Share

Masalah Besar

"Yaudah, Mbak matiin teleponnya. Kamu pikirin baik-baik lagi, Ndre. Jangan sampai menyesal."

Aku memalingkan wajah, kemudian kembali fokus menyetir.

"Kenapa kamu sekarang jadi tidak mau membela Mama, Mas?"

"Pertanyaan apa itu, Wen?" tanyaku pelan.

"Udah keliatan banget, Mas. Kamu berusaha menghindar dari Mama."

Mendengar pertanyaan itu, aku tertawa. "Aku cuma gak mau ribut samakamu lagi. Hanya gara-gara Mama."

"Tapi gak kayak gitu juga, Mas. Itu namanya kamu durhaka sama Mama. Itu gak baik."

"Wen, udahlah. Jangan bersikap baik lagi sama Mama. Kamu udah disakitin, masih aja bela Mama."

"Mas, selama itu kewajiban Weni sebagai istri buat ngingatin kamu, apa salahnya? Aku memang mau keadilan, tapi gak gini caranya."

Aku menghentikan laju mobil di pinggir jalan, menatap Weni lembut.

"Mulai sekarang, kamu tenang aja. Aku bakalan selalu ada. Kehidupan kita bakalan tanpa Mama atau orang lain."

***

"Selamat datang di rumah kita yang baru." Aku membukakan pintu mobil untuk Weni.

"Makasih, Ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status