Share

Bab 4. Ardi

Penulis: EL Dziken
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-12 09:36:06

Sosok Ardi sedang terlihat diantara pacuan balap motor liar. Suara deru motor, meraung-raung dalam keriuhan malam ini.

"Bro, nggak biasanya lu, ikutan trek."

Ardi tersenyum pada dua teman nongkrongnya. Tanpa menjawab.

"Lu lagi galau? tentang istri lu?"

Ardi menatap keduanya, dan segera menatap arena balap, jalanan tol yang baru saja jadi, tapi belum diresmikan, menjadi lahan trek mereka.

"SIAP!". Terdengar aba-aba. Ardi memutar gas, bersiap menerjang jalanan malam ini.

Helm full face itu, membantunya, menyamarkan ada air mata mengalir malam ini.

DOR! bunyi tanda melajunya motor. Ardi langsung melesat meliuk-liuk dalam mengendalikan lajunya. Ada sekitar lima puluh lebih para trackers beradu malam ini.

Ardi tak peduli lagi dengan sakit hatinya, melihat istri yang selama ini dinikahinya berbuat api di belakanganya. kesalahan fatal saat menerima dirinya menjadi seorang pendamping hidupnya. Dirinya berpikir Puspa akan bisa merubah gaya hidupnya, wanita cantik yang memang di taksirnya sejak SMA itu ternyata jauh dari dugaannya.

Motor besar Itu melesat memimpin di depan, beberapa wanita meneriaki mantan raja jalanan itu.

"Wellcame back, Ardi." sapa bos jackpot. lelaki bos taruhan malam ini.

Ardi tersenyum dalam helm cakilnya. Diembuskannya napasnya pelan

"Apa aku dapat uangnya, Bos?"

"Dapat dong,"

"Beri aku separo saja. Sisanya bagi buat wanita cantikmu." Ardi menunjuk pada wanita pembawa bendera finish.

"Oke, bro." Bos Kackpot memberikan sejumlah uang yang cukup besar malam ini.

Ardi pun melesatkan kembali motor besarnya, bukan pulang tapi ke sebuah tempat tenang. Ardi ke sebuah pemakaman.

"Pah ... ini aku datang, maafkan belum bisa menjadi anak yang berbakti." Setelah itu Ardi terdiam, tak lama terdengar Isak tangisnya.

Gila! kenapa gue cengeng banget malam ini. pikirnya..

***

keesokan paginya, Puspa bangun pagi, tak mendapati suaminya pulang ke rumah.

"Suamimu kemana?" tanya mama.

"Tahu, pulang ke ibunya,kali. kan sudah biasaaaa ..." Puspa menjawab tanpa beban dan tanpa bersalah.

Mamanya hanya diam saja atas jawaban dari anak pertamanya. Hati seorang ibu tahu, bagaimana keadaan rumah tangganya.

"Kau sebaiknya, lebih lembut hati padanya, jangan buat yang aneh-aneh deh, mama malah nggak suka atas kelakuanmu.' nasehat Mama pelan.

Nampak Puspa agak marah dengan kalimat yang dilontarkan mamanya.

"Mama tahu apa tentang Puspa! dari dulu aku tak merepotkan hidup mama kan? jadi jangan usik kehidupanku juga." kasar sekali Puspa berkata sambil melemparkan sendok yang dipegangnya.

Mama hanya diam saja. Dirinya paham akan hal tersebut, memang saat rumah tangganya hancur, dan suaminya meninggal, Puspa lah yang menjadi tulang punggung keluarga.

"Maafkan Mama ... tapi saat ini, mama tidak akan merepotkan mu lagi,"

"Iya, lah ... karena Mama bisa minta uang sama Laras atau mas Ardi kan? sudahlah mah, jangan atur hidupku. aku sudah muak!"

Puspa meninggalkan meja makan dalam emosi.

Laras mendengar kata-kata kakaknya dari dalam kamar. Hanya bisa mengembuskan napas saja, Hari ini dia akan berangkat kerja lebih pagi.

"Mah, Laras berangkat, dulu." Laras pamit pada mamanya.

"Nggak sarapan dulu, Ras?"

"Nanti di tempat kerja saja, Mah."

Mamanya menatap Laras dan tersenyum.

"Assallamuallaikum, Mah."

"Waallaaikumsalam."

***

Laras memandang Ardi dari belakang.

ternyata .... udah di resto ya? pikir Laras.

koki andalan cafe sudah stay di tempat.

"Selamat pagi," Laras sudah duduk diantara dua pekerja yang lainnya. salah satunya menyuruh Laras untuk diam

"Ada apa?" tanyanya berbisik.

"Bos lagi mode in API, lagi nggak baek."

"Maksudnya?"

Prang! sebuah tutup panci melayang bebas ke lantai. Hingga menimbulkan bunyi gaduh. Semua diam dalam kecemasan. tak lama, beberapa sendok menjadi sasaran amukan Ardi.

Sementara itu, Dalam sebuah. ruang kerja yang ber-Ac. Duduk Puspa di meja kerjanya. Kali ini, dirinya berangkat kantor terlalu pagi. Disaat karyawan lainnya belum hadir, dirinya sudah duduk termenung.

Suaminya tidak pulang semalam, Entah di mana? memang hubungan suami istri jarang Puspa lakukan, karena suaminya selalu menghindar. Apakah dirinya sebenarnya tahu tentang masalah mengugurkan kandungan? dua kali tamparan dia dapatkan dari Mamanya. Bukannya, merasa bersalah atas kelakuannya, Puspa malah sedikit dendam dengan ibunya itu. Ada rencana yang akan di buatnya. "Tunggu aja, Mah. kau akan tahu bagaimana rasanya susah mencari uang." geramnya dalam hati.

Dari dulu, dirinya selalu di bedakan dengan Laras, adiknya. Seakan Puspa yang dituntut untuk bekerja keras, Sementara Laras? Ah, bila teringat bahwa Laras, hasil dari skandal perkosaan yang menimpa ibunya.

Puspa menjadi mangkel sendiri. Bisa-bisanya ibunya menjadi korban perkosaan, dan akibatnya hamil pula.

"Huh!!! selalu Laras, Laras dan Laras."

Pikiran Puspa oleng. Akhirnya, Puspa hanya bisa marah saja. Sebenarnya ada rencana apa hingga Puspa akan membuat ibunya menderita?

***

Terlihat, seorang ibu, hanya bisa menatap kedua anaknya yang pergi meninggalkan dirinya yang duduk di meja makan sendirian.

"Hem, andai kalian tahu isi hati mama, mama ingin kalian bahagia, Nak."

Dengan wajah sendu, ibu Kartika membereskan meja makan tersebut. Tak lama, ponselnya berdering.

"Ya, Hallo ..." sapanya kenes di ponselnya.

"Oh, jadi dong, kita ketemuan ya, pokoknya beres kita, mah ... dadah."

Lalu, wanita yang masih tersirat kecantikannya itu, mendesah panjang.

Hanya ini, hiburanku. Bila aku sendirian mikiri kalian aku bisa stresss, batinnya sendiri. dan bergegas mempercepat kegiatannya.

Hari ini, beberapa temannya, mengajaknya main mahyong lagi.

***

Sekali lagi, rupanya ibu Kartika hanya dijadikan boneka permainan saja.

"Lihat saja, Kartika, suatu hari nanti kau akan menyadari, uangmu hanya aku palak saja." Lalu gelak tawa terdengar dari bibir seseorang yang bernama Ci Amoy.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Iparku Mantan Mafia Jalanan   Bab 69. Ulah Bringas Bardi

    Kali ini, cecunguk dari preman pasar itu membuat rencana yang sungguh buruk."Kita harus balas perbuatan ini, Sialan! aku dihinanya tanpa ampun!!""Benar , bos. mengapa kita nggak balas saja. lama-lama bikin enek tuh orang!"Bardi memukul meja di depannya. "Bawa perlengkapan, malam ini kita harus dapat apa yang kita mau! sepertinya banyak harta yang dia sembunyikan!""Siap bos!"Di malam itu, beberapa orang suruhan. Bardi termasuk dirinya masuk menyelinap ke dalam rumah Baskoro. Rumah yang tanpa penjaga itu, begitu gampang disantroni oleh kelompok Bardi yang kali ini membawa anak buahnya yang cukup banyak."Kau jaga bagian Utara, aku mau masuk dan mencari seseorang," bisik Bardi pelan pada anak buahnya. Mereka mengangguk pelan.Bardi mendekati kamar yang paling luas, di sana ada Kartika yang sedang tertidur pulas, tak menyadari kalau rumah besarnya sudah dalam kepungan kawanan perampok. Pelan Bardi masuk dan dengan insting malingnya sudah bisa menggasak beberapa uang dalam lemari.Sa

  • Iparku Mantan Mafia Jalanan   Bab 68. Sukses

    Deni menatap seorang wanita yang sedang berjalan menuju sebuah tempat, dia kenal betul dengan wanita itu, walaupun kini hanya berpakaian seadanya, tanpa ada riasan mikap yang tebal, pelan, Deni mengikuti wanita itu.Terus hingga pada ujung sebuah gang, wanita itu masuk ke dalamnya, rumah yang sangat sederhana, bahkan jauh dari kata sederhana tersebut.Saat wanita itu hendak membuka pintu reotnya, Deni memanggilnya."Mah .... mamah?!"Lastri mendengar suara itu, dan langsung berbalik badan, dilihatnya Deni dengan mata terbelalak. Penampilan Deni yang hampir saja ibunya tak mengenalinya."Siapa kamu?!' Lastri waspada."Mah, aku Deni mah." "Deni?! kau ..." Lastri terbengong melihat penampilan anaknya sekarang.Deni segera mendekati ibunya, dan memeluknya erat.Lastri sungguh shock menghadapi hal ini, mengapa disaat seperti ini dipertemukan lagi dengan anaknya, karena ulah Deni lah yang membuat dirinya dan suami harus kocar-kacir. "Kau ... bagaimana aku harus bersikap, aku membencimu ju

  • Iparku Mantan Mafia Jalanan   Bab 67. Risalah Hati

    Deni mengikuti mobil yang membawa Puspa. Dirinya pun kaget dengan perubahan pada diri Puspa kekasihnya. Wajah dan tubuhnya sudah tak secantik dan seseksi dulu. Tapi Pri masih penasaran siapa yang membawa Puspa tersebut. Selama mengenal Puspa, hanya mendengar cerita dari Puspa saja tentang Mamanya yang dulu selalu meminta uang, sama sekali tak pernah bertemu dan mengenal mama dari kekasihnya ini.Pri mengendarai sebuah sepeda motor butut, dirinya berkali-kali kewalahan dalam mengejar laju mobil yang membawa Puspa. Sudah tiga kali Deni alias Pri harus berhenti untuk mengisi bensin, begitu juga motor yang selalu ngadat. Tapi lelaki itu tak menyerah, terus saja menguntit mobil tersebut. Bukan Deni bila hal lacak melacak saja tak bisa, walaupun kini dengan fasilitas seadanya, dia masih bisa mengejar mobil tersebut, walau terseok-seok. Roman-roman rute yang dilaluinya membuat dahinya berkerenyit? apakah ini menuju villa milik bos Baskoro? dugaan Pri tak salah lagi.Motor Pri mulai dat det d

  • Iparku Mantan Mafia Jalanan   Bab 66. Kebersamaan

    Laras dan Ardi menceritakan keinginannya pada Heri, ajudan pribadi Baskoro yang sangat terpercaya. Dengan dibantiu Hamdan, mereka mempersiapkan semua keperluan pernikahan dari pendaftaran ke KUA, dan segala urusan.Baskoro dan Kartika mengurus rumah ngaji dengan sungguh-sungguh. Kini ijin dari sarana pendidikan ini pun sudah turun, dari RT dan kecamatan setempat, bahkan banyak warga yang tak mampu, menitipkan anaknya untuk menimba ilmu keagamaan di rumah ngaji. Baskoro pun merekrut beberapa guru agama dan beberapa guru dengan ilmu bidang pengetahuan yang lainnya.Kartika semakin memperhatikan keadaan Baskoro, rahasia kesehatan lelaki gaek itu kini menjadi tanggung jawabnya.Sejak kecelakaan yang mengakibatkan dirinya sakit berbulan-bulan, Baskoro di prediksikan oleh dokternya hanya punya kesempatan hidup beberapa bulan saja, klep jantung yang terpasang mulai bermasalah, napasnya gampang sesak, tubuhnya semakin melemah. Namun, keajaiban Tuhan memberikan pada Baskoro hingga dirinya masi

  • Iparku Mantan Mafia Jalanan   Bab 65. Langganan Tetap

    Kinasih mampu merekrut banyak pelanggannya lewat pijet plus-plusnya yang tak disengajanya. Dia kini bisa menghimpun banyak komunitas , banyak kenalan di tempat yang baru, identitasnya yang baru tak dikenal banyak orang. Dirinya kini dikenal dengan nama Lastri, janda tanpa anak yang masih menyiratkan kecantikannya walau dalam usia yang tak muda lagi."Saya ingin tahu, bang, memang villa itu milik siapa? tanya Lastri pura-pura tak tahu menahu tentang kepemilikan dari vila milk Baskoro tersebut."Itu dulu punya orang besar, yang katanya sekarang sudah insaf dan menjadikan villa itu jadi tempat ngaji.""Orang besar? pejabat kang? atau apa?""Kau banyak tanya sih!! yang aku tahu dulu dia punya banyak centeng yang bisa membungkam seluruh warga dengan uangnya paham!""Bungkam? untuk apa?" "Ya, untuk tidak membocorkan adanya vila tersebut. ah sudahlah , ayo pijat punggungku ini, jangan lupa pijat punya ku juga ya." jawil lelaki yang sudah bertelanjang dada itu pada dagu Lastri dengan manja.

  • Iparku Mantan Mafia Jalanan   Bab 64. Kasih Sayang

    Tangan Baskoro pelan mengusap rambut anaknya, Andai waktu bisa diputar pasti Baskoro akan mengambil Laras dari Kartika. Tapi semua sudah menjadi takdir yang kuasa. Juga Laras yang mencintai Ardi, dirinya sudah tak asing dengan lelaki macho itu, bahkan sudah pernah duel, jadi tahu kemampuan mading-masing. Kini Baskoro ingin menata hidupnya sebaik mungkin. Menjalin hubungan antara manusia sebaik mungkin, juga seimbang hubungan dengan sang maha pencipta."Ayah, apa sudah ayah pikirkan menikah dengan mama?"Baskoro mengangguk, "Aku butuh seseorang yang akan menjadi sahabat dan tumpuan anak perempuanku.""Jadi karena aku, bukan karena cinta?"Baskoro, mengangguk lagi," Aku sudah tua, tak butuh cinta di atas ranjang. begitu juga mama kamu, tak memikirkan hal berbau birahi."Laras memandang Ayahnya dengan tatapan syahdu."Mengapa kau tanyakan itu?'"Aku baru pertama mengenal ayah, yang aku tahu ayah adalah ....'"Preman? atau orang yang kejam? aku menyadari segalanya, saat nyawaku tinggal se

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status