Share

Capek

Sepanjang perjalanan pulang, Yasmen hanya diam dan tidak melontarkan satu patah kata pun. Bayangan outbound yang dipenuhi dengan keceriaan, ternyata hanya membuat perasaannya muram sepanjang acara. Yasmen hanya memasang senyum palsu, karena sikap Byakta yang sungguh tidak bisa mengerti akan dirinya.

Karena itu pula, kalimat yang sempat dilontarkan Endy selalu saja terngiang di kepala.

“Buat apa nikah, kalau akhirnya nggak bahagia. Ini itu dilarang, dan jadi nggak bebas.”

“Tanya sama dirimu sendiri, apa kamu benar-benar bahagia setelah nikah sama Byakta? Atau, cuma terpaksa bahagia?”

Kembali mengingat perbincangannya dengan Endy, lidah Yasmen tanpa sadar mengeluarkan decakan kecil.

Hal tersebut, seketika membuat Byakta menoleh dan bertanya, “Masih marah?”

“Menurut Mas Bee?” Yasmen kembali berdecak, lalu memalingkan wajah. Sejak menikah, mengapa semakin banyak peraturan yang seolah mengikat Yasmen. Bahkan, orangtuanya saja tidak pernah memberi peraturan yang terasa mengikat seperti seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Dyan
ribet ah yasmin , udh tamatin aja fokus sm elok aja hehe
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
pacaran aja ada aturannya palagi nikah. kalo mo bebas ngapain nikah h mba'e
goodnovel comment avatar
Ziza Ziz S
matang yasmin...yg ngotot mau nikah cepetan siapa... mas by? ya gak kan... so rukun ekonomi ada kos lepas ada kos hangus ... wake up.. kamu bukan anak gadis lho... isteri org sdh... ewwww....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status