"Kenal lama sama seseorang, enggak menjamin lo tahu semua hal tentang dia. Karena keterbukaan seseorang sama lo itu, ibarat 1 banding 10. Artinya, di antara sepuluh omongan, cuma satu fakta yang jujur mereka ucapin ke lo. Sisanya, cuma dia sama Tuhan yang tahu." - Arqian Arsyana.
"Semua orang memang punya, dan pantas mendapat kesempatan kedua. Cuma di sini, lo perlu memahami hal lain. Bahwa enggak semua orang, mau memberikan kesempatan kedua. Termasuk gue sendiri. Pacaran sama mantan itu, seperti membaca buku yang sama, tapi ngeharapin ending yang berbeda. Itu hal yang enggak mungkin. Sad ending, enggak akan berubah jadi happy ending hanya karena gue mau kembali sama lo." - Maidinah Hafidzah.
"Antara rasa cinta dan nyaman, rasa nyaman lebih berbahaya. Dalam artian seperti ini. Kamu bisa saja j
"Kebanyakan orang hanya akan memberikan pendapat dan saran, tanpa menyertakan pertimbangan. Padahal mereka tidak tahu, sejauh apa orang lain berusaha, hanya agar mereka terbebas dari perasaan yang membelenggu mereka sendiri." - Iqbal Anggara - In Relationship. "Sebuah jalinan hubungan itu tidak ada bagusnya, kalau salah satu di antara mereka hanya menganggap hubungan sebagai ajang coba-coba." -Elma T Rizki dan Nancy - In Relationship. **Iqbal meraih bungkusan terakhir cokelat di atas meja. Semalam niatnya, ia akan membawakan camilan itu untuk Citra. Namun, rencananya membuat Citra gagal baper. Di luar dugaan, adik angkat Tristan itu justru tak suka cokelat.Padahal tanpa sepengetahuan Iqbal, Citra sendiri sudah cukup dibuat melayang, hanya dengan kun
''Kamu tuh, Din. Udah manis, imut, lucu, hidup lagi! Bikin repot perasaan orang aja.' - Tristan Adiyakhsa, untuk Maidinah Hafidzah. "Nancy, bilang sama gue. Seandainya perasaan gue bikin lo merasa terbebani. Bilang sama gue, seandainya perasaan gue ini masalah buat lo. Enggak apa-apa, saat lo bilang begitu. Gue yang bakalan nanggung perasaan ini sendiri, dan menjauh dari lo. Gue janji!" - Lucas, untuk Nancy. **Menjadi mahasiswa kedokteran sepertinya tak memberi waktu santai bagi Dinah. Bahkan setelah lima tahun melewati masa-masa di bangku kuliahnya, Dinah perlu menjalankan Koas lagi. Cukup atau bahkan sangat melelahkan. Koas atau “dokter muda&rd
"Di militer, mereka menganggap satu sama lain adalah rumah. Tempat, di mana mereka bisa pulang kapan saja saat sedang lelah, atau saat beban terlampau berat untuk ditanggung seorang diri. Ingat, saudara bukan hanya tentang pertalian darah. Namun, juga tentang saling memahami keadaan satu sama lain, tanpa paksaan maupun jaminan apa pun." - Elma T Rizki - In Relationship."Lo tahu, kenapa sering terluka? Itu karena lo terlalu lemah sama hati sendiri, Din. Karena lo selalu ngebiarin orang lain nyakitin. Karena terlalu lembut sama kesedihan sendiri! Lo maksa hati lo buat memercayai sesuatu, yang sebenarnya lo sendiri enggak tahu akhirnya bakalan kayak gimana!" - Iqbal A untuk Dinah. Sesekali menjadi lemah karena cinta, bukanlah sebuah kesalahan fatal, apalagi dosa. Semuanya wajar dan manusiawi, seb
"Patah hati itu ngeselin, ya. Semakin ingin maju, sakitnya malah semakin memanggil dari suara masalalu." - Iqbal A, untuk Dinah. "Mungkin, Allah memberika rasa sakit ini, supaya aku bisa semakin dekat kepada Dia. Selama ini, aku sering lupa, bahwa aku hidup dengan pilar teguh yang bernama agama. Percuma juga sebenarnya, karena imanku tipis." - Maidinah Hafidzah, untuk dirinya sendiri. "Lucu, kenapa manusia selalu dibuat bingung dengan pilihanya sendiri?" - Arqian Argantara.~*~Seorang pria berlari pelan menyusuri taman komplek, tempat di mana ia akan menemui seseorang. Begitu kaki jenjangnya menapak sempurna di sana, maniknya mengedar ke sagala sisi, mencari sosok yang mungkin saja sudah pulang bermenit-menit yang lalu."Shit! Uda
"Semua orang selalu punya cara sendiri untuk memperlihatkan cintanya ke orang terkasih. Terkadang, orang menganggap itu adalah sebuah kebodohan, tapi enggak ada yang namanya kebodohan dalam cinta. Mereka melakukannya, karena mereka ingin dan mereka ikhlas." - Jifran, untuk Arsyana. Manusia dengan sifatnya yang tak pernah merasa puas, merasa berkuasa. Bahkan jika harus merebut yang bukan miliknya. Lucu sekali! - Elma T Rizki - In Relationship. Memang tidak sedekat antara Tuhan dengan hambanya. Orang-orang selalu yakin, bahwa hamba dan Tuhannya sedekat jantung dengan tulang rusuk, tapi seseorang yang kamu cintai. Mereka sebelumnya juga sempat terukir di bagian dalam hati, bukan? - In Relationship. ***
Bagaimana pun, pertumpahan darah tidak bisa dijadikan jaminan bahwa masalah akan selesai. Selalu ada resiko dari sebuah dendam. Selalu! - Elma T Rizki - In Relationship. "Waktu selalu bisa membantu kita menemukan sesuatu yang kita butuhkan, bukan hanya sekadar yang kita inginkan." - Iqbal A, untuk Citra. Sepertinya sebuah hubungan selalu bisa menyeretmu dalam kesakitan. Entah itu kemarin, hari ini, atau juga besok. Pada intinya, sesuatu yang awalnya manis. Bukan jaminan bahwa akhirnya juga bahagia. - Elma T Rizki - In Relationship. *** Sesuai apa yang diucapkannya tadi. Setelah mereka mengantar para relawan kembali ke markas, seluruh anggota tim yang dipimpin oleh Tristan k
Ingat petuah ini? Sedewasa apa pun kamu, selamanya kamu hanya akan menjadi bayi bagi kedua orang tuamu. - Elma T Rizki - In Relationship. Terkadang, ada saat di mana kita perlu memaksakan hati untuk tetap kuat. Menerima kehilangan terbesar, kehilangan mereka yang sebenarnya ingin selalu kita lihat setiap harinya. - In Relationship. ***Hening menyelimuti ketiga orang di dalam bangunan tersebut. Dinah menelan kasar gumpalan di pangkal tenggorokannya susah payah. Hatinya bergemuruh cemas, apalagi melihat seringaian menyeramkan dari pria yang berdiri di hadapan Tristan di ujung sana. Terlebih, kedua laki-laki itu berbincang dalam bahasa asing. Dinah sama sekali tak mengerti.Sejujurnya, Dinah tak pernah belajar Bahasa Ibrani. Ia cukup kagum mengetahui Tr
"Mungkin memang benar, kuncinya adalah coba mengikuti alur yang baru saja. Supaya kita tak terkurung kecanggungan itu sendiri," - Yuna, untuk dirinya sendiri. ***Terhitung sudah hampir dua minggu Dinah berada di Palestina. Niat hari ini untuk pergi mengunjungi sebuah tempat dengan Tristan malah tak jadi. Karena Dinah berubah pikiran dan menolak pergi ketika melihat luka pria itu. Memang lebih baik jika keinginan itu ditunda dulu, setidaknya sampai Tristan sudah lebih baik.Tristan yang keras kepala bisa kalah dengan Dinah. Lebih tepatnya, Tristan menurut setelah mendengar perkataan Dinah. "Om itu bukan super hero. Berhenti buat terlihat baik-baik aja, padahal sebenarnya Om juga terluka!"Bagaimana bisa Tristan tidak menurut kalau seperti itu. Dinah marah, dan Tristan tidak mau membuat masalah lagi. Apa