 📞"Sudah sampai?" 📞"Hm sudah" duh kok deg degan gini ya 📞"Pulang sama Edy?" 📞"Iya" 📞"Sekalian dinner ya hehehe" maksudnya apa cob
Setelah acara seminar itu Sherly langsung meminta Awan untuk menemaninya ke toilet sebelum mengikuti rapat dengan antar tim. Saat didalam toilet wanita, Sherly segera memoles wajahnya. namun saat melihat Awan gadis berkerudung cream itu hanya diam saja "Awan, hm sini deh itu bibir kamu pucet banget aku pakaikan lipstik ya?" tawar Sherly "Eh enggak usah ka" tolaknya "udah sini. Ini tuh acara besar kamu juga harus selalu kelihatan fresh. Sini aku pakai kan. Bukannya bentar lagi ada kumpulan antar tim kan ya? Nah masa kamu kelihatan pucet sih" Dengan cepat Sherly menarik Awan dan memberikannya sedikit polesan make up Awan, gadis itu melihat tampilan dirinya dari kaca toilet yang memang kelihatan lebih fresh dan dewasa padahal saat berangkat dia hanya menggunakan bedak tipis serta lip gloss agar tidak terlalu pucat karena dia tidak suka
Hotel mewah yang saat ini dijadikan tempat diadakannya seminar sudah kedatangan banyak sekali orang-orang berpakaian formalGadis berhijab cream baru saja turun dari motor putih bersama dengan seorang laki-laki tinggi beralis tebal, keduanya segera merapihkan pakaian nyaTak lama beberapa yang berkendara motor menyusul keduanya dan merapikan pakaian mereka juga. Setelah selesai semuanya, mereka segera melangkahkan kaki menuju tempat diadakannya seminarArkan, laki-laki berjas hitam itu langsung melangkahkan kakinya setelah selesai memarkirkan motornya kemudian melangkah memasuki gedung Hotel bersama dengan gadis berhijab abu-abuSaat keduanya sampai di tempat seminar tepatnya didepan pintu ruangan yang sebentar lagi akan dibuka, mata laki-laki itu terpaku ketika melihat gadis yang begitu dia rindukan tengah tertawa lepas bersama dengan beberapa gadis lain yang sepertinya mengikuti seminar ini
Bersaksi cinta diatas cinta Dalam alunan tasbihku ini Menerka hati yang tersembunyi Berteman dimalam sunyi penuh do'a Sebut namaMU terukir merdu Tertulis dalam sajadah cinta Tetapkan pilihan sebagai teman Kekal abadi hingga akhir zaman ... Arkana Pov Sudah hampir dua tahun ini aku tidak pernah lagi bertemu dengan gadis bermata hazel itu. Awan, gadis itu menghilang sejak pertemuan di caffe yang berakhir dirinya digoda oleh anggota lainnya yang menyaksikan saat kami pulang Pak Anwar bahkan mengatakan sudah hilang kontak dengan gadis itu, terakhir saat gadis itu ijin ingin pokus dulu pada sekolahnya yang berakhir hilang tak ada kabar sampai sekarang Dua kali aku bertemu dengannya, namun dua tahun juga aku kehilangannya "A
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen