#Dua Puluh Empat# Reyka menikmati makan siang yang sebetulnya sudah terlewat ditemani Riska. Siang tadi mereka selesai mengunjungi salah satu objek wisata untuk membuat konten seperti biasa dilanjut menemani Reyka untuk berbelanja. Nada kemarin malam mengirimkan data rekapan pesanan yang masuk untuk Reyka proses. Sehingga Reyka bisa mulai berburu mencari produk yang dipesan agar bisa mencicil pesanan yang masuk. Hari ini, Reyka hanya mengunjungi toko kosmetik. “Banyak juga ya, pesanan sheet masknya,” ujar Riska sambil mengunyah makanan. “Iya, Uni. Memang Rey lebihkan juga sebagai stok. Rata-rata Rey tambahkan 10% dari pesanan yang masuk. Oya, nanti Uni ambil beberapa juga, kita perawatan di asrama,” ujar Reyka dengan senyum terkembang. “Habis berapa tadi, Dek?” tanya Riska. Reyka membuka tas ransel dan mengambil dompet. Dia menyerahkan kertas yang menunjukkan nilai yang baru saja dibayarnya untuk membeli pesanan. “Lumayan juga, Dek. Hampir sama dengan biaya makan kita selama set
#Dua Puluh Lima#Musim dingin sedang mencapai puncaknya. Suhu bisa berkisar di minus lima belas derajat. Reyka dan Riska memilih untuk berdiam diri di kamar selama tiga hari belakangan. Mereka menghabiskan waktu dengan caranya masing-masing.Riska maraton menonton film drama demi melancarkan pemahaman bahasanya. Reyka melihat, sesekali Riska tersenyum atau menitikkan air mata saat matanya tertuju pada layar ponsel. Riska yang peka perasaannya mudah terbawa alur cerita drama.Reyka sendiri sibuk mengedit hasil rekaman agar memiliki stok video sampai empat minggu ke depan. Mengantisipasi bila tak bisa mengunggah video, dia bisa tetap rutin memberikan tayangan baru. Reyka pun gencar mempromosikan videonya di akun media sosial.Awal bulan Januari lalu, Reyka mendapat pemberitahuan melalui surat elektronik jika akun Youtubenya sudah bisa dimonetisasi. Satu langkah awal untuk memiliki pendapatan sendiri sudah dia kantongi. Tinggal rajin mengunggah serta meningkatkan kualitas video agar pemi
#Dua Puluh Enam#Dibuai libur musim dingin yang panjang, membuat Reyka melonggarkan sistem belajar. Namun begitu liburan usai, Reyka langsung menghadapi ujian yang akan datang pekan depan. Membuatnya harus kembali berjibaku dengan pelajaran. Ibarat orang yang baru saja bangun tidur, langsung harus berlari mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak sepuluh putaran.Reyka mengingat nilai ulangan tengah semesternya yang bisa dikatakan lumayan. Dengan pola belajar yang sesuai dengan gayanya, Reyka bisa memperoleh nilai tersebut. Reyka merasa perlu meningkatkan belajarnya karena di dalam kelas, ada beberapa mahasiswa yang nilainya lebih baik dari Reyka.Reyka membuat catatan dari setiap mata kuliah yang sudah dipelajari dan disusun berdasarkan bab yang diajarkan. Sehingga Reyka hanya perlu memahami materi dengan mengulang pelajaran dari buku catatan yang sudah dibuatnya.Reyka pernah membaca dari situs internet, salah satu mahasiswa Indonesia yang juga kuliah di Korea mengatakan jika dia sa
#Dua Puluh Tujuh#Reyka merasakan kerinduan pada Indonesia. Selain karena sudah meninggalkan Indonesia hampir satu tahun, suasana ramadan kali ini berbeda jauh dengan ramadan jika berada di Indonesia. Tak ada tabuhan dari warga yang berkeliling membangunkan sahur, tak ada keramaian saat berburu hidangan takjil.Reyka merindukan makanan khas yang diburu untuk berbuka puasa. Merindukan janjian dengan teman-teman untuk mengadakan buka bersama juga salat tarawih berjamaah. Di Korea, ramadan tak ubah seperti hari-hari biasa.Memasuki musim panas, waktu siang lebih panjang dibandingkan waktu malam. Reyka bersama Riska akan bangun sebelum jam tiga untuk menyiapkan makan sahur. Lagi-lagi Reyka mengasah kemandiriannya. Dulu, makan sahur sudah tersedia di meja makan dan Reyka tinggal melahapnya. Kini selama sebulan dia harus menyiapkannya sendiri.Jam 03.20 sudah masuk waktu subuh. Reyka dan Riska harus menghentikan aktivitas makan dan minum sampai mereka berbuka pada jam 07.55. Sementara itu,
#Dua Puluh Delapan#Reyka mengajak Riska untuk mengunjungi hunian barunya. Dia berniat membersihkan kamar kos sekaligus membuat konten room tour. Reyka membuat perbandingan fasilitas serta perbedaan harga dari asrama dan kamar kos agar teman-teman yang akan berkuliah di Korea mengetahui dua di antara banyak jenis hunian lain yang bisa disewa.Reyka juga membuat video singkat menggunakan kamera ponsel dan mengirimkannya pada Irawan. Reyka mengajukan permintaan untuk pindah dari asrama dengan merekam kondisi kamar kos pada Irawan. Tujuan Reyka agar mendapatkan uang akomodasi tambahan karena biaya kamar kos hampir dua kali lipat dari biaya sewa asrama.Reyka berharap Riska bisa menyusul untuk tinggal di kamar kos seperti dirinya tetapi Reyka tak bisa memaksa karena Riska masih mempertimbangkan masalah keuangan. Riska belum memiliki cukup uang yang bisa digunakan sebagai uang deposit untuk menyewa kamar kos.Jika ada uang yang bisa disisihkan dari beasiswa yang diterima pun, Riska akan me
#Dua Puluh Sembilan#Reyka dan beberapa orang lainnya tengah berdiri menanti bus yang akan mengantarkan mereka ke tujuan masing-masing. Saat bus yang ditunggu datang, Reyka segera naik dan mencari tempat duduk yang nyaman.Perjalanan yang memakan waktu dua puluh menit dimanfaatkan Reyka untuk melihat saluran Youtube. Menggulir beberapa video untuk mengecek jumlah penonton dan melihat grafik peminat salurannya. Tak lupa, mengecek berapa nilai uang yang bisa dia dapatkan bulan ini.Menjalani pekerjaan sebagai youtuber dan pengusaha disela jadwal kuliah yang padat rasanya seperti permen asam manis. Reyka harus bekerja keras dalam membuat konten yang menarik, mencari ide yang bagus juga menjual. Masih dilanjutkan dengan proses syuting, editing dan menerjemahkan dalam beberapa bahasa. Riska memang membantu menjadi juru kamera tetapi sisanya Reyka kerjakan sendiri.Belum lagi koordinasi dengan partner bisnisnya, Nada dan Bianca agar usaha yang mer
#Tiga Puluh#Pukul tujuh pagi Reyka sudah bersiap untuk pergi ke kampus. Setelah memasukkan bekal makanan ke dalam tas, Reyka segera berlalu. Reyka memasuki lift dan lift kembali terhenti di lantai tiga. Empat orang laki-laki masuk saat Reyka mengecek ponsel.Gelak canda yang berasal dari keempat lelaki itu memenuhi lift. Dua di antaranya terlibat candaan dengan fisik, khas guyonan anak laki-laki. Reyka menyadari, salah satu di antara keempat lelaki itu adalah Lee Min Joon.Min Joon tidak menyapanya, mungkin dia lupa siapa Reyka walau baru kemarin mereka berkenalan. Bunyi denting menyatakan jika lift telah sampai di lantai utama. Lima orang tersebut segera keluar dari lift. Mereka memiliki tujuan yang sama yakni halte bus.“Annyeong haseyo, selamat pagi, Rey,” sapa Min Joon saat Reyka berjalan di belakang rombongan laki-laki yang sedari tadi asyik dengan dunianya.“Ah, annyeong haseyo, Sunbaenim,” jawab Reyka s
#Tiga Puluh Satu#Reyka menyusuri koridor gedung dengan hati berdebar. Dia dipanggil untuk menghadap dekan fakultas siang hari, setelah jam istirahat. Reyka belum mengetahui alasan dia dipanggil, maka dari itulah dia gugup.Reyka mencoba mengevaluasi diri, adakah kesalahan yang dia lakukan. Prasangkanya condong karena Reyka telah membuat konten mengenai kampus bahkan menggunakan drone untuk mengambil gambar tanpa konfirmasi atau meminta izin pada pihak terkait.Reyka masuk ke ruang dekan di mana dekan sudah menunggunya. Reyka menyapa sambil membungkukkan badan. Dekan fakultas membalas sapaannya dan menyambut dengan ramah. Seketika pikiran buruk Reyka memudar. Tampaknya yang akan datang bukanlah kabar buruk.“Reyka-ssi, kau pasti bertanya-tanya mengapa dipanggil ke sini,” ujar Profesor Kim membuat suasana tidak tegang.“Ne, Gyosunim. Aku bahkan sempat mengevaluasi diri, adakah kesalahan yang aku lakukan hingga dipangg