Share

Bab 54. Mengalah Lagi

Entah kenapa, penyakitku kambuh. Mungkin karena kecapekan dan pengaruh udara di luar yang menyebabkan sakit kepalaku mendera. Terasa nyeri dan seperti ditusuk-tusuk.

"Ibuk gak tidak enak badan. Kepala terasa nyut-nyut," ucapku setelah makan malam selesai.

"Biar Lisa saja, Buk." Lisa anak gadisku mengambil alih piring kotor di tanganku, kemudian berucap, "Ibuk istirahat saja dulu. Nanti Lisa buatkan teh tubruk."

Lisa tahu benar kebiasaanku. Saat sakit kepala datang, aku merasa lebih baik setelah minum obat dan minum teh tubruk--daun teh yang diseduh dengan air mendidih. Biasanya setelah meminumnya, badanku akan berkeringat dan sakit kepala terasa berkurang.

"Fikri belikan obat, ya? Ini habis," tanya Fikri setelah memeriksa kotak obat, memastikan persediaan obat sakit kepala.

Aku mengangguk sembari menunjuk dompet di atas kulkas. Jam dinding menunjuk angka tujuh, Mas Farhan belum kembali dari mushola. Ada selamatan di sana, makanya dia tidak ikut makan malam.Walaupun kepala terasa nye
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status