Share

Paham

“Loh, udah pulang? Kirain lembur lagi.”

Yasmen segera berlari kecil menghampiri Byakta, yang baru saja masuk ke dalam kamar. Meraih tangan kosong Byakta yang tidak menenteng tas kerja, lalu menariknya menuju sofa.

“Ayo kita bicarain yang tadi pagi,” lanjut Yasmen sudah duduk berdampingan dengan sang suami. Karena sudah berada di rumah, maka Yasmen hendak memperjelas nasib pernikahannya dengan Byakta.

“Tadi pagi?” Byakta bersandar lelah sambil menoleh pada sang istri. Sejenak, Byakta kembali mengingat-ngingat mengenai pembicaraannya dengan Yasmen pagi tadi. Setelah mengingatnya, Byakta lalu menghela karena Yasmen masih saja bersikap kekanakan. Seharusnya, Yasmen tidak perlu membicarakan hal yang seperti ini, karena semua keputusan ada di tangan gadis itu. Tidak bisakah Yasmen belajar untuk bersikap realistis dan dewasa seperti Mai?

Mai, lagi. Mai, lagi. Apa benar wanita itu sudah benar-benar move on dengan pria yang baru dikenalnya, dan melupakan Byakta?

“Hm, bicaralah.”

“Itu!” Yasmen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
mega silvia
Yasmin polos bener kamu .........
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
jual mahalnya kalo ngambek aja Yas. klo lgi ena2 buang jauh y..
goodnovel comment avatar
reni cahyaningrum
aduh pie tho yasmen ki. alamat tetep jd bini nya byakta nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status