Call me Ka
“Gue berusaha menikmati keadaan hidup gue, tanpa harus mempermasalahkan ini berkepanjangan.” Kata Aileen sambil menutup buku yang dari tadi dia baca.
“Maksud lo ….?”
Daisha sempat syok, entah apa yang terjadi tapi hubungan Nevan dan Aileen yang terhadang prahara selingkuh berangsurnya waktu tetap berjalan baik-baik saja. Bahkan, sudah kembali semula seperti tidak ada masalah apa-apa.
Daisha yang melihat kondisi dihadapannya, semakin tidak tahu dengan apa yang dipikirkan Aileen. Kenapa sedemikian sederhananya mereka menyudahi permasalahan yang ada. Padahal kata maaf yang ingin di dengarkan Aileen dari Nevan belum juga Aileen dapatkan.
“Gila ya lo. Padahal Nevan belum minta maaf sama lo, atas perlakuan dia duain lo.”
Daisha geleng-geleng kepala. Dia tahu, dia tidak punya banyak hak ikut campur hubungan Aileen dan Nevan. Daisha hanya bisa memb
Call Me Ka“Hay Nevan? Bagaimana kabar lo? Lama banget nggak jumpa .…”Mendengar pertanyaan itu seketika Aileen membalikkan badan. Dia melihat ada wanita dengan perawakan tinggi, putih, dengan rambut digerai sepinggang mendekati Nevan yang sedang berdiri memegang handphonenya setelah selesai komunikasi dengan seseorang.Wanita itu langsung mendekati Nevan dan mengulurkan tangan menandakan mereka pernah kenal dan jumpa sebelumnya.Aileen masih mengamati dari kejauhan keakraban Nevan dan cewek tersebut. Bahkan sampai beberapa kali Aileen menatap tajam tidak ada balasan apapun dari Nevan.Teman-teman Aileen yang menyaksikan itu semua, seolah paham bagaimana perasaan Aileen, sakit pasti tapi berusaha Aileen tunjukkan kesan baik-baik saja.“Kak, lihat aku! Aku melihatmu dari sini, melihat keuwuan yang kalian buat. Kak, aku ini kau anggap apa? Kenapa kamu bisa berkesan baik-baik saja dan aku
Call Me Ka“Gue pasti bisa melewati ini semua kan Nges? Kenapa gue tidak bisa seperti lo yang bisa mendapatkan pasangan yang sefrekuensi?”Aileen masih terus memikirkan hubungannya dengan Nevan yang semakin hari berjalan saling berjauhan. Tidak ada kejelasan satu sama lain, dimana Aileen sebagai wanita menunggu dari pihak Nevan, namun Nevan belum pernah menghubunginya sampai sekarang.“Lo percaya nggak sih sama salah satu firman Allah? bahwa Allah tidak pernah memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya. Jika lo diberi cobaan ini berarti lo juga pasti mampu melewatinya, sedangkan hati lo juga hanya lo yang tahu. Jika tidak bisa bersatu jangan dipaksakan! Semua yang dipaksa akan pahit akhirnya. Memang kata orang zaman dulu tresno jalaran songko kulino. Tapi lo mikir lagi deh, kalau lo sekarang udah ngerasain kek gini? Bagaimana sebuah rasa tresno alias rasa cinta bisa benar-benar menjadi nyata?&rd
Call Me Ka“Fatin kayaknya tahu sesuatu tentang Nevan Ai, aneh sih? Lagian kenapa dia sinis banget dan sering banget nyebut Marsya. Marsya … apa Marsya itu pacar Nevan juga ya?”Daisha tidak tahan dengan rasa penasaran yang selama ini dia pendam, sebab sering kali Fatin mengucapkan Marsya dihadapan Aileen. Seolah menyatakan kalau Marsya itu punya pacar dan pacarnya selingkuh dengan Aileen.Anehnya lagi saat ditanya selalu menyatakan nggak tahu dan itu bukan urusannya. Bahkan Daisha juga sering bertanya, tapi tetap tidak pernah mendapat jawaban apa-apa.“Sebenarnya … gue sudah tahu siapa Marsya itu Nges. Dulu banget sebelum sama gue. Kak Nevan pernah cerita tentang Marsya. Dia pernah suka dengan Marsya tapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Sayangnya bukan hanya sekali Kak Nevan ditolak Marsya, tapi sampai beberapa kali. Gue kira itu nggak mungkin, lagian siapa yang mau menolak kak Nevan. Tapi, saat
Call Me Ka“Nges, gue pulang dulu, tuh obatnya jangan lupa diminum!”Agam hari itu berkunjung ke posko KKN dan membawakan obat, sebab akhir-akhir ini kondisi Daisha sedang flu.“Wokke. Hati-hati Gam. Inget mata lo jangan nyeleweng, naik motor hadap depan!”“Jelaslah hadap depan, lo pikir gue Limbad bisa naik motor hadap belakang haaa?”Melihat sahabatnya dijenguk kekasihnya, membuat Aileen merasa tidak seberuntung Daisha. Dia yang selalu perhatian meski tidak diminta. Mungkin karena Agam dan Daisha sudah bersahabatan lama, jadi mereka pacaran pun malah jatuhnya ngakak dan selalu bikin suasana rame.Tidak terasa kurang tiga hari lagi KKN segera usai. Semua proker satu per satu juga sudah dijalankan. Sebelum masa KKN mereka usai dan sebelum mereka sibuk masing-masing dengan tugas akhir. Aileen mencoba memberanikan diri bertanya dengan Fatin tentang siap
Call me Ka“Gue sudah lupa, kapan terakhir kali gue bahagia kak? Gue merasa apa yang gue rasakan tidak pernah ada rasa bahagianya sama sekali.”Di bawah kerlap-kerlip bintang malam. Aileen menceritakan semuanya ke Deon, baru kali ini Aileen berani menceritakan semuanya ke kakaknya. Mulai dari Olivia hingga ke Marsya semuanya diceritakan dengan detail kepada Deon.Awalnya Deon sangat marah adiknya dijadikan bahan mainan seperti barang yang nggak punya harga. Namun, karena dijelaskan oleh Aileen untuk tidak menjadikan ini masalah besar, sebab Deon harus percaya dengannya. Bahwa Aileen bisa menyelesaikan masalahnya tanpa campur tangan dari Deon.“Kakak minta, lo jangan makan hati terus. Ingat ada ayah, ibu, dan kakak yang selama ini selalu ada untuk lo. Jangan selalu menomor satukan yang tidak pernah melihat lo dengan mata yang baik. Hati lo nggak pantas mendapatkan ini semua. Ai, lo itu adik manis, baik, dan
Call Me Ka“Do’akan ya gaes, supaya lancar ujian proposal gue! Gue nggak nyangka proposal penelitian gue diterima dan bisa ujian secepat ini.”Kata Aileen kepada Daisha, Ghina, dan Elina.“Selamat ya Ai, semangat lo pasti bisa!” Jawab Ghina.“Sukses Ai!” Jawab Elina.“Fokus Ai fokus, jangan kemana-mana pikiran lo! Bisa-bisa lo nanti ngeblank ditanya dosen penguji lo, kalau lo nggak fokus.” Pesan Daisha.Memang diantara mereka, proposal Aileen lebih dulu di ACC sehingga bisa segera ujian. Namun, untuk keempat temannya, Daisha, Ghina, Elina, Genta dan Brian masih terus berusaha memaksimalkan penelitian supaya segera dapat ACC dan diajukan ujian proposal untuk mendapatkan dosen pembimbing.Selain Daisha, kelima sahabat mereka juga sudah tahu apa yang terjadi dengan Aileen. Kadang mereka juga marah, namun itu privasi Aileen. Bagaimanapu
Call Me Ka“Aileen tadi kenapa Nges? Kok tbtb ngajak pulang? Mukanya serem banget lagi, marah apa gimana?”Agam super penasaran, sambil mengendarai motor dalam perjalanan pulang.Sebenarnya rencana awal belum waktunya pulang, namun Aileen mengajak paksa untuk pulang tanpa alasan apapun.“Entahlah ….”Jawab Daisha singkat.Hal ini membuat Agam semakin kebingungan, bahkan Aileen tidak menjelaskan kenapa.Hal itu terjadi setelah Aileen diam-diam mengecek Handphone Nevan yang ada dalam tas waktu Nevan sedang sholat.Aileen kali ini memang tidak bisa menahan rasa penasarannya dengan hp Nevan. Sebab Nevan anti banget meminjamkan hpnya kepada Aileen.“Lo tahukan dia kenapa?”Agam memastikan sekali lagi.“Sudahlah nanti kalau sudah sampai di rumah gue ceritain. Kejar mereka dulu!”Daisha menyuruh Agam lebih kencang mengendarai m
Call Me Ka“Ai, lo belum pulang kemana? Kakak lo nyariin ini.”Aileen membaca pesan dari Daisha, memang setelah pulang dari rumah Nevan, Aileen pergi ke café sambil menikmati senja.Mbok Jum pemilik café sempat menanyakan kenapa sendirian dan di mana Daisha yang biasa menemaninya. Iya, mbok Jum sudah hafal dengan mereka berdua saking seringnya nongkrong di sana, baik saat suntuk, mengerjakan tugas bahkan pekerjaan. Aileen hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia ingin waktu sendiri.Mbok Jum mengerti dan membiarkan pelanggan tetapnya itu bersantai menikmati sinar senja.“Ai ada apa sih? Lo baca pesan gue. Tapi gue telfon nggak lo angkat. Kesambet apaan sih lo? Noh, kak Deon kebakaran jenggot dari pagi nggak ada kabar lo. Pulang juga kagak.”Lagi-lagi Aileen mengabaikan pesan Daisha. Dia tetap melihat suasana senja sambil menikmati taman bunga mini dan persawaha