Share

Bab 48. Pengakuan

"Fariz, tidak usah pakai foto, ya. Malu."

"Mbak Fika harus mulai siap-siap terkenal. Karena pemasaran itu ada rumusnya, TAK KENAL, MAKA TAK BELI," ucap Fariz menekankan peribahasa yang sudah diplintir.

"Jadi ini positif foto, nih?" tanyaku masih menggunakan kosakata yang jadi trending topic.

"Iya, Mbak Fika bos Sederek Kitchen!"

Ternyata, adik iparku ini pinter, mengerti tentang pemasaran, foto, pengeditan, dan mengerti harus bantu apa untuk Mbak Iparnya ini. Tanpa disuruh pun, langsung mempunyai inisiatif ini dan itu.

Pada hari H, semua sudah bersiap. Fariz sampai ijin tidak masuk kerja, katanya dia ingin mendampingiku. Siapa tahu nanti dapat kunjungan pejabat. Makanya, dia dandan abis dan terlihat rapi dan bersih, bahkan malamnya disempatkan potong rambut.

Pagi hari kami sudah bersiap di kecamatan, Pak Lurah pun mengunjungi kami didampingi Pak RT. Ternyata banyak juga UMKM undangan di kecamatan ini. Dari produk minuman, makanan, sampai kerajinan. Sembari menunggu pembukaan, Mas Far
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status