Share

37. Pesan Elis

Mendung di atas sana tampak sendu, siang ini. Entah sudah berapa lama kupandangi gumpalan awan gelap berarak-arak di langit melalui jendela kamar rumah sakit ini.

Fajrin sedang menemui dokter yang merawatku, sekaligus membicarakan perihal kepulanganku hari ini atau besok. Sebelumnya Fajrin menaruh mangkuk berisi bubur ayam—yang khusus dibawa Elis untukku—di dekatku. Harum bawang goreng dan aroma kaldu ayamnya yang lezat berpadu menggodaku, namun aku masih belum berniat menyantapnya.

Ya Robbi, hanya kepada-Mu hamba berlindung. Hanya kepada-Mu hamba memohon. Ampuni aku yang telah buruk sangka pada-Mu, Rob, setiapkali meratapi apa yang menimpaku sementara aku tak siap menerimanya.

Wahai Tuhan, telah kuberikan tulus pengabdian, perhatian dan rasa tanggung jawab terhadap murid-muridku saat ini. Mengapa begitu rumit jalan membentang di jalurku, Tuhan? Belum cukupkah rasa sakit ini, pukulan, hantaman dan tendangan ini?

Allaahu Robbi, salahkah aku hin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status